7

213 157 54
                                    

Haii, gimana kabarnya hari ini!??

Dimana pun kalian berada, semoga hal-hal baik selalu berdatangan ya☄️☄️

Selamat membaca!


Memutar kunci sembari mengucapkan salam, maka segera saja Alwa masuk dan menutup kembali pintu, seraya meletakkan totebag di atas meja kerjanya yang berada didekat dapur itu. Bersyukur terlebih dahulu Alwa ucapkan kepada dirinya sebab bisa melewati hari ini dengan baik. Begitu pula dengan masih diberi kesempatan untuk bertemu kembali dengan sahabat lama, walaupun sempat ia lupakan akibat memori yang terlalu banyak memenuhi ingatan Alwa.

Saatnya membersihkan diri untuk mengembalikan energi yang sangat terkuras hari ini, padahal hanya sedikit berkegiatan tapi rasa lelah dan gerah masih saja rentan untuk hinggap ketubuh Alwa. Berjalan masuk ke kamar pribadinya dan mencharge ponsel serta powerbang agar sesudah membersihkan diri ia bisa melihat informasi yang ia terima.

"Jangan ngeluh Awa, bukannya ini yang kamu mau dari dulu? Bekerja dan menyibukkan diri tanpa memikirkan hal-hal yang menguras imajiasi dan ilusi diotakmu? Sekarang kamu mendapatkan itu, jadi ayo mandi biar seger!" ucap Alwa untuk dirinya sendiri dan segera berlalu ke kamar mandi.

Hal yang sangat diinginkan sudah didapatkan, lantas kenapa masih mengeluh? Apakah diri belum puas atau ada yang hilang? Memenuhi genderang pikiran saja lebih baik fokus menikmati dinginnya air dalam bathup.

Ritual mandi ini sangat penting bagi Alwa, sebab saat mandi Alwa bisa merefresh kepenatan akan hari ini serta banyaknya hal yang hinggap di kepalanya. Tentu saja, semua manusia pasti harus mandi, hanya manusia salju yang tahan tidak mandi karena ia akan bersih dengan sendirinya saat terkena sinar matahari. Serasa sudah selesai dengan berbagai rangkaian permandian, maka Alwa segera membilas diri dengan air hangat untuk meredakan dingin dari tubuhnya. Dirasa cukup, Alwa pun memakai handuk dan menuju kasurnya. Duduk di tepi kasur dengan membawa hairdryer tak lupa membuka pembalut rambut yang dipakai, sembari mengusap rambutnya dengan vitamin rambut secara merata. Setelah itu, Alwa pun menghidupkan hairdryer dan mengarahkan ke semua bagian rambutnya sampai dirasa cukup kering Alwa pun mematikan alat itu.

"Masih ada waktu maghrib, salat dulu baru rebahan," gumamnya. Kemudian ia berlalu memakai baju santai kala ia di rumah dan segera melaksanakan kewajibannya. Tidak butuh waktu yang terlalu lama, Alwa sudah menyelesaikan salatnya.

Salat yang kadang masih dikeluhkan oleh banyak orang, padahal tidak butuh waktu lebih dari sepuluh menit dalam mengerjakan masih saja dipilih untuk diabaikan. Sungguh, nyata kelalaian dan ketidakmampuan manusia pada kewajibannya. Lekas Alwa merapikan mukena seperti semula, maka Alwa segera merebahkan punggungnya sejenak sembari menutup mata yang sedikit perih. Menikmati waktu istiraha, tidak terasa Alwa terbuai masuk ke alam bawah sadar.

。。。

Rahel dan Bunga berpisah di bundaran, dikarenakan arah rumah mereka berbeda. Membunyikan klakson, merekapun melajukan kendaraan masing-masing menuju rumah yang dirindukan. Terdengar alay, akan tetapi itulah kenyataan dari kedua insan tersebut yang sangat menyayangi rumah itu. Bukan karena bangunan, melainkan penghuninya. Benar sekali, keluarga mereka bisa dibilang jajaran keluarga cemara yang sangat diidam-idamkan oleh semua orang. Apakah kamu termasuk orang itu?

Memasukki perumahan Supratman, Rahel pun segera masuk ke halaman rumah setelah dibukakan gerbang oleh bapak satpam yang mengerti akan jam pulang anak majikannya itu. Memasukkan motornya ke garasi Rahel pun langsung saja melepaskan helm dari kepalanya, kemudian berlari masuk ke rumah sambil berteriak dengan suara yang merdu baginya tapi berisik bagi ibundanya itu.

Arti Penantian (Selesai & Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang