Masih di hari yang sama tepatnya di ruang rawat Rasya, terlihat sekarang ia pun sedang membereskan barang-barangnya dengan di bantu oleh mamanya dan juga kekasihnya,Naura yang baru saja datang untuk menjemputnya itu.
"Tante,Naura bantu yaa", ucap Naura.
"Ehh gak usah sayangg,ini juga tinggal dikit kok", jawab Alice tersenyum.
Naura tersenyum mendengar jawaban Alice, namun tetap melanjutkan langkahnya untuk membantu. "Gak apa-apa, Tante.naura senang bisa bantu. Lagipula, Rasya kan lagi butuh banyak istirahat," kata Naura sambil mengambil alih tugas Rasya yang tadi sedang membereskan buku-bukunya yang berserakan itu.
"Udahh sayang,biar aku aja yang beresin bukunya yaa, mending kamu duduk aja ,okee", ucap Naura.
"Ehh gapapa sayang, aku bisa kok kalau cuma beresin buku doang". Ucap Rasya menolak.
"Sayanggg, please", jawab Naura sambil mengeluarkan jurus manjanya itu.
Rasya tertawa kecil melihat Naura yang mulai berusaha meluluhkan hatinya dengan senyuman manja itu. Meskipun merasa enggan untuk dibantu, Rasya tahu betul bahwa Naura tidak akan berhenti sampai ia benar-benar duduk dan beristirahat.
"Ya udah, ya udah, kamu menang. Aku duduk deh," kata Rasya dengan setengah menyerah, sambil menyandarkan punggungnya ke sofa yang berada di kamar rawat nya itu.
Naura tersenyum lebar tak lupa juga dengan matanya yang berbinar binar, perasaan senang jelas terlihat di wajahnya. "Thank you, sayang!" jawab Naura, sambil dengan cekatan merapikan buku-buku yang berserakan di meja samping tempat tidur Rasya.
Alice yang sedari tadi hanya mengawasi mereka,hanya bisa menggelengkan kepala dan tertawa kecil "udah Rasya, gapapa biarin aja kalau Naura mau bantuin kamu jugaan mama tahu kok Naura pasti gak mau kecapean, iya kan Nau"
Naura berhenti sejenak dari aktivitasnya, menoleh ke arah Alice dengan senyum yang semakin lebar. "Iya, Tante! Nggak apa-apa, kok. Aku senang bisa bantu Rasya," jawab Naura dengan semangat, kemudian melanjutkan merapikan buku-buku itu tanpa terburu-buru.
Rasya menatap keduanya, senyumnya tak bisa disembunyikan. Meski sedikit risih karena merasa dibantu terus-menerus,tapi ia sadar bahwa kehadiran Naura dan ibunya membuatnya merasa lebih kuat.
“Udah, Rasya. Kamu kan baru sembuh jadi biarin aja yaa kalau Naura mau bantu bantu jugaan Naura itu kalau udah mau nya gak bisa di tahan", ucap Salma yang baru saja tiba ituu.
Naura terkejut mendengar suara familiar itu, dan segera menoleh ke arah pintu. Matanya membelalak saat melihat Salma, ibunya, yang baru saja memasuki ruang rawat.
“Ma... Mama? Kok bisa ada di sini?” tanya Naura terkejut, masih belum percaya.
Salma tersenyum lebar, sedikit tertawa melihat reaksi Naura yang terkejut. "Iya sayang,Mama baru selesai dari urusan kantor, jadi langsung mampir ke sini. Kapan lagi bisa lihat anak mama yang cantik banget ini bantuin pacarnya" jawab Salma sambil mengedipkan mata pada Naura.
Naura tersenyum malu"ihhh mama udah dong Naura jadi malu".
Salma hanya tersenyum dan menoleh ke arah Rasya" Rasya gimana udah enakan badannya?",tanya Salma perhatian
"Alhamdulillah Tante,udah enakan kok yaa walaupun masih rada capek sih,tapi yaa rasanya udah jauh lebih baik sih dari pada pas tadi malam Tante",.
"Alhamdulillah kalau gitu, berarti kamu itu emang harus banyak istirahat Rasya gak boleh kecapean dulu,jadi biarin aja yaa kalau Naura mau bantu bantu", ucap Salma tersenyum.
"Iyaa Tante", jawab Rasya singkat tak lupa tersenyum.
Naura yang melihat Rasya tersenyum kikuk ketika tidak bisa lagi menjawab omongan mamanya itu hanya bisa tertawa kecil,karena menurutnya muka Rasya sangat lucu ketika terlihat bingung gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
secret protector
Teen FictionAku akan selalu Disini melindungimu walaupun engkau tidak akan pernah menyadarinya- Dika Terima kasih Karena kau telah melindungiku- Rasya Semoga suka ya sama ceritanya