EP 14

1.9K 144 17
                                    

Sudah tiga bulan berlalu sejak Hong masuk rumah sakit. Ia juga berhasil menghindari Nut tanpa kesulitan yang berarti.

Saat ini Hong tengah berjalan sendirian setelah menyelesaikan kelasnya. Lego tadi pamit akan mengunjungi William karena mereka ada janji kencan.

Hong biasa saja meski sendirian. Ia berniat mengunjungi Tui sebelum pulang ke asrama. Ia ingin mengajak sahabatnya itu belanja beberapa barang.

Belum ia sampai di fakultas Tui, ponselnya berdering menandakan ada panggilan yang masuk. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Itu panggilan dari Tui. Ia segera mengangkatnya.

"Halo, Tui. Ada apa?"

"Hong, ke taman depan kampus sekarang. P'Nut menghadapi mantannya yang gila harta. Aku, William, sama Lego tak bisa mengatasinya!"

Astaga, baru saja ia merasa hidupnya tenang tanpa masalah. Ternyata ada saja yang membutuhkan bantuannya.

Mau tak mau, ia pun melangkahkan kakinya menuju taman depan kampus. Tempat yang bagus untuk memainkan drama. Bagus juga untuk pamer.

Hong sampai di lokasi. Ia bisa melihat seorang pemuda yang cukup manis sedang bergelayut manja di lengan Nut. Padahal sangat terlihat jelas jika Nut risih dengannya.

"Lintah bukan makan darah, tapi makan harta."

Usai berucap, Hong langsung mendekati teman-temannya. Nut masih temannya kan? Anggap saja masih. Hong tak pernah membencinya kok.

"Nut, kau masih menyukaiku kan? Buktinya kau tak bisa cari yang lain meski kita sudah lama berpisah!"

Tak bisa cari yang lain? Lalu Hong bagaimana? Nut sudah menidurinya meski dalam keadaan setengah sadar.

"Nine, aku sudah mengatakannya berulang kali. Aku sudah tak memiliki rasa apapun padamu."

Nut terlihat sudah sangat geram dengan mantan kekasihnya itu. Lego dan lainnya pun sudah terlihat kesal.

"Aku tak percaya. Buktikan kalo kau memang sudah tak lagi memiliki rasa untukku! Buktikan kau sudah move on!"

Hong langsung menerobos dan melepas paksa tangan lintah yang masih menempel di lengan Nut. Ia menggantikan posisi itu lalu menatap remeh pemuda di depannya.

"Kurang ajar! Siapa kau?" teriak mantan kekasih Nut.

"Seharusnya aku yang bertanya siapa kau? Kenapa kau dari tadi memaksa kekasihku?"

Ucapan Hong mengagetkan semua yang ada di sana. Termasuk Nut yang sekarang memegang tangan Hong di lengannya.

"Kekasih kau bilang?" Mantan kekasih Nut itu tertawa terbahak-bahak. "Kau berkhayal? Nut tidak mungkin memilih orang sepertimu untuk menggantikan ku!"

"Kenapa tidak mungkin? Aku lebih tampan darimu. Dari segi manapun, aku lebih cocok dengan Nut. Kau tak suka?"

Hong memang sengaja memanas-manasi pemuda di hadapannya. Main drama jangan setengah-setengah.

William, Lego, dan Tui yang melihatnya dari belakang tersenyum senang. Mereka tahu Hong bisa mengatasi mantan menyusahkan itu.

"Aku cinta pertama Nut!"

"Aku masa depan Nut."

"Nut sudah meniduriku berkali-kali!"

"Ouh, dan kau bangga dengan itu?" Hong tersenyum mengejek. "Nut selalu menjagaku dan belum pernah menyentuhku. Kau tahu, yang berharga pasti akan selalu dijaga dan dilindungi sepenuh hati, bukan diobral hingga menghilangkan harga diri."

Hong itu manis, tapi mulutnya tak semanis wajahnya. Jika hari ini fisikmu baik-baik saja setelah berdebat dengannya, maka periksakan mentalmu, Kawan! Nyatanya lidah memang lebih tajam dari pisau kan?

Ex Playboy (BL) ✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang