the truth II

1.2K 61 5
                                    

Semalam Milla dan Galuh hanya lanjut cuddle sampai terlelap. Saat fajar mulai menyingsing Milla terbangun dari tidurnya, mendapati tubuhnya didekap oleh Galuh begitu erat. Milla tersenyum, jemarinya terulur menyentuh kening lalu hidung dan berlajut ke bibir Galuh. Milla menatap lamat-lamat bibir Galuh membawanya ke bayang-bayang bagaimana Galuh mencumbu bibirnya hingga seluruh tubuhnya. Penampakan Galuh saat ini hanya shirtless dan hanya mengenakan boxer, tubuh kekar Galuh membuat fokus Milla terombang-ambing terlebih semalam mereka tak jadi melakukan sex. Disaat yang bersamaan paha Milla menyentuh sesuatu yang kenyal dan hangat di tengah selangkangan Galuh, membuatnya ketagihan dan menggerakan lututnya mengusak pusaka yang masih terbalut boxer itu.

Lama-lama Milla makin mendamba ia mendorong tubuh Galuh sampai tubuh kekar itu terlentang, ia sendiri bergeser hingga tubuhnya berada dibawah kaki Galuh. Perlahan Milla sentuh gundukan selangkangan Galuh yang sedikit membesar dengan jemarinya mengitari selangkangan lelaki itu hingga perlahan makin membesar. Milla tersenyum, wajahnya ia dekatkan sampai hidunga mancungnya bersentuhan. Wanita itu memejamkan matanya menghirup dalam-dalam aroma selangkangan Galuh yang mana membuat Milla seperti wanita cabul yang haus akan seks.

"Hummftt.. bau kontol Galuh nyagein banget.." Milla menempelkan pipinya di gundukan selangkangan Galuh lalu bergerak menggesek naik turun sangat halus namun mampu menyengatkan persendian Galuh, lelaki itu melenguh namun maniknya masih memejam.

Milla seolah lupa akan masalahnya sendiri.

Wanita itu beranjak, memindahkan tubuhnya di tengah diantara kaki Galuh yang ia buka, merundukan tubuhnya untuk menangkup gundukan Galuh yang masih terlelap. Milla makin intens menyentuh gundukan itu, bahkan kini lidahnya sudah mulai bermain membasahi boxer Galuh yang ia pakai untuk membungkus perkasanya.

"Hmmphhh.."

Milla menyesap gundukan tebal Galuh dari luar boxer bikin empunya makin bergeliat tak nyaman. Lelaki itu pun mengerjapkan matanya memfokuskan pandangannya dibawah kakinya.

"Eeumhh Milh.." suata berat khas bangun tidur terdengar begitu syahdu, mampu membuat bulu kuduk Milla meremang.

"Adek lo udah bangun dari tadi makanya gue manjain dulu.."

Galuh terkekeh sambil menahan nikmat dari rangsangan yang Milla beri. "Aahhh hahhh lo yang banguninhh kontolh gue kan.."

Sambil mengangguk lucu Milla menarik turun celana boxer Galuh hingga perkasanya mencuat keras dan menampar pipi Milla.

"Auwh.." Milla mengaduh tapi tangannya tetap gerak menarik turun boxer itu sampai lutut sang empu. "Lucu banget ngga sabar yaa mau gue emut.." kata Milla berbicara pada kontol.

Milla seumringah melihat penampakan kontol Galuh yang sangat gagah didepan wajahnya, ia menapakan kedua tangannya di sisi kanan kiri Galuh lalu membuat wajahnya makin maju dan agak merendah, mulutnya yang terbuka meraba buah zakar Galuh lalu merayap hingga ke batang bahkan ke pucuk kontolnya.

"Aaahhh aanjingh Millaaa!!!" Galuh tak kuasa menahan desahannya, ia bahkan meremat sprei melampiaskan kenikmatannya.

Saat bibir Milla sampai di pucuk kontol Galuh, ia langsung mencelupkan kontol Galuh ke dalam mulutnya, masuk hingga batang kontol Galuh tak terlihat lalu kembali naik dan melepaskan kontol Galuh dengan kempotan yang sensual bikin Galuh makin mengerang keras.

Milla lanjut memberi kenikmatan padà kontol Galuh, ia menyesapi buah zakarnya disertai dengan jilatan basahnya lalu menggenggam kontol Galuh dan mengurutnya perlahan namun sangat bersensasi.

"Oouuu shithh!!.."

"Eemhh cupphhh cpkhh cuppkhh.. humphh gue nafsu banget sama kontol lo.."

"Aarghh anjinghh Milhh uuhhmph.. muluth lo emang- aaghhh.."

Tiba-tiba desahan Galuh mengeras sebab Milla menyesap kuat kepala kontolnya sampai pipinya mengempot lalu dilepas ia ulang seperti itu selama tiga kali dan bikin panggul Galuh gemetar lalu memuntahkan sepermanya.

"Hahh hhhh anjinghh!!"

Milla balurkan lelahan sperma Galuh ke tubuh bagian atasnya dengan gerak sensual sambil ia pamerkan ke lelaki dihadapannya, ekspresi centilnya sangat menonjol apalagi saat Milla menggigit bibir bawahnya lalu membawa kontol Galuh ke sisi payudaranya dengan manik yang menatap genit mata kelam Galuh.

"Uhhh uuhh uhhh enakhh loh pentil gue gesekan sama kontol lo aaahh.. bikin memekh gueh basahh.." wanita itu makin menikmati usakan kontol pad pentilnya, gerakan sensualnya bikin ia sendiri terlena.

"Coba gesek ke memek basah lo.. apa ngga makin banjir tuh memekh.."

Seolah terhipnotis Milla langsung menyodorkan palkon Galuh ke sisi memeknya yang masih terbungkus celana dalam. Ia usak terus dengan gerakan naik turun sesekali menyundulkan palkon Galuh ke memeknya hingga beberapa menit kemudian permukan celana dalam Milla basah, lengket dan licin.

"Eeummphh Galhh enakhh Galhhh hummphh yeshhh shhh.." Mila bak kecanduan, ia mendongak nikmat sambil memejamkan matanya sesekali tubuhnya ia mundurkan dengan menumpu tangan kirinya di kasur, lalu memeknya ia dekatkan kepada kontol sang adam. Kadang pinggulnya ikut bergoyang ngenakin kontol Galuh.

"Terus gerak yang nakal kayak lonte haus sodokan.. pasti memek lo kedut-kedut.."

Galuh beranjak, ia mendekat ke sisi Milla tangannya terulur menyentuh sensual payudaranya ia remat halus sambil menggelitik pentil yang sudah mengacung itu.

"Eeumphhh..mpphh.. Galhh.." Milla mengangguk, mulutnya terbuka menahan tiap desahan enaknya.

"Enak?" Tangan Galuh makin nakal ia susupkan ke dalam bra yang masih terpasang, lalu meremat dan menarik keluar payudara Milla hingga branya berada di bawah selipan payudaranya. "Kangen banget maenin tetek lo.. pentilnya makin gede aja gue liat-liat.." Galuh menarik pinggang?Milla dengan satu tangannya membuat memek dan kontol saling bertabrakan dan menekan sensual, lenguhan keduanya pun tak tertahankan. Galuh menaikkan sedikit tubuh Milla dengan menangkup ketiaknya, ia buat wajahnya sejajar dengan dua tetek Milla, lalu ia remas-remas sensual teteknya dengan kedua tangannya bikin sang empu memejam nikmat dan melolongkan desahannya.

"Aaahhh Galuhhh uhh uuhhh uuhhh.."

Galuh mendekatkan bibirnya ke pentil ngaceng Milla, ia jilat-jilat dengan lidahnya ia putari aerolanya sampai Milla mendesis kegelian. "Shhh Galhh kenyotinhh pleasehh humphh gatelhh.. pentilhh gueh gatelhh.."

Dengan senang hati Galuh menuruti permintaannya, ia masukkan pentil ngaceng itu ke dalam mulutnya ia hisap pelan sambil mengerakan ujung lidahnya menggelitik pentilnya.

"Oohhh myhh godhh euhh uhh.." Milla mengerang nikmat ia menekan tubuh depannya buat dadanya makin membusur sekaligus melentikkan pinggulnya lalu ia gerakan dengan goyangan erotis menekan-nekan kontol Galuh dengan permukaan memeknya yang basah. Kedua tangannya reflek memeluk kepala Galuh, sesekali meremat serta mengelus wajah syarat akan nafsu itu dengan sensual.

Suara sesapan basah pada pentil Milla terdengar mengiringi pergerakan erotis Galuh. Lelaki itu mendorong tubuh Milla hingga punggungnya berbaring di ranjang melepas kuluman pentilnya lalu menatap dalam wajah keenakan Milla.

Tangan kekarnya menyentuh pipi Milla, meraba perlahan hingga ibu jarinya bertemu dengan bibir plum Milla. Manik legam Galuh tak lepas dari pendangannya, "putusin Seno, Mil!.." suara rendahnya terdengar tegas dengan tatapan yang makin menajam.

"Tubuh lo udah punya gue.. dan gue juga mau milikin hati lo seutuhnya.." bisikan parau Galuh membuat Milla tertegun degup jantungnya bergema telebih saat Galuh mengungkapkan isi hatinya. "I love you.." diakhiri dengan kecupan lembut yang penuh perasaan.







___

End(?)

pretty's karma [Hold On]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang