24

219 11 2
                                    

Kembali ke cerita

Flashback

Terlihat pemuda yg baru berusia 8tahun menatap datar ke arah depan menatap tajam perempuan yg bermesraan di hadapanya semberi mengepalkan tanganya dan menuju ke arahnya

"Prangg"

"Arghhh

"Apa yg kau lakukan sialan " bentak wanita itu marah menatap anaknya dengan tajam yg memecahkan guci kesayangan nya

Sedangkan pemuda yg di bentak hanya menatap datar ke arah bunda nya dan menoleh ke arah pria di hadapanya semberi menatap tajam ke arahnya
Sedangkan pria dewasa yg melihat itu hanya bergidik ngeri

" Ck menjijikan " decaknya malas

" Sialan anak tidak berguna kamu saya nyesel sudah melahirkan kamu " ujar wanita itu emosi menatap anaknya tajam

"Deghh

Sakit itu yg dirasakan nya menatap tidak percaya ke arah wanita yg di sayangi nya semberi mendudukkan palanya dan mengepalkan tanganya kuat dan mendongak ke arah wanita yg tidak lain ibundanya dengan tajam

" Hehehe Saya juga tidak mau dilahirkan dengan seorang jalang yg mana suaminya kerja istrinya malah bermain api di belakang " ujarnya datar

"Plakk

Terlihat muda itu tertoleh ke arah kiri semberi memegang pipinya yg terasa kebas dan menatap benci ke arah bunda nya

" Sialan anak tidak tau di untung sini kamu " teriaknya menyeret anaknya menuju ke arah gudang membuka pintu dan mendorong kuat ke arah lantai

"Bruk"

"Awssh" ringisnya memegang kepalanya yg terbentur keramik yg mengeluarkan. Darah tidak memperdulikan apa yg diucapkan wanita di hadapanya itu dan menatap datar ke arah wanita yg memagang cambuk menuju ke arah nya

" Sini kamu " teriaknya mencambuk tubuh anaknya kejam

"Ctaks

"Ctkss

20 menit kemudian

Terlihat pemuda itu terkapar dan di penuhi memar dan darah di pungung nya dan menatap sendu ke arah bundanya yg tidak memperdulikan dirinya kesakitan

"ck anak menjijikan tidak berguna " ujar wanita itu semberi meningalkan pemuda sendiri

"

"ayah kau menang bunda memang tidak menyayangi ku " lirinya menatap kosong ke arah depan Semberi mengepalkan tanganya kuat tidak terasa air matanya jatuh dari pipinya

"Ck hapus air mata mu bodoh jangan menangisi yg tidak berguna " ujar pemuda itu datar menghapus kasar air matanya dan mengingat perkataan ayahnya yg menyuruhnya membunuh bunda nya yg tidak mencerminkan seorang ibu

" Kau benar ayah dia memang pantas mati tapi biarkan dirinya bahagia bersama selingkuhan nya dulu " ujarnya dengan seringai kejamnya

2tahun kemudian

Terlihat pemuda itu sudah beranjak dewasa dan menjadi siswa tampan dengan tatapan tajam dan juga dingin dan datar ke orang orang semua Tidak ada lagi kata kata senyum seperti dulu

"Tak

"Tak

"Tak

Pemuda itu menuruni anak tangga satu persatu tidak pedulikan lift di sampingnya semberi menuju dapur dan membuka kulkas mengambil air minum semberi meminunnya

"Gluk

"Gluk

"Ahh " desah pemuda itu meminum habis airnya dan menaruh botol di meja semberi menuju ke arah ruang tamu

trasmigrasi menjadi papa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang