Selama perjalanan ternyata Renjun tertidur bahkan Reno tidak berniat membangunkan anak itu.Perjalanan menuju tempat camping memakan waktu hampir 3 jam dan mereka harus melewati jalan yang di kelilingi oleh hutan.
"Segarnya" gumam Reno setelah dirinya turun dari dalam mobil.
Reno melirik Renjun yang masih tertidur pulas dengan mulut yang sedikit terbuka sembari memeluk boneka moomin nya, Reno membenarkan selimut Renjun, dia tidak berniat membangunkan anak itu, nanti saja ketika dia sudah mendirikan tenda.
"Pak Reno Renjun nya mana pak, kok gak ada?" Tanyanya.
"Oohh ada di mobil, masih tidur, kasian kalau harus di bangunin pules benget pak, nanti aja kalau semuanya udah beres baru saya bangunin" ujar Reno.
"Gak makan pak anak nya?" Tanyanya karena saat ini memang mereka istirahat makan sebelum mulai membangun tenda masing-masing.
"Nanti aja tadi udah nyemil juga anaknya, entar tantrum kalau tidur nya di ganggu" Reno sedikit terkekeh pelan.
Renjun mulai menggeliat, membuka kelopak matanya dan melihat om nya yang sudah tidak ada di dalam mobil.
Renjun langsung menatap binar saat dia melihat keluar jendela mobil, tenda tendak sudah berdiri bahkan sepertinya semuanya tengah bersantai sekarang.
Renjun buru buru keluar dengan selimut yang masih menempel padanya jangan lupakan boneka moomin nya yang dia pegang ekornya saja.
Renjun sedikit berlari mencari keberadaan om nya karena sangat luas juga banyak tenda tenda membuatnya bingung.
"Waaahhh Injun bobok mana? Om inggal Jun" gumam nya yang masih bingung mencari keberadaan om nya.
"Injun"
Renjun langsung menoleh ke belakang saat mendengar suara om nya yang memanggilnya.
Sebenarnya tadi Reno berniat membangunkan Renjun karena sudah hampir sore dan anak itu harus makan, sebentar lagi mereka akan pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar buat masak dan membuat api unggun untuk menghangatkan diri di dinginnya malam nanti, tapi ternyata dia tidak sengaja melihat sosok mungil yang kebingungan melihat ke sana ke mari.
"Om Jun bobok mana?" Tanyanya ketika sudah menghampiri om nya itu.
"Injun bobok sama om, di sana, barang Injun juga sudah om rapihin, ayo, Injun gak lapar hm" Reno menggandeng tangan Renjun membawanya ke tenda yang memang dia bawa sendiri agar lebih luas dan nyaman berdua bersama keponakannya itu.
"Jun lapal, Jun mau mam om" ujarnya membuat Reno mengangguk.
Sesampainya di tenda lagi lagi Renjun melihatnya berbinar apalagi ini pertama kali Renjun merasakan tidur di tenda seperti ini.
"Ini mam untuk Injun, di habiskan oke, habis ini mau ikut om gak, kita jalan jalan di hutan, kita cari kayu buat bakar bakar oke" ajaknya.
"Jun kut om" Renjun langsung mengangguk dengan semangat, ngomong ngomong dia memakan bekal spesial dari tante Yoona sedangkan dari mamanya sudah habis di perjalanan, hanya tinggal roti yang di kasih selai coklat dan strawberry kesukaannya, itulah sebabnya Renjun tertidur karena dia kekenyangan juga memang dia bangun terlalu pagi.
Setelah makan Reno mengajak Renjun keluar untuk berkumpul bersama sebelum mereka berpencar mencari kayu bakar untuk nanti malam.
"Bonekanya jangan di bawah, nanti hilang loh" ujar Reno saat melihat Renjun hendak membawa boneka miliknya.
Renjun yang mendengar itu langsung saja meninggalkan bonekanya di dalam tenda.
Setelah berkumpul dan memberikan arahan juga batas yang tidak boleh mereka lewati agar tidak tersesat padahal Reno tau di hutan itu sudah ada beberapa bodyguard yang berjaga agar tidak ada kejadian yang tidak di inginkan.
"Injun jangan jauh jauh dari om ya nanti" ujarnya.
Reno hanya berdua dengan Renjun pergi ke sisi barat sebenarnya di sekitar mereka juga ada beberapa murid lainnya tapi udah menghilang entah kemana, sekarang hanya tersisa Reno dan Renjun.
"Injun bantuin om, kumpulin kayu kayak gini oke, kalau berat gak usah biar om, Injun cari yang ringan ringan aja" ujarnya, Reno membiarkan Renjun jalan jalan sendiri selama masih dalam pengawasan nya.
Cukup lama mereka mencari kayu bakar.
"Om jun dapat anyak om" Renjun menunjuk kayu yang berhasil dia kumpulkan, bagaimana gak gampang banyak Renjun nyari sambil lari larian padahal Reno sangat santai.
"Wah pinter sekali anak Chanyeol satu ini ngumpulin kayunya" guman Reno melihat kayu hasil keponakannya tersebut di kumpulkan dengan rapi.
"Siapa yang akan bawa nanti?" Ujar Reno.
"Om" singkatnya, Renjun memilih duduk mengamati bunga yang dia temukan.
"Singkat jelas dan padat, om yang bawa semuanya" jengkelnya.
"Om, ni kelopak bunga na, ini benang cali, nih mahkota, ni putic, anti lebah ambil sali bunga lalu selbuk sali jatuh ena putic salih kan om? Lalu jadi bunga balu yeee" ujar Renjun mengamati bunga di tangannya.
Reno sendiri ikut menyimak dan tersenyum bangga melihat Renjun yang semakin pintar menurut nya.
"Benar, Injun pintar sekali sih" Reno mengusak rambut Renjun gemas.
"Jun liat om nemu jamur nih, kenapa jamur bewarna putih?" Ujar Reno.
"Emm jamul dak punya kolofil om, dak cama kayak pohon dan lumput, punya kolofil jamul dak punya, tapi jamul bica di mam, Jun mau mam jamul" ujarnya membuat Reno langsung memegang tangan Renjun.
"Tidak semua jamur bisa di makan Jun, ayo ikut om lagi" Reno membawa Renjun mendekati sebuah pohon besar yang di tumbuhi tumbuhan benalu.
"Liat pohon ini ada benalunya, benalu itu cuma numpang di pohon itu, sama kayak kalau Injun liat ada pagar kayu lalu ada tumbuhan nya yang merambat, itu sama, ini namanya simbiosis atau hubungan yang terjadi antara dua organisme yang berbeda jenis, hidup bersama secara erat, tapi kadang ada simbiosis yang menguntungkan dan merugikan, om udah pernah ngajarin kan?" Ujar Reno sedangkan Renjun hanya mengangguk saja melihat pohon tersebut.
"Jun bawa buku gak buku yang dari om" tanyanya membuat Renjun langsung membuka tasnya karena dia memang membawa tas atas suruhan om nya, walaupun hanya berisia beberapa buku saja agar tidak berat.
"Coba cari, kemarin Jun udaj baca loh, ini yang termasuk apa hayo" ujar Reno membuat Renjun buru membuka bukunya.
Reno ikut duduk di sebelah Renjun tanpa memperdulikan celana mereka kotor.
"Em c c ssimbuosic p palasiticme om, Jun nemu Jun nemu" girangnya memperlihatkan bukunya.
"Pinter banget sih, tapi lidah nya kadang benar kadang keseleo lagi, jadi gemes kan om nya" Reno mencubit kedua pipi Renjun dengan gemas.
"Yaudah masukkan lagi bukunya nanti lanjut di tenda, tadi bunganya di bawa ya, nanti kita tempel, om mau ngikat kayunya dulu keburu makin gelap, injun tunggu sini" ujar Reno dirinya meninggalkan Renjun di bawah pohon besar itu sembari menunggu nya mengikat kayu yang sudah di kumpulkan tadi.
Namun pandangan Renjun fokus pada pohon besar di sebelahnya membuat Renjun langsung menghampiri pohon tersebut.
"Hallo"
Reno sudah selesai mengikat kayu kayu tadi namun dia tidak menemukan Renjun membuat nya sedikit panik namun saat dirinya menghampiri pohon tadi dia tidak sengaja melihat tas anak itu di pohon sebelahnya.
"Injun ngapain disini" ujar Reno melihat keponakannya yang sedang menggambar di tanah dengan ranting kecil.
"Jun cama adik om, tuh adik depan Jun, dia dili di cini" ujarnya membuat Reno langsung menatap sekitarnya, gak ada siapa siapa apalagi di depan keponakannya hanya pohon besar.
"Ayo kita pulang katanya mau belajar ayo" Reno buru buru menarik tangan Renjun agar kembali ke tempat mereka camping tidak lupa juga Reno membawa kayu mereka tadi.
"Agak horor, bahaya kalau anak Chanyeol kesurupan setan di sini" ujar Reno.
Ayo jangan lupa vote sama komen oke
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars Behind the Darkness
Fanfictiontidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pusat kota.... 15 tahun terkurung di tempat yang gelap tanpa ada yang tau bagaimana keadaannya, sebu...