[BL Terjemahan] Kapan Jenderal akan Datang untuk Menikahiku?

1. Jika Dia tidak Menikahiku, Aku akan Menikahinya

Tahun ke-30 Dasheng, negara itu damai, rakyat hidup rukun dan bahagia. Di masa mudanya, Kaisar Sheng Yuangong pemberani dan unggul dalam perang. Pada tahun ke-18, ia merebut kembali semua tanah terlantar di perbatasan dan mendirikan 23 kota dagang. Sejak saat itu, itu adalah masa kemakmuran. Negara itu kaya. Tentaranya kuat. Zaman Keemasan.

Tahun ke-31 Dasheng, negara Shu Shi di Barat Daya mengirim utusan. Setelah menempuh perjalanan melalui pegunungan dan sungai selama setengah tahun, mereka akhirnya tiba di Kota Kerajaan Dasheng - Yongge, untuk menandatangani perjanjian aliansi, bersumpah untuk hidup dalam damai selamanya, dan mempersembahkan banyak makanan khas dan hewan peliharaan langka untuk mengungkapkan ketulusan mereka,

Sebagai balasannya, Dasheng memberi hadiah kepada utusan tersebut dan mengumumkan negosiasi perjanjian tersebut kepada para menteri. Pada akhirnya, kedua belah pihak mencapai konsensus: perdagangan komersial antara kedua negara akan dibuka, dengan syarat, seorang pangeran muda Shu Shi akan datang untuk tinggal di Yongge sebagai "tamu"jangka panjang. Perjanjian tersebut diselesaikan pada tahun berikutnya.

Tahun ke-33 Dasheng, di awal musim panas, Du Ci, Pangeran Kesembilan Shu Shi, membawa 500 pengawal dan pelayan, ratusan kuda, dan banyak sekali barang-barang khas Shu Shi untuk memasuki Yongge.

Pada tahun ke-35 Dasheng, Pangeran berusia 14 tahun itu bertemu Qi Nanke, putra tertua Adipati Dasheng yang lima tahun lebih tua darinya, untuk pertama kalinya.

Dalam sekejap, beberapa tahun berlalu, Du Ci, yang mendengarkan berbagai cerita tentang Qi Nanke setiap hari, berusia 18 tahun. Kaisar Yuangong ingin memberinya pernikahan. Begitu mendengar ini, Du Ci menyatakan di depan semua orang di ruang belajar: kecuali Adipati Kecil, dia tidak akan pernah menikah dengan siapa pun dalam hidup ini.

"Omong kosong!" Kaisar Yuangong masih dalam usia prima, masih sehat dan kuat. Saat ini, ia duduk di kursi naga dengan wajah dingin dan aura yang mengesankan. "Tiga generasi keluarga Qi semuanya adalah Jenderal. Qi Nanke pergi ke medan perang pada usia 17 tahun, menjaga perbatasan menggantikan ayahnya pada usia 19 tahun. Pernikahannya harus diputuskan oleh Janda Permaisuri dan Permaisuri, kapan giliran kalian untuk bersuara?"

"Tetapi saya sangat menyukainya, jadi mengapa tidak?" Du Ci adalah Pangeran kesayangan Shu Shi. Dan selama tinggal di Dasheng beberapa tahun terakhir, tidak ada seorang pun yang berani memprovokasinya. Para bangsawan berusaha keras untuk menyenangkannya, bahkan Kaisar memanjakan anak yang naif dan terus terang ini, memanjakannya dan memberinya hadiah yang tidak sedikit.

Meskipun Du Ci telah tinggal di Yongge selama beberapa tahun, kefasihannya dalam bahasa Dasheng masih rendah, ucapannya kental dengan aksen Shu Shi yang kuat. Nada datar, nada rendah, nada tinggi, apa itu? Semuanya sama! Dengan pengucapan yang terdistorsi, dia berbicara, "Saya mengaguminya. Saya menyukainya. Saya mencintainya! Yang Mulia, apakah Anda akan menjodohkannya dengan seorang Putri? Itu tidak akan berhasil, saya dengar dia tidak menyukai gadis! Selain itu, bagaimana mungkin seorang Jenderal kasar seperti dia tahu cara merawat bunga dan menghargai batu giok? Menikahi seorang Putri dengannya adalah hal yang sia-sia, lebih baik memberikannya padaku..."

"Semakin banyak kamu bicara, semakin keterlaluan!" Kaisar menampar meja, tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis, "Qi Nanke adalah putra tertua dari keluarga Qi, bagaimana dia bisa menikahimu?"

Du Ci berpikir sejenak, lalu dengan menyesal berkata, "Kalau begitu, aku bisa memberikan tanganku padanya."

"Kamu, Kamu..." Kaisar Sheng Yuangong mengarahkan jarinya yang gemetar ke arah Du Ci, lalu menoleh ke orang-orang di samping, "Lihat, lihat apa yang dikatakan anak ini!"

Seorang menteri melangkah keluar dan membungkuk, "Di Dasheng, memiliki istri laki-laki bukanlah hal baru, ada banyak istri utama yang juga laki-laki. Namun, para bangsawan masih agak ragu- ragu terhadap hal ini. Pangeran, selain semua hal lainnya, apakah Anda tidak ingin memiliki anak?"