1.
Ana adalah seorang anak yatim piatu yang dibesarkan disebuah panti asuhan, kehadirannya yang tidak diinginkan tersebut membuat gadis manis berwajah cantik dan bertubuh sexy tesebut harus menetap disana sampai usianya menginjak 16 tahun hingga sebuah keluarga mengadopsinya.
Sekarang sudah hampir 1 bulan Ana menjadi keluarga sekaligus putri bungu dikeluarga Sanjay. Sanjay adalah seorang duda keturunan timur sana dengan tiga orang putra. Menjadi putri bungsu membuat Ana begitu bahagia hingga ia harus menerima kenyataan jika hal tersebut tidak lah gratis.
Ana harus siap membuka lebar selangkangannya setiap kali salah satu dari keempat lelaki itu menginginkannya. Entah itu Sanjay pria paruh baya namun bertubuh bugar atau Arya sia anak sulung yang seorang Dokter, Reyhan maupun Kris dan Ana harus menerima semua itu.
Dan hal itu bermula ketika ia baru satu minggu berada disana, seseorang memasuki kamar Ana dan ternyata itu adalah Sanjay yang sekarang ia panggil papa.
"papa"
"iya sayang"
Sanjay mendekati Ana yang tengah duduk diatas ranjang dengan segelas jus mangga kesukaan Ana ditangannya, setelah memberikan gelas jus yang telah berisi obat perangsang tersebut ia ikut duduk disamping Ana yang mengenakan terusan. Dan posisi duduknya sekarang membuat paha mulusnya tersingkap.
"minum sayang"
Sanjai tersenyum miring saat gadis polos situ meneguk abis jus mangga racikan Sanjai. Lalu ia mulai menyentuh paha putih Ana sambil menunggu reaksi obat tersebut.
"p-ah"
Obat mulai beraksi dengan Ana yang mulai menceracau merasa kepanasan dengan memeknya yang terasa gatal begitu juga dengan pentil susunya yang terasa menegang.
"kenapa sayang?"
Sanjai bertingkah seolah tidak tau apa - apa dan mulai mempermainakan Ana yang sudah berada diujung kendalinya.
"pa-h disini gatal pah"
Ana yang lugu dan tidak paham dengan kondisi tubuhnya membawa tangan kanan Sanjai kearah memeknya berharap sang papa dapat membantunya.
"kamu mau papa sentuh memek kamu sayang?"
Wajah Ana merah padam menahan hasratnya bahkan Ana juga tidak merasa malu dengan ucapan frontal Sanjai dan malah menganggukan kepalanya.
"seperti ini sayang?"
Sanjai yang duduk disamping Ana langsung memposisikan duduknya dibelakang Ana lalu mengusap memek Ana dari luar CD mininya. Yah semenjak tinggal disana Sanjai sengaja memberikan Ana dalaman yang minim seolah sengaja mengajari Ana menjadi seorang Lonte kecil yang nakal.
"ahhh paa enakkk memek Ana pah"
"usap yang cepet pah"
Rengek Ana seolah merasa papanya memberikan ia pertolongan, dan malah memasukan tangan Sanjai kebalik CD nya yang sudah basah ulah cairan memeknya.
"aghhtt ssthhh ahhh"
"iyah pah enak memek Anahh pahh ahhhh ssthhh"
Ringis Ana saat jari - jari Sanjai mulai menusuk - nusuk lobang memek Ana yang sempit. Sungguh Sanjai tidak berfikir jika mengentoti putri kecilnya ini akan semudah ini bahkan tidak ada perlawanan.
"enak sayang? Enak memeknya papa mainin?"
"enak pahh iyahh ahhh disitu, achhh pahh enakkk"
Ana terus menceracau kenikmatan dengan pantatnya yang tidak berhenti berputar dan tubuhnya mengejang.
"pah Ana mau pipis pah"
Mengetahui Ana yang akan mencampai puncaknya Sanjai mempercepat kocokan jarinya didalam memek sempit Ana saking sempitnya bahkan hanya satu jari tengah Sanjai saja yang bisa masuk kesana.
"aghhhtttt pahhhh ahhhhhh"
Teriak Ana dengan tubuh menegang saat orgasmenya datang hanya dengan satu jari Sanjai. Apa itu tadi? Ana tidak mengetahuinya tapi rasanya sangat nikmat.
Nafas Ana memburu namun seolah tidak mengizinkannya beristirahat Sanjai kembali mengocok memek Ana tanpa ampun hingga gadis itu kembali menjerit kenikmatan.
"pahhhh ngilu pahhhh memek anaa ngilu pahhh"
Jika tadi Ana yang memasukan tangan Sanjai kedalam CD nya sekarang Ana justru berusaha mengeluarkan tangan Sanjai namun ditahan oleh Sanjai sampai pelepasan kedua Ana hingga gadis itu tersandar lemas pada dada bidang Sanjai.
Tentu Sanjai tidak mengizinkan putri binalnya itu untuk beristirahat dan langsung memagut bibir ranum Ana yang kaget namun menikmatinya tanpa perlawanan.
Tanpa fikir panjang Sanjai yang telah dikuasai napsu melumat abis bibir Ana tanpa ampun dan menghisap - hisap lidah Ana hingga terjulur keluar. Tidak lupa ia juga menyelipkan tangannya kedalam baju terusan Ana dan meremas - remas kedua susu Ana tidak lupa pula ia mencubit putting kecil Ana yang telah menegang.
"ahhhh"
"srupppp"
"ssrruuppp"
Sanjai kembali menghisap lidah Ana agresif sesaat setelah ia melepaskan pagutannya. Dan beralih mencium dan mencecap telinga hingga leher Ana.
"sa-kit pahhh aghhh"
Rintih Ana saat Sanjai menggigit leher putihnya hingga meninggalkan jejak namun hal tersebut tidak dihiraukan oleh Sanjai.
Sanjai membosisikan tubuh Ana hingga berhadapan dengannya lalu kembali melumat bibir Ana sambil melepaskan baju Ana hingga meninggalkan CD dan BH berwarna senada tersebut.
Ana yang awalnya diam mulai ikut membalas setiap lumatan Sanjai seperti halnya yang dilakukan Sanjai padanya hingga membuat Sanjai senang apa lagi saat kedua tangan Ana mengalung pada tengkuknya dengan sendirinya.
Sanjai mengeluarkan kedua susu Ana dari balik BHnya dan langsung memelintirkan kedua putting Ana yang telah mengeras sempurna dan membusung. Susu Ana cukup besar untuk anak seusianya ditambah ia masih dalam masa pertumbuhan dan mungkin akan lebih besar lagi dan ukuran susunya tersebut juga menjadi alasan mengapa ia terpilih menjadi anak adposinya.
Puas melumat bibir mungil Ana yang telah membengkak Sanjai berpindah pada susu kanan Ana dan langsung melumatnya Sanjai juga mendorong pelan tubuh Ana hingga ia berada dibawah kukungan tubuh besar Sanjay.
"ahh pahhh, jangan digigit sakittt"
"pahhhhh"
Rintih Ana saat Sanjai sengaja menggigit putting susu Ana, sementara tangannya yang lain meremas susu Ana yang sebelahnya begitu terus bergantian hingga Sanjai puas dan beralih ke selangkangan Ana.
Tapi sebelum itu terlebih dahulu Sanjai melepaskan kemeja hitamnya begitu juga dengan celana dasarnya dan hanya meninggalkan kolor model boxernya. Sampai sekarang Ana yang polos masih bingung dengan apa yang mereka lakukan yang ia tahu tubuhnya panas dan dengan disentuh oleh Sanjai membuatnya lebih baik.
Setelah itu baru lah Sanjai membuka lebar paha Ana hingga posisi mengangkang dan menarik kain terakir yang menempel ditubuh putih mulus Ana. Dengan posisi Ana yang mengangkang Sanjai dapat melihat dengan jelas memek indah Ana yang putih dengan sedikit bulu yang baru tumbuh dan biji kacangnya yang sedikit mengintip dan belahan memeknya yang berwana merah muda sungguh ia tidak salah mengadopsi anak ini.
"indah sekali memek kamu sayang"
"p-ahh"
Ana yang mulai risih dengan tatapan Sanjai yang terus terfokus pada memeknya dan ucapan Sanjai membuat Ana sedikit dilanda rasa malu dan mencoba untuk menutupi memeknya dengan tangannya namun Sanjai langsung menghalanginya.
"jangan ditutup sayang papa suka sama memek kamu"
Dan kali ini tanpa basa basi Sanjai langsung menjilati memek Ana dengan agresif hingga suara cecapan Sanjai memenuhi kamar milik Ana.
"aghhh pahhhh enakk ahhhh enak pahhh"
Ceracau Ana yang baru pertama kali merasakan geli - geli nikmat pada memeknya tersebut. hingga tanpa sadar ia menekan kepala Sanjai yang asik mencecap memek manis Ana.
"sruuupppppppppppp ahhh stthhh"
"sruppppppp"
Sekali hisapan Sanjai sekali pula terdengar erangan kenikmatan Ana hingga membuatnya kembali merasakan gelombang pipis seperti sebelumnya apa lagi saat Sanjai menjulurkan lidah hangatnya kedalam lobang memek Ana.
Pantat Ana tidak henti terangkat saat merasakan sensasi nikmat tersebut.
"pah jilat terus memek Ana pahhh ahhh sthhh enak ahhhh"
Erang Ana saat klitorisnya bertemu dengan ujung lidah Sanjai atau dihisap kuat oleh Sanjai sungguh kenikmatan yang tidak bisa diartikan oleh Ana. Belum lagi saat Sanjai memasukan satu jarinya kedalam lobang memek Ana sambil menjilati memeknya ahh sungguh nikat sekali rasanya.
"ahhh pahhhh gghhhttt Ana pipis lagiihhhh"
Teriak Ana saat ia kembali mecapai orgasmenya untuk yang ketiga kalinya. Ana mengejang merasakan hantaman kenikmatan itu hingga kepalanya terangkat begitu juga dengan pantatnya namun sayangnya Sanjai tidak memperdulikannya dan malah asik menghisap habis cairan cinta yang keluar dari lobang memek Ana tersebut hingga ia kembali merasakan ngilu.
"pahhhh"
Setelah puas menjilati memek Ana hingga kelubang - lubang pantatnya barulah Sanjai menghentikan aksinya tersebut dan kembali melumat kuat bibir Ana untuk sesaat sambil meremas kedua susu Ana yang membusung besar.
"sekarang pegang dan elus kontol papa"
Perintah Sanjai setelah ia bersandar pada kepala ranjang Ana tentu ia juga ingin merasakan sentuhan lembut Ana pada tubuhnya apa lagi pada kontolnya.
"haah?"
"sentuh kontol papa sayang"
Sanjai membawa tangan mungil Ana yang duduk tepat disampingnya kearah kontolnya yang masih terbalut boxer ketat hingga kontolnya yang besar tercetak jelas disana.
"aghhhttt siallll"
"iyahh gitu Anaaaa"
Erang Sanjai, mendengar erangan kenikmatan Sanjai membuat Ana semakin bersemangat untuk mengelus kontol besar dibalik kain ketat tersebut.
"keluarin kontol papa sayang"
Perintah Sanjai lagi saat kontolnya terasa terjepit dan minta dibebaskan dari sangkangnya. Dengan wajah lugu dan patuhnya perlahan Ana mengeluarkan kontol besar yang tidak cukup dalam genggamannya tersebut keluar dari boxer Sanjai dan.
Tuinggg
Kontol itu sepenuhnya keluar dan mencuat gagah panjang besar dan berurat kas orang timur yang terkenal dengan rudal besarnya sementara Ana dibuat terpana melihat kontol besar yang ada didepannya itu saat Sanjai menurunkan boxernya hingga ia ikut bertelanjang bulat sama dengan Ana.
"emutin kontol papa sayang, emut kayak papa ngemut memek kamu tadi"
"ayooo, jangan sampe kena gigi kamu"
Perintah Sanjai lagi dan sedikit mendorong tengkuk Ana agar memasukan kontolnya kedalam mulut hangat Ana.
"aghhttttt"
Lenguh Sanjai saat sebagaian kontolnya memasuki rongga mulut Ana yang panas. Tidak sabar Sanjai menahan dan sedikit menekan kontolnya hingga masuk sempurna kedalam mulut dan rongga tenggorokan Ana.
"aggghhh sshittt enak bangettt"
"ahhh"
Seketika Ana langsug menghirup rakus udara yang ada disekitarnya begitu kontol besar itu keluar dari rongga mulutnya.
"aghhtttt"
"aghhtttt"
"srruppp"
Suara kocokan Ana saat kontol Sanjai keluar masuk dimulutnya tentu dengan kendali Sanjai yang menahan tengkuk Ana.
"achhhh mulut kamu enak banget Ana, ngak salah papa milih kamu jadi lonte papa"
"achhh uchhhh"
"ahhhhh lonte ah mulut lonte enakkk"
Erang Sanjai tanpa henti saat ia mengocok kontolnya didalam mulut Ana. Hingga ia memuntahkan cintanya didalam mulut Ana. Dan membuat Ana terpaksa menelan cairan amis tersebut.
"papa crot dimulut kamu sayang ahhh"
"aggjhhhh"
Crootttt
Crotttt
Sanjai meledak didalam mulut Ana setelah beberapa saat, gila anak angkatnya tersebut benar - benar nikmat bahkan baru disentuhnya saja sudah membuat Sanjai horny.
"telan sayang, jangan ada sisa"
Perintah Sanjai setelah ia mencabut kontolnya yang belumuran cairan cintanya dan juga air ludah Ana.
Walau merasa sedikit jijik Ana mematuhi perintah Sanjai dan menelan cairan tersebut hingga habis. Lalu membuka mulutnya dan sedikit menjulurkan lidahnya untuk memeastikannya pada Sanjai.
"good girls"
"mulut atasmu saja sudah enak sayang, apa lagi mulut bawahmu"
"sekarang giliran mulut bawahmu sayang"
Sanjai menarik tangan Ana lalu mendorongnya agar kembali telentang dengan kaki mengangkang dan ditekuk hingga memeknya yang merekah kembali terlihat jelas.
Sekali lagi Sanjai menjilat dan menghisap memek Ana dan berkali - kali meludahinya tentu agar mempermudah dirinya untuk membobol keperawanan Ana.
"pahh..."
Setelah beberapa saat mengurut kontolnya Sanjai mulai mendekatkan kontolnya kearah bibir memek Ana lalu menggesek - gesekkan kepala kontolnya pada bibir memek Ana hingga mengenai klitorisnya.
"pahhh ashhhh, sthhh"
Dirasa Ana telah sedikit releks dan teralihkan Sanjai langsung menghujamkan kontolnya dengan kuat kearah lobang memek Ana yang dipenuhi air liurnya.
"ahhh pah sakittttttttttt"
Pekik Ana saat seperempat kontol Sanjai berada didalam memeknya dan sedikit merobek selapur perawannya.
"tahan sayang nanti juga bakal nyaman lagi"
"ta-pi pah..."
Sanjai memagut bibir Ana dan melumatnya rakus sambil meremas kedua susu Ana dengan kuat dan kembali ia menghentakkan kontolnya hingga bless sepernuhnya didalam memek Ana hingga teriakan kesakitan Ana dibungkam oleh bibir tebal Sanjai yang merasakan kenikmatan yang tiada tara saat tubuhnya mernyatu sepenuhnya dengan Ana.
Sanjai mendiamkan sesaat kontolnya saat merasakan batang kontolnya dibasahi dan dialiri oleh sesuatu yang hangat darah perawan Ana.
"aghhhh nikmat banget memek kamu sayang, mijit kontol papa"
Tidak lagi memikirkan Ana, Sanjai langsung menggenjot kontolnya keluar masuk didalam memek Ana tanpa henti dan sesekali menghentakkannya kuat hingga kontolnya masuk sepenuhnya.
Perlahan erangan kesakitan Ana berubah menjadi erangan kenikmatan saat merasakan peraduan kelamin mereka yang memabukan.
"enak sayang? Enak dientot kontol papa?"
"iyah pah, enak enak banget memek gatel aku digaruk ahhhh"
Setelah beberapa kali Sanjai menghentakkan kontolnya Ana kembali menjerit dan tubuhnya kembali menegang dengan pantat terangkat petanda orgasmenya akan kembali datang.
"pah aku mau pipis lagi ahhhh"
Sanjai semakin mempercepat genjotannya saat kontolnya dibuat tidak berdaya oleh empotan memek Ana yang terasa memijat kontolnya.
"agghhh enak banget memek kamu sayang, nyedot kontol papah ahhh memek lonte enak ahhh terbaik memek lonte kecil papa aghhhtttt"
Belum berhasil dikalahkan kali ini hanya Ana sendiri yang membasahi kontol Sanjai dengan cairan kentalnya sementara kontol Sanjai masih menegang untuk terus menyodoh memek Ana hingga gadis itu tidak berdaya.
Tanpa ampun Sanjai tidak berhenti mengentoti Ana dengan berbagai macam gaya aneh - aneh yang membuat Ana tersengal mengimbangi napsu Sanjai yang diluar nalar tersebut.
Hingga Sanjai memuntahkan cairan putih kental tersebut berkali kali didalam memek Ana.
"papa crottt sayang ahhhhh"
Croootttt croottttt
"achhh pahh"
Lagi - lagi Ana merasakan hangat pada lobang memeknya saat dipapa kembali menyemprotkan cairannya dengan posisi nungging itu.
"papa mau lagi sayang papa belum puas"
Erang Sanjai yang tidak bisa mengendalikan dirinya atas tubuh mungil dan lobang memek Ana yang penuh kenikmatan tersebut dan kembali menggempurnya dengan sedikit memiringkan tubuh Ana dan sebelah kaki Ana berada dibahunya.
Hingga tanpa sadar jam sudah menunjukan pukul 2 malam. Dan Sanjai masih saja menginginkan lobang sempit lonte kecilnya.
Semenjak hari itu hampir setiap hari Ana harus melayani Sanjai dan juga ketiga abang angkatnya hingga ia tepar. Seiring berjalannya waktu ngentot bukan lagi paksaan bagi Ana tapi telah berubah menjadi kebutuhan dan candu baginya hingga membuat lobang memeknya selalu basah dan berkedut.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana 2+ 🌛❌🌜(anak angkat)
Romanceana yang diadopsi keluarga kaya untung memuaskan hasrat ngentot papa dan abang abang angkatnya. hingga Ana berubah menjadi gadis haus kontol. *bahasa kasar dan frontal *baca aja dlu