Prolog

2 0 0
                                    

Hujan turun deras malam itu, membasahi jalan kota yang lengang. Jalanan menjadi arena liar bagi sekelompok remaja yang mengejar adrenalin. Di antara mereka ada Chen Zheyuan, remaja arogan yang terpacu oleh kecepatan dan kebebasan. Dengan motornya yang melesat di jalan, ia melupakan segala aturan dan bahaya.

Di tempat lain, Zhou Lusi sedang menaiki sepedanya, mencoba menghindari rintik hujan yang semakin deras. Jalan kecil itu sudah menjadi rutenya sehari-hari, tetapi malam itu terasa berbeda. Angin membawa suara mesin motor yang meraung-raung, semakin dekat, semakin memekakkan.

DENTUM!

Semua terjadi dalam sekejap. Sebuah cahaya terang menyilaukan mata Lusi sebelum semuanya menjadi gelap.

Zheyuan terpaku di tempat, melihat gadis itu terbaring di tengah jalan. Darah segar menetes dari dahinya. Ia ingin menolong, tetapi ketakutan melumpuhkan langkahnya. Suara sirene mulai terdengar di kejauhan, dan tanpa pikir panjang, Zheyuan melarikan diri.

Hari-hari berlalu, dan Zheyuan tidak pernah bisa melupakan malam itu. Saat ia mengetahui bahwa gadis itu kini buta dan menjadi siswa baru di sekolahnya, hatinya dipenuhi rasa bersalah yang tak terucapkan. Ia bersumpah untuk melindungi Lusi dan membuatnya bahagia, tanpa pernah mengungkapkan kebenaran.

Namun, cinta dan rahasia adalah dua hal yang sulit disembunyikan. Ketika teman lama dan saingan lamanya, Song Weilong, mulai mendekati Lusi, perseteruan lama kembali mencuat. Persaingan itu bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang siapa yang pantas untuk Lusi—dan siapa yang lebih bersalah di malam kecelakaan itu.

Light In The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang