Sindikat Berbahaya

15 9 0
                                    

06 Sindikat Berbahaya

Wage, Hermanto dan Andreas kemudian kembali ke Polres untuk Menganalisa kejadian lebih lanjut. Saat ini informasi sekecil apapun sangat dibutuhkan oleh Hermanto dan Wage untuk mencari titik terang kasus hilangnya barang barang temuan Sariman dan Anton yang berujung kematian mereka.

Berdasarkan pembicaraan dengan Dion, dan hape Jono yang satunya maka Hermanto membuat sebuah gambaran kronologi awal. Mereka berhasil mengantongi sebuah nomor yang mengarahkan mereka ke Poo liem. Menurut anak anak IT nomor telepon terakhir adalah milik makelar barang antik, seorang cina tua yang juga dikenal oleh Andreas. Rumah Poo Liem juga menjadi toko barang Antik yang penuh barang barang kuno. Selain jual beli barang antik, dia juga seorang kolektor.

Hermanto meminta seorang anak buahnya mengaku pembeli barang antik untuk menggali informasi tentang keterlibatan Poo Liem dalam kasus ini. Dan tak lama kemudian dia mendapat laporan bahwa rumah sekaligus galeri antik itu kosong sama sekali seperti baru saja ditinggalkan bepergian oleh pemiliknya.

Menurut dugaan awal Hermanto, antara malam sampai menjelang subuh menurut informasi Dion, yaitu setelah Andreas pulang dari rumah Sariman dan Anton, ada sekelompok orang yang datang berkunjung. Sayang mereka telah menemukan Anton dan Sariman mati mengenaskan tanpa diketahui tetangganya karena sudah larut. Dan disekitar tempat tinggal Anton hanya ada beberapa rumah saja. Dan itupun tidak dalam jarak yang dekat karena luasnya halaman rumah Anton. Hermanto yakin bahwa diantara yang datang itu adalah Jono sebagai pemandu jalan. Mereka mungkin orang asing yang dibawa si Poo Liem itu untuk membeli apa yang ditawarkan Jono. Harta karun Anton dan Sariman.

Karena menemukan pemilik barang telah mati oleh serangan  Ngengat Ngengat tadi, maka mereka memaksa Jono untuk ikut merampok barang temuan mereka berdua. Kemungkinan besar, Poo Liem juga terlibat. Mereka menerobos masuk ke rumah dan menjarah barang temuan Anton dan Sariman.

__
Andreas hanya mengiyakan kemungkinan itu. Tapi Poo Liem terlalu tua untuk ikut ikutkan menjarah barang orang mati. Andreas tahu bahwa makelar dan kolektor tua itu pantang melakukan hal seperti dugaan Hermanto. Oom Poo Liem lebih mengerti tentang hal hal mistis yang membawa kutukan pada beberapa barang antik seperti itu. Dan Andreas telah mempelajari banyak hal tentang seluk beluk barang antik dari Poo Liem sampai dia dianggap senior oleh kalangan pemain muda.

Ada beberapa kategori barang Antik yang biasa beredar dikalangan pemain antikan dan biasa diperjual belikan kepada kolektor.

Barang biasa - yaitu barang yang bisa diperjual belikan tanpa memperhatikan latar belakangnya.

Barang berbahaya secara hukum - yaitu barang Antik yang masuk kategori cagar budaya dan harta nasional.

Dan yang terakhir adalah barang sangat berbahaya - yaitu barang Antik yang terkutuk seperti temuan Anton dan Sariman itu.

"Pak, saya mengenal Poo Liem dengan baik. Sebagai pedagang barang Antik senior, beliau memiliki kemampuan dalam menilai barang. Saya yakin oom Poo Liem tidak akan menjarah barang itu karena dia pasti tahu bahwa barang itu berkategori sangat berbahaya. Barang kutukan!" kata Andreas menyampaikan pendapatnya.

"Pesan terakhir Jono yang disampaikan kepada Dion, adiknya, adalah bahwa dia merasa ketakutan setelah di ajak keluar pada subuh sebelum pemakaman Anton dan Sariman. Atau bahkan sebelum mereka ditemukan dalam keadaan meninggal. Mungkin Jono sudah tahu keadaan keduanya, atau memang Jono terlibat dalam kasus itu."

"Satu hal lagi, Dion juga mengenal oom Poo Liem karena beliau sering berkunjung kerumah Jono bila mendiang memiliki barang bagus. Kalau yang datang itu ada oom Poo Liem juga, Dion pasti mengenalnya." 

"Dan tadi anak itu tidak sekalipun menyebut nama oom Poo Liem!" Jelas Andreas bicara apa adanya karena dia memang kenal oom Poo Liem luar dalam.

Boleh dibilang Cina tua itu adalah mentornya dibidang barang antik. Wage bahkan juga mengenalnya. Dia sering mencari barang kuno untuk menyalurkan hobinya. Bukankah dia pernah membeli cermin tua dengan bingkai perak yang indah dari Andreas? Barang itu sedianya mau dibeli si Poo Liem ini.

BLUE TOPAZ - TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang