CHAPTER 07

5 3 0
                                    

Acara yang mereka tunggu-tunggu akhirnya datang juga, dimana SMA ALASKA mengadakan kemah bersama selama dua hari untuk menyambut hari kemerdekaan. Kegiatan ini hanya diikuti oleh siswa kelas sepuluh dan kelas sebelas, sedangkan kelas dua belas tidak diikutsertakan mengingat hari ujian Nasional tinggal beberapa bulan lagi. Kelas dua belas hanya boleh mengikuti acara bazar dan pensi saat tujuh belas nanti.

Akan ada banyak agenda yang akan mereka ikuti selama dua hari ini, Aldi selaku ketua Osis sudah membagikan jadwal kegiatan mereka pada semua kelas yang ikut kemah. Kanaya dan teman-temannya sudah rusuh sendiri membaca setiap agenda mereka, mulai dari hari pertama yaitu pembangunan tenda, dilanjut bersih-bersih dan istirahat, kegiatan inti akan dimulai nanti jam 3 sore.

Kertas putih yang dipegang oleh Beby itu sudah lucek tak karuan karena diopor kesana kemari, mereka kelewat exited ingin mengikuti semua rangkaian kegiatan. Beby memandang teman-temannya serius, “kalian yakin pengen ikut jerit malam?” tanya Beby yang diangguki semangat oleh Kanaya dan Caca. Zia? Gadis itu masih sibuk mengurus banyak hal bersama anggota Osis, jadinya belum sempat menghampiri ketiga temannya.

Caca sudah senyum-senyum sendiri yang ditatap horor oleh Kanaya dan Beby, “gue sih yakin ikut, lumayan bisa modus-modus dikit ke ayang Revan” ucap Caca yang mendapat geplakan kasih sayang dari Beby.

“Caper banget njing” umpat Beby dengan mata mendelik sinis, “gue curiga nih bocah bakal grepe-grepe sama Revan, cari-cari kesempatan. Mau gelap-gelapan kan lo? Jujur!”

Caca melotot mendengar ucapan Beby, “gila aja lo! Kalau mau ehem ehem mah gak usah nunggu jerit malam Beby sayang, tinggal check in aja ribet amat”

Stress nih bocah, sadar woy masih dibawah umur, belum boleh kuda-kudaan” ucap Kanaya sewot, “awas aja kalo lo udah berani ML-ML an, gue botakin rambut lo Ca! serius gue”

Caca terbahak melihat ekspresi horor kedua temannya, “santai elah, gue mana berani. Yaa walaupun gue penasaran sih sama rasanya, tapi gue masih waras kali. Yakali keperawanan gue diambil sama yang bukan suami, ngambek nanti suami masa depan gue”

Preett. Masih bocah udah ngomongin suami aja lo” sinis Beby, “sekolah yang bener dulu”.

euluh euluh sinis amat Mba Beby” balas Caca yang hanya menyengir polos.

Nih cewek bertiga memang tidak ada gunanya sama sekali, ketika teman kelas mereka sibuk bangun tenda, mereka hanya duduk-duduk santai sudah seperti putri keraton.

Tenda mereka? Sudah selesai dibangun oleh cowok-cowok kelas sebelas Ipa 1. Dalam satu kelas sudah dibagi menjadi empat tenda, dua tenda cowok dan dua tenda lagi untuk para cewek. Berhubung cewek-cewek kelas sebelas Ipa 1 hanya ada delapan orang, jadilah Kanaya, Beby, dan Caca satu tenda bersama. Katanya Zia juga akan menginap di tenda mereka, sebenarnya sudah ada tenda khusus panitia OSIS dan Pramuka, tapi Zia mau tidur bersama ketiga temannya saja. Katanya tidak terbiasa tidur dengan orang asing, padahal kan yang tidur dengannya nanti juga anggota Osis yang sudah sering bersama gadis itu, tapi emang nyari-nyari alasan aja supaya bisa setenda bareng Kanaya, Beby, dan Caca.

Matahari tanpa terasa sudah mulai naik, teriknya bahkan membuat kulit memerah. Cewek-cewek yang ikut kemah bahkan sudah mengeluh sedari tadi, mereka terlalu malas keluar tenda bahkan hanya untuk mengambil makan siang. Untuk kegiatan kemah kali ini memang sudah disiapkan semua kelengkapannya oleh Osis dan Pramuka. Selain tenda, mereka juga yang menyiapkan makanan, mulai dari sarapan, makan siang, sampai makan malam.

Tidak berbeda jauh dengan Kanaya, Beby, dan Caca. Ketiga gadis itu tidak beranjak dari tenda mereka sedari tadi, mengabaikan teriakan melengking Zia dari tenda panitia. Zia sudah kepalang emosi melihat tingkah manja ketiga sahabatnya, lebay banget hanya untuk mengambil makan siang di tenda panitia saja mereka tidak mau. Katanya malas lah, takut hitam lah, dan bla bla bla.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Caught You In Grindelwald (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang