01 🔞

1.9K 12 0
                                    

Senin sore ini terlihat orang orang desak desakkan naik kereta api agar tidak terkena macet. Karena memang ketika sore menjelang matahari terbenam jalan raya dikota pasti mengalami kemacetan. Selain untuk menghindari kemacetan dijalan raya kota, tiket kereta api yang terjangkau membuat orang orang dapat menghemat biaya transportasi terutama untuk kalangan mahasiswa.

*Hahhh., sebenarnya malas banget naik kereta api. Mana hari ini lagi rame-rame nya lagi, huffth*!. Batin wanita yang hampir memasuki usia 24 tahun itu. Ia pun mengambil earphone nya dan menyetel musik dengan volume lumayan keras.

*Bang,,,dang,,,Sengg,,,buk*. Suara gesekan para penumpang di dalam kereta api yang sedang rame-rame nya.

"Hei nak,, bisakah volumenya di kecilkan sedikit". Kata bapak yang sudah berkepala empat itu sambil menyentuh lengan sang wanita. Ya! Walaupun ia memakai earphone tetap saja musiknya terlalu berisik bagi orang yang berada disamping kanan-kirinya.

"Apa hak mu pak tua! Terserah aku dong mau ngapain"

"Tapi nak...."

*Hah, ganggu banget si pak tua ini. Hmm bagaimana kalau sedikit mengganggu nya!* Batin wanita itu sambil tersenyum smirk.

"Aahhh... hey pak tua tidak peduli seberapa terganggunya anda, tapi anda tidak boleh menyentuh bokong orang sembarangan ". Ucap wanita itu agak keras, kita sebut saja namanya Nandhini.

Ucapan Nandhini membuat beberapa orang disekitarnya melihat kearah mereka membuat pak tua tadi kelimpungan.

"Apa? Kapan aku menyentuh mu? ini hanya sebuah kesalahpahaman saja". Tanya pak tua itu sambil melihat sekitar.

"Salah paham apanya? Kau tadi menyentuh bokong saya dengan tangan mu itu!, kenapa kau melakukan itu?" Jawab Nandhini menunduk sambil memeluk dirinya seperti benar-benar sedang di lecehkan.

Hal itu membuat beberapa orang-orang menatap sinis ke arah pak tua tersebut dan ada pula yang menyoraki pak tua itu mesum.

Merasa percuma menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi akhirnya pak tua tadi turun di stasiun terdekat.

*Rasain, itu akibatnya jika main main dengan ku pak tua* Batin Nandhini tersenyum smrik dengan kepalanya yang masih tertunduk.
*Sudah nak jangan takut, orang cabul itu sudah pergi" seorang wanita tua mencoba menenangkan nandhini.

Tanpa dia sadari, sedari awal ada seorang pemuda yang melihat aksinya tersebut. *Hmm, dasar wanita tukang drama, huh mengganggu
Masturbasi ku saja* batin seorang pemuda sambil merapikan celananya, ya sedari tadi dia sedang masturbasi sambil menonton film porno. Tadi dia hampir saja klimaks namun terhenti karena perdebatan seorang wanita dengan bapak bapak di seberang sana.

"Karna kau sudah menganggu kegiatan masturbasi ku dan memfitnah bapak bapak tua yang tidak bersalah, aku akan sedikit mengerjai mu" ujar pemuda itu pelan sambil tersenyum smrik lalu berjalan mendekati sang wanita.

Suasana di dalam kereta api kembali seperti semula. Keadaan yang panas, sumpek. Orang-orang di dalam gerbong kereta api ini saling berdempetan, hal ini membuat nandhini berdiri di pojok agar tidak terlalu dempet dengan yang lainnya.

Slurrr, husss.....
Nandhini merasa ada yang menyentuh pahanya pun menoleh kebelakang.

*Huffth ternyata cuma tas, gak mungkin ada yang berani macam-macam sama aku mengingat tadi aku membuat kegaduhan bersama pak tua tadi*. Batin Nandhini yakin dan kembali fokus ke HP nya.

Bluupp...., sebuah telapak tangan hinggap di bokong nandhini. Karena nandhini memakai rok mini yang panjang hanya sejengkal dari pinggangnya membuat telapak tangan itu langsung hinggap pada bokong nandhini secara langsung. Hal tersebut membuat nandhini kaget dan berencana berteriak.

StevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang