105

2.9K 622 57
                                    


   Hampir malam di saat para murid perempuan tengah sibuk membuat makan malam dan para murid laki-laki sedang membuat api unggun ada ada juga yang membantu para perempuan menyalakan api, para guru yang ikut juga ikut membantu dengan menyiapkan bahan makanan mereka ada juga kompor mini agar lebih cepat juga, berbagai cemilan juga sepertinya akan di sediakan.

  Renjun sendiri sibuk dengan hp om nya, dia sedang melakukan video call dengan mama papa dan saudaranya.

"Jun lagi apa nak?"

"Jun mam ini ma" Renjun menunjuk cookies yang di bawakan mamanya dalam toples plastik.

"Om Reno nya mana? Kok Injun sendirian" ujar Chanyeol

"Om yagi buat api tuh, Jun suluh tunggu sini, ma adi Jun liat adik nanyis di utan ma" ujar Renjun.

"Injun sinyal nya gak bagus sayang, mama gak bisa denger nak di sini"

"Mama Jun mam dadah" Renjun menggeletakkan Hpny begiti saja di dalam tenda.

  Dirinya melihat semuanya yang tengah sibuk dengan pekerjaannya masing-masing dan sepertinya hanya dia yang tidak melakukan apa apa.

"Injun injun sini deh, coba ini kita yang buat enak gak" ujar nya memberikan bakwan sederhana yang mereka buat untuk cemilan malam ini.

"Waahh panas, enak Jun cuka, makasih tatak cantik" ujarnya padahal lebih tua dia.

  Renjun langsung berlari dengan masih memegang bakwan tadi, menghampiri om nya yang tengah membelah kayu bersama yang lain.

"Loh Jun ngapain di sini?" Ujarnya karena takut terkena api yang berusaha mereka nyalakan.

  Memang malam ini masih tidak ada kegiatan karena penelitian nya akan di lakukan besok pagi sampai sore.

"Jun bocan om dilian" gumamnya.

  Reno ingin tertawa rasanya melihat Renjun yang membawa toples berisi cookies di pelukannya dan juga membawa bakwan di tangannya.

"Om minta dong cookies nya, kita balik ke tenda yuk tadi Injun dapat bunga kan, kita tempel bunganya oke, disini bahaya" Reno menuntun Renjun kembali ke tendanya.

   Sesampainya di tenda Reno membawa Renjun duduk, dia melihat hp nya yang tergeletak begitu saja.

  Reno melihat tas Renjun membuka buku khusus pemberian nya, seperti album khusus yang belum terisi sama sekali.

  Reno mengambil sebagian dari bunga tersebut lalu di tempel di album khusus itu.

"Ayo di tulis sendiri bagian apa saja ini" ujarnya memberikan kertas khusus yang nanti bisa di tempel.

"Waahh tulisan Injun udah meningkat ya" gumamnya saat melihat Renjun yang tengah fokus menulis tersebut.

"Ni mahkota bunanya, ni kepala sali, ni benang sali, ni putic, ni angkai putic di cini kan om? Telus ini? Ini pa om?" Ujarnya.

  Reno terkekeh pelan saat Renjun lupa bagian bagian bunga padahal tadi lancar di hutan.

"Ini bakal biji" ujarnya membuat Renjun langsung menempelkan kertas itu.

Telahil telahil ni kelopak bunanya yeyee Injun bica" Renjun tersenyum senang saat berhasil menyelesaikan misinya kali ini.

"Pinter bangat, besok kita belajar ekosistem ya, besok ikut penelitian oke" ujar Reno.

"Injun ciap om" ujar Renjun dengan semangat.

"Pak makan malam sudah siap" Reno menatap salah satu guru yang memanggilnya untuk makan malam.

"Ayo kita makan malam dulu, habis itu kita main main" mereka keluar bersama.

"Injun pegang piringnya sendiri ya, kita antri ambil makanannya" gumam nya sembari menuntun Renjun untuk ikut mengantri makan malam.

  Memang para guru sengaja mengantri di akhir dan membiarkan para murid yang mengambil makanan terlebih dahulu.

"Yama om, Jun lapal" kesalnya menatap om nya yang berada di belakangnya.

"Yee dari tadi Jun udah ngemil mulu ya, itu di tangannya apa itu, bakwan nya belum abis itu" ujar Reno mengusak rambut Renjun dari belakang.

"Om adik ecil tu sana liat Jun" Renjun menunjuk ke arah hutan bahkan para guru yang ikut juga melihat arah tunjuk Renjun namun tidak ada siapa siapa di sana hanya hutan yang gelap.

"Pak Reno?" Ujar salah satu guru di belakangnya.

"Eehh ayo ayo katanya lapar, ayo udah giliran Jun, sini om ambilin nasinya ya" ujar Reno agar mengalihkan perhatian keponakannya tersebut, dia jadi merinding sendiri sekarang.

"Kulang om nasinya" ujar Renjun menatap nasi di piringnya.

"Nanti gak habis Jun" ujar Reno namun Renjun menggelengkan kepalanya.

"Jun abis om" kesalnya bahkan Renjun menghentakkan kakinya saking kesalnya.

"Iya iya ini om tambahin udah kan" Reno terus bergantian menaruh nasi dan lauk di piring Renjun kemudian di piringnya sendiri.

  Mereka semua makan dengan posisi melingkar di dekat api unggun yang berada di tengah tengah mereka.

"Om susu otak Jun ana?" Tanyanya membuat Reno yang sedang makan langsung menatap keponakannya.

"Iya nanti, itu habiskan dulu makanannya nanti om kasih susu kotaknya, perasaan udah habis tiga tadi" ujar Reno.


   Setelah makan mereka ada yang masih berada di dekat api unggun terutama yang laki laki sedangkan murid perempuan lebih banyak menghabiskan waktu di tendanya masing masing untuk mempersiapkan kebutuhan penelitian besok.

  Lagi lagi Reno harus di buat pusing saat Renjun tiba-tiba menghilang padahal dia cuma ninggalin keponakannya itu untuk mengambil susu kotak permintaan nya tadi.

"Kemana lagi tuh anak, astaga Renjun jangan buat om panik" ujar Reno bukan apa, dirinya hanya takut Renjun semakin penasaran dengan anak kecil yang dia liat, padahal dirinya tidak melihat apa apa, kalau sampe pulang pulang sawan bisa bisa dia yang jadi sasaran nya.

"Pak nyari Renjun ya pak?" Ujar salah satu muridnya membuat Reno langsung mengangguk mengiyakan nya.

"Kamu liat Renjun?" Tanyanya.

"Ada di tenda cewek tadi pak, coba aja cek di sana" ujarnya membuat Reno langsung terkejut.

"Ngapain dia di tenda cewek astaga, anakmu tiang" Reno langsung buru buru ke tenda bagian perempuan yang berada di sebelah timur.

"Om!"

  Baru saja Reno hendak bertanya di mana keponakannya itu tapi sudah muncul duluan dengan tangannya yang penuh makanan.

"Injun malak nak, kan udah di bawain jajanan sendiri di tenda, ini lagi siapa yang ngasih rujak buah, nanti sakit perut" gumam Reno melihat beberapa makanan dan jajanan di tangan keponakannya itu.

"Jun dak inta om, Jun kashih tatak tatak" ujar nya, Reno hanya bisa tersenyum saja mendengar hal itu.

"Oke terserah Injun oke, sekarang kita ke tenda yuk, Injun harus bobok loh" Reno mengambil beberapa makanan dari tangan Renjun tapi asik juga ngajak Renjun dia juga bisa ngerasain makanan itu.

"Iihhh cut om" ujar Renjun saat mencoba memakan mangga muda.

"Pake cocolan injun kayak om nih, tapi jangan deh entar injun sakit perut, makan cookies nya aja, di mana tadi" Reno mencari toples cookies milik anak itu.

"Udah tinggal setengah aja nih" gumam Reno menyerahkan toples itu untuk Renjun.

"Injun gantu baju dulu ya, bisa gak? Om tunggu di luar, kita liat bintang sambil tiduran nanti" ujar Reno mencari baju tidur milil Renjun.







   Ayo jangan lupa vote sama komen oke

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang