─── ⋆⋅ ❤︎ ⋅⋆ ───
"Ada bukti? Jika hanya perut mu yang membesar, Bisa aja itu ulah pria lain."Lily menatap wanita itu dengan remeh. Dia tidak akan tinggal diam ketika suaminya dituduh sembarangan. Lily seratus persen percaya bahwa Lian tidak akan melakukan hal sekeji itu. Apalagi kegiatan sehari-hari pria itu selalu Lily pantau 24 jam.
Tampak Tara menahan kekesalannya. Wanita itu langsung membuka ponsel miliknya dan menunjukkannya ke arah Lily. Hening, Lily tak menampilkan ekspresi apapun saat menatap ponsel Tara yang terus menayangkan video.
Mata Lily menyipit saat menatap video di depannya. Video 2 menit 4 detik itu menampilkan adegan dewasa dengan wajah Lian disana. Tapi ada yang aneh di dalam video itu.
"Bagaimana? Percaya?" Ucap Tara sombong dengan senyum miring. Wanita itu masih menunggu reaksi Lily yang pastinya sangat wow!
Lily menatap wanita itu, Tangannya langsung melayang menampar wajah wanita itu dengan keras membuat para pelayan datang melerai. Mata Lily sudah berkaca-kaca dengan wajah penuh kekecewaan.
"Pergi kau dari sini!" Teriak Lily menunjuk ke arah wajah Tara.
Jelas Tara menyukai reaksi Lily yang tampak tersakiti. "Tuan Lian harus bertanggung jawab." Jawabnya.
Para pelayan menahan Nyonya-nya agar tidak kembali melayangkan tamparan lagi. Lily menatap tajam ke arah Tara dengan air mata yang mengalir deras. Wanita itu langsung maju ke hadapan tara dengan wajah kecewa.
"Berapa maumu?" Tanya Lily dengan air mata yang terus mengalir deras di wajah cantiknya.
Alis Tara langsung menukik."Saya tidak butuh uang! Saya hanya ingin Tuan Lian bertanggung jawab! Saya tidak ingin anak ini lahir tanpa figur ayah."
Lily memalingkan wajahnya sebentar sebelum kembali menatap ke arah Tara dengan tajam. Lily merogoh saku bajunya, Dengan cepat ia melempar lembaran uang ke arah Tara. Uang kertas berhamburan mengenai wajah wanita itu sebelum jatuh ke lantai.
"Pergi kau jalang! Kau mau ini kan! Pergi!" Teriak Lily terus melempari Tara dengan uang itu.
Para penjaga yang mendengar langsung menyeret Tara keluar dari rumah mewah itu meninggalkan Lily yang terduduk lemas di lantai. Wanita itu menangis tersedu-sedu penuh kecewa.
"Aku akan datang lagi! Tuan Lian harus bertanggung jawab!" Teriak Tara.
Wanita hamil itu tersenyum miring saat melihat Lily yang hancur. "Kalau tidak aku akan menyebarkan skandal ini ke media!" Lanjutnya.
Tara diseret keluar hingga gerbang. Wanita itu tersenyum puas setelah apa yang dilakukannya. Sebentar lagi keluarga Zilon akan hancur! Ia bisa memiliki Lian dengan mudah.
Sedangkan Lily mulai bangun dari duduknya di bantu para pelayan. Wanita itu berdiri dan langsung pergi menaiki tangga. Para pelayan menatap sang majikan dengan sendu, Tak ada habis-habisnya badai menerpa rumah tangga sang majikan.
Lily berjalan dengan santai ke arah kamarnya. Wanita itu tersenyum lebar sambil membenahi pakaiannya yang tampak berantakan. Air matanya sudah tidak lagi keluar. Lily menunduk menatap lantai marmer yang dingin.
"Skandal ya?" Gumamnya lalu tertawa dengan puas. Lily menyibak rambut coklatnya ke belakang, Puas akan drama yang baru ia lakukan.
Ternyata seru juga mengikuti drama wanita itu. Lily mengusap matanya yang mengeluarkan air mata karena tertawa. Ternyata ia pandai juga berakting. Ayolah Lily tidak sebodoh itu hanya dengan percaya ke video murahan itu.
Video dengan durasi 2 menit 4 detik itu menampilkan adegan seks dengan gaya..... tidak usah di spill lah... Dengan pelakunya adalah Tara dan Lian. Ya Lian? Wajahnya sih Lian. Tapi tubuh pria yang ada di video itu sangat berbeda dengan Lian apalagi itunya...
Jelas itu hanya video Tara dengan pria lain lalu di edit agar bersama Lian. Murahan sekali..Lily sudah khatam dengan hal tersebut, Karena Lily dulunya adalah seorang yang bekerja di dalam bidang editing sebelum masuk ke dalam raga ini.
"Aku harus melanjutkan drama ini." Gumamnya lalu tertawa memasuki kamar nya. Dirinya akan membuat Lian panik setengah mati nanti.
─── ⋆⋅ ❤︎ ⋅⋆ ───
Pukul 10 malam, Lian baru bisa pulang ke rumahnya. Pria dengan kemeja berantakan itu menatap pintu kamar tidurnya yang tertutup. Dengan cepat Lian mengubah raut lelahnya menjadi raut penuh semangat.
Lian mulai melangkah memasuki kamar bernuansa grey itu dengan pelan. Mata tajamnya menatap sekeliling yang tampak sepi, Dimana istrinya? Biasanya Lily akan menunggunya walau dirinya telah melarang wanita itu.
"Lily? Love?" Panggilnya.
Mata Lian langsung tertuju ke arah ranjang yang tampak di isi seseorang. Lian duduk di tepi ranjang membuat ranjang itu turun karena berat badannya. Dengan lembut Lian menatap istrinya sembari mengelus surai madu Lily.
Namun elusan itu langsung berhenti saat Lily memalingkan wajah yang membuat Lian terkejut. Pria itu langsung menatap punggung istrinya yang membelakanginya. Ada apa ini? Apakah ia membuat salah.
"Sayang? Mas minta maaf...Mas pulang telat...Maaf sayang." Ucap Lian.
Lily masih tidak bergeming, Wanita itu sibuk menahan tawa saat mendengar nada Lian yang memelas. Nikmatnya membuat suami panik. Sungguh istri berdosa Lily ini.
"Maaf mas lembur lagi...." Ucap Lian sambil mengelus bahu istrinya.
Tangan Lian langsung di tepis Lily yang membuat pria itu terdiam. Dengan cepat Lily melempar ponselnya ke arah Lian membuat pria itu kebingungan. Lily langsung membuat raut sedih.
"Ini yang Mas maksud lembur?!" Bentak Lily dengan air mata yang mulai keluar.
Lian langsung panik, Pria itu menatap video yang berputar di ponsel istrinya. Matanya melotot saat melihat wajahnya terpampang di video porno itu. Siapa yang memberikan video kotor ini ke istrinya? Ini bukan dirinya! Jelas ada orang memanipulasi video itu hingga wajahnya bisa melekat di video itu.
"Sayang? Ini bukan Mas! Serius." Ucap Lian panik. Tubuh pria itu bahkan tremor saat menatap video itu. "Sayang? Percaya Mas!" Sambungnya.
Lily langsung berdiri dan turun dari ranjang dengan empat tiang itu. Wanita itu sudah tak sanggup menahan tawanya karena melihat wajah panik suaminya. "Aku kecewa mas!"
Lian langsung berdiri, Pria itu memeluk tubuh istrinya dari belakang menahan agar istrinya pergi. "Lily! Percaya dengan saya.....saya mohon." Mohon Lian dengan air mata yang mulai keluar
"I will not betray this marriage, Apalagi hanya demi kesenangan semata."
Pria itu sudah menangis tersedu-sedu sembari memeluk tubuh Lily. Tetap sama kelemahan Lian adalah istrinya. "Please believe me, darling." Bisiknya.
"Kamu dunia saya, Kamu segalanya bagi saya, Kamu definisi cinta bagi saya.... Percaya dengan saya." Lian sudah terisak.
Lian memeluk tubuh Lily dengan erat, Takut jika Lily akan meninggalnya. Lian tidak akan bisa hidup tanpa Lily, Tidak lagi, Jangan sampai. Lian akan mati pada saat Lily meninggalkannya. Baginya Lily adalah hidupnya sampai kapanpun itu. Dia tidak akan mengkhianati janji sucinya hanya untuk hal sekeji itu.
"Apa perlu saya bersujud? Agar kamu percaya? Saya akan melakukannya jika itu membuat dirimu tidak pergi Ly."
─── ⋆⋅ ❤︎ ⋅⋆ ───

KAMU SEDANG MEMBACA
Lily's [REVISI]
أدب الهواة"I'll do everything for you." -Lian ⚠️ mengandung kata kata kasar. Entah kesialan apa yang membuat Lilian Celista terlempar ke dalam novel yang baru saja ia baca. Kalau menjadi peran utama note bad lah! lah ini ia menjadi antagonis? perusak hubung...