"emmhhh... Aahhh Lia... sebentar lagi aku akan keluar... Ugghh" desah Steven sambil memompa cepat penisnya yang berada didalam mulut Thalia itu.
"Hahaha kau benar" suara seseorang dan derap langkah kaki yang mendekat membuat kedua insan itu menghentikan kegiatannya.
"Stev..." Ucapan Thalia terpotong ketika Steven langsung menarik tangannya untuk bersembunyi dibalik pohon besar dan rindang disebelah kursi taman tersebut.
"Stev kita pulang saja yuk, aku takut..."
"Stt... Kamu gak kasihan sama aku? lihat penis ku nyut nyutan karena gagal ejakulasi tadi" potong Steven sambil menggesek-gesekkan penis tegangnya ke belahan vagina ranum milik Thalia.
"Aahhh... Emmmm.... Ugghh Stev geli" desah Thalia malah memasukkan tangannya kedalam hodie dan singlet Steven dan membelai abs Steven karena sudah terangsang.
"Ngghhh... Lia aku ga tahan lagi. Aku masuk ya" bisik Steven mencoba memasukkan kepala penisnya kedalam lobang vagina ranum milik Thalia yang sudah sangat becek.
"Aaahhh... Jangan Stev, orang orang itu masih disana"
"Gapapa lia, asal kamu menahan suara desahmu maka kita akan aman disini. Hhhgg... Kau sangat sempit Lia, penis ku susah masuknya" Kepala penis Steven masih mencoba menerobos masuk kedalam vagina lengit Thalia.
"Hhmmm... Agghh tidak.... Jangan Stev, aku masih perawan, aku takut teriakan ku nanti terdengar oleh orang yang berada di balik pohon ini ketika kau merobek selaput dara ku." Jelas Thalia dan beralih melihat penis Steven yang mencoba masuk ke dalam belahan vaginanya.
"Lia, aku tak menyangka kau masih perawan, tapi... baiklah untuk sekarang aku takkan memasukkannya".
POV Steven
Aku tidak menyangka jika temanku ini masih perawan. Apakah mantan pacarnya dulu tidak pernah memasuki vagina ranum yang menggoda milik teman ku ini? Ahh.. sungguh sangat disayangkan.
Kini aku menyelipkan penis ku di antara paha dalam Thalia sehingga batang penis ku lansung merasakan vagina dan belahan pantatnya.
"Lia jika kau tidak ingin ku perawani sekarang, kau harus merapatkan pahamu ini. Jangan sampai penis ku ini terlepas, paham?" ucap ku tegas.
Melihat Thalia yang mengangguk, aku pun mulai memaju mundurkan penis ku diantara paha dalamnya.
"Beb, sepertinya ada orang mesum yang sebelumnya duduk disini" Ujar seseorang yang tidak sengaja melihat baju yang sudah tidak terbentuk itu tergeletak di sandaran kursi.
"Kau benar, disini juga bau pesing. Kita pindah aja yuk" sahut seseorang .
"Tap...tap...tap" suara derap langkah kaki yang semakin menjauh itu tidak berpengaruh terhadap kedua insan yang berada di balik pohon besar itu.
Terlihat Steven asik memaju mundurkan penisnya cepat di antara paha dalam Thalia membuat batang penisnya bergesekan dengan permukaan vagina dan belahan pantat milik Thalia. Tangannya juga ikut memainkan payudara dan sesekali menjilati, menggigit puting itu bergantian.
Merasa hal itu membuat Thalia merem melek menikmatinya. Tubuhnya lemes dengan kaki yang gemetar namun sekuat tenaga Thalia mempertahankan posisinya agar penis yang berada di antara paha dalamnya itu tidak terlepas.
"Ugghh... Aahhh... Lia aku keluar" desah Steven saat merasakan akan ejakulasi. Dan *Crot! Crot! Crot!* Sperma Steven muncrat kemana mana dan mengenai paha, vagina hingga sampai ke belahan pantat Thalia.
Setelah memberikan Thalia sedikit waktu untuk beristirahat, Steven membuka hodie nya dan menyisakan single warna senada itu dan memakaikannya kepada Thalia.
"Ini sudah agak larut malam , ayo kita kembali" ujar Steven mengajak Thalia untuk kembali ke apartemen milik Thalia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stev
RandomWarning ⚠️ (21+) 🔞 Ini tentang Steven Gerrard, sosok lelaki yang mempunyai seksualitas yang aneh, dia hanya akan bergairah dan bereaksi ketika berbuat hal tidak senonoh di tempat umum. Stev sering melakukan masturbasi di tempat umum seperti di tam...