25. Hukuman Ares.

1 0 0
                                    

HAPPY READING‼️

****

"Gue patahin tangan Lo detik itu juga kalo Lo berani sentuh milik gue."
-Agares.

***

Setelah hukuman tadi pagi. Anala berjalan gontai di lorong sepi SMA Gelora. Ia menyusuri lorong. Hujan juga turun tiba-tiba.

Anala menatap laki-laki yang ada di ujung tangga itu. Kemudian laki-laki itu menghadang jalan anala.

"Nanti malem Lo free?" Anala mengangkat sebelah alisnya.

"Gak usah sok kenal sama gue." Saat anala hendak melewati laki-laki itu, tangan nya lebih cepat di tarik.

"Kenalan. Nama gue Jordan." Anala menghempaskan tangan Jordan.

"Gak usah pegang-pegang gue kalo Lo nggak mau berurusan sama Ares, ngerti?" Anala kembali melangkah. Tiba-tiba anala tersandung kakinya sendiri. Membuat anala refleks memeluk Jordan.

"Lo gak papa kan nal?" Tanya nya. Keduanya saling tatap.

"Erat ya pelukannya?" Tiba-tiba Ares muncul dari balik tangga itu. Anala yang melihat itu lantas mendorong Jordan.

Bugh!

"Nyawa Lo ada berapa sampe berani pegang cewek gue?! Nyari mati Lo hah?!" Sahut Ares terdengar sebuah ancaman.

"Mati buat dapetin anala? Siap aja." Jordan berkata santai, hingga pukulan Ares mengenai rahang kokoh nya. Pukulan sebanyak lima kali itu Ares gunakan untuk membuat lawan nya kewalahan.

Ares menarik kerah baju Jordan yang sudah terkapa. "Denger, seinci pun Lo gak boleh sentuh anala! Dia punya gue! Kalo Lo masih mau punya tangan lengkap, mendingan gak usah cari ribut sama gue!" Ujar nya penuh penekanan.

"G-gue enggak takut sama banci kayak Lo! Cuih!" Jordan meludahi wajah Ares, Ares mengusap air liur itu dengan jijik.

"ANJING!"

bugh! Bugh! Bugh!

"ARES, UDAH!" Anala memeluk Ares dari belakang, kemudian mengisyaratkan Jordan untuk segera pergi.

Setelah Jordan pergi, Ares menatap anala tajam. Kemudian mendorong anala untuk bersandar pada dinding.

Anala kesal dengan sikap emosian Ares. Ia mendorong Ares lalu berniat untuk naik ke tangga.

"Mau kemana?" Ares menarik anala untuk menatap nya. Ares perlahan maju membuat anala mundur.

Saat sudah dekat dengan ujung tangga. Tiba-tiba punggung nya menabrak tubuh kekar seseorang. Saat berbalik, alangkah terkejutnya melihat ketiga teman Ares yang sudah mengangkat seringaiannya.

Satria mendorong anala sehingga tubuh nya jatuh kedalam pelukan Ares. "Kasih pelajaran res, biar paham ahaha."

"Kita cabut dulu." Ujar naka merangkul Akara beserta satria yang Sudah tertawa lepas.

Anala mendongakan Kepalanya melihat wajah Ares yang begitu menyeramkan.

"Ikut gue!"

ANARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang