Makasih udah mau setia sama Altaf sampai detik ini.
Doain semoga sesuai sama ending yang kalian pengen yaa!!! Biar nggak ngecewain kalian. Hehe
Jangan lupa join ke saluran WA Alvegars team.
Selamat membaca 🤗😉😘
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selagi hati ini masih berpihak kepada mu, maka kamu tak perlu takut jika aku dekat di kebanyakan orang!"
~Aileen Regina Putri~
🐺🐺🐺
Jam menunjukkan pukul delapan lewat lima belas menit. Altaf dan Aileen baru saja tiba di sekolah.
Sial. Gerbang benar-benar di tutup. Toh, namanya juga telat. Sebenarnya Altaf tak pernah peduli akan masalah penguncian gerbang, karena ia bisa memanjat pargi seperti hari-hari biasanya ketika ia telat.
Tapi kali ini ia bersama Aileen. Tak mungkin kan ia mengajak istrinya itu memanjat pagar yang lumayan tinggi? Apalagi saat ini Aileen sedang hamil muda.
"Mau pulang aja, hmm?" Altaf menoleh menatap istrinya itu.
"Ihh jangan lah, bentar lagi kita UTS, jangan sampai alfa"
"Terus gimana?"
"Ya udah masuk aja ayo, nggak apa-apa di hukum yang penting kita hadir"
"Yakin?" Aileen mengangguk yakin.
"Altaf kamu telat lagi?"
"Aileen kamu juga?"
Suara besar itu adalah milik Bu Rika, selaku guru BK. Wanita paruh baya itu melangkah menghampiri mereka yang berdiri di depan gerbang sekolah.
"Bukain gerbang pak, izinin mereka masuk. Kebetulan toilet kotor banget" ucap Bu Rika.
"Mampus" umpat Altaf.
Aileen tertawa melihat ekspresi Altaf sekarang.
"Bukannya kamu udah biasa di hukum?" Tanyanya.
"Iya, tapi mereka yang kerja, bukan aku"
Enak sekali hidupnya laki-laki satu ini. Jadi begini rasanya menjadi ketua besar? Ia memiliki kuasa?
"Bu, jangan kasih hukuman yang berat-berat buat Aileen, soalnya dia puasa takutnya nanti dia pingsan, kecapean" pesan Altaf pada Bu Rika, dengan beralasan Aileen puasa, padahal karena kandungannya.
"Masyaallah nak. Ya udah, kalo gitu Aileen kamu bantuin Ghara di ruang jurnalis selama seminggu_"