HELLO BOSSQUE 🤗😉 APA KABAR KALIAN SEMUA? GIAMA MALAM MINGGUNYA?
DI PART INI CUKUP MENEGANGKANDAN BISA MEMBUAT KALIAN KEASIKAN NANTINYA.
JADI JANGAN LUPA VOTE DULU YGY. MOHON KOMEN DI SETIAP PARAGRAF NYA OKEY 👌😊
SELAMAT MEMBACA SEMUANYA 😚
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dua ujian yang paling sulit dalam kehidupan, yaitu kesabaran untuk menunggu, dan keberanian untuk menerima apa saja yang terjadi"
~Altaf Baskara Nalendra~
🐺🐺
Tanpa sepengetahuan Altaf, Aileen melangkah menuju ruang jurnalis mencari keberadaan Ghara yang akhir-akhir ini lebih sering disana, daripada berkumpul di WARJOK bersama yang lainnya.
Aileen dengar kemarin adalah hari H perlombaan fotografi yang di ikuti oleh Ghara, dan ia ingin menanyakan bagaimana hasil dari perlombaan itu. Apakah Ghara menang? Atau kalah?
"Tok tok tok" Aileen mengetuk pintu kaca itu, sembari tersenyum ke arah Ghara yang ada di dalam sana, dan Ghara membalas senyuman itu.
AIleen membuka pintu itu sedikit, kemudian menongolkan kepalanya dan meminta izin untuk masuk kepada pemilik ruangan.
"Gue boleh masuk?"
"Apa sih yang nggak buat lo, hm?" Aileen tersenyum mendengar respon dari Ghara.
"Makasih" ucapnya lalu menarik kuri dan duduk di samping laki-laki bertopi inisial A itu.
"Gimana perlombaannya?"
"Finally, gue berhasil lolos tingkat nasional" jawab Ghara heboh.
Iya, kehebohan ini hanya ia tunjukkan di depan Aileen saja. Selainnya, Ghara tetaplah di kenal dengan pribadi yang dingin, tertutup dan malas berinteraksi.
"Seriously" Aileen membulatkan matanya tak percaya, Ghara mengangguk meyakinkan.
"Dan itu karena bantuan dari lo!" Jawab Ghara.
Karena kegirangan, sontak AIleen memeluk laki-laki di hadapannya ini. Sejenak Ghara terdiam kaku, hingga akhirnya tangannya terulur membalas pelukan itu.
"Congratulation brother" Aileen memberikan ucapan selamat.
"Thank you"
"I am proud of you" Ghara tersenyum mendengar pujian itu.
🐺🐺🐺
Jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam, dan Aileen sudah terlelap dengan posisi menjadikan tangan Altaf sebagai bantalan.
Pandangan Altaf beralih ke ponselnya yang tak henti-hentinya berbunyi menampilkan notifikasi pesan yang masuk di WhatsApp nya.
Ia berhenti mengelus rambut Aileen, dan berusaha meraih ponsel nya yang ada di atas naka, tepat di belakang Aileen.
