Papa Tasya
Semenjak pindah kerumah Sanjai, sekolah Ana juga dipindahkan oleh Sanjai agar lebih dekat dengan rumahnya tentu sebagai putri bungsunya Ana juga berhak mendapatkan kehidupan yang layak seperti saudaranya yang lain. Berkat koneksi Sanjai dan otak pintar Ana sekarang ia bersekolah disebuah internasional School dan sudah hampir dua minggu Ana bersekolah disana.
Baru saja bersekolah disana rupanya Ana cukup mencuri perhatian bukan hanya karena wajah cantik dan otaknya yang pintar tapi juga dari style dan brand brandit yang ia pakai, Ana juga memiliki seorang teman yang tidak kalah cantik dari dirinya yang bernama Tasya dan hari ini Ana berniat untuk membuat tugas sekolahnya dirumah Tasya.
Setelah turun dari mobil Ana langsung merapikan kembali penampilannya saat sebelumnya ia terlebih dahulu harus melayani sang kakak Arya selama diperjalanannya kerumah Tasya bahkan Ana masih bisa merasakan cairan cinta kakaknya tersebut mengalir pada pangkal pahanya. Ah rasanya tidak nyaman.
Ana memencet bel beberapa kali sampai pintu besar berwarna hitam itu terbuka dan menampakkan seorang pria dewasa yang menunjukan ekspresi datarnya pada Ana.
“ada Tasya om, aku temennya Tasya”
Ana yang memahami maksud raut wajah pria yang terlihat lebih muda dari Papanya itu langsung menanyakan Tasya temannya. Seketika raut wajah pria yang bernama Raka tersebut berubah saat Ana menyebut nama anaknya.
“oh Tasya lagi ke pet shop, biasa dia lagi ngurusin anabulnya”
“Tasya ngak bilang sama kamu?”
“ngak om”
Ana langsung mengelengkan kepalanya merespon pertanyaan Raka yang sedari tadi terlihat memperhatikan Ana dengan intens. Tentu pria dewasa yang berpengalaman akan memandang Ana ganjil saat bibir gadis itu terlihat bengkak dan ada keringar pada pelipisnya belum lagi saat Ana yang terus berusaha merapatkan pahanya.
“hmm yaudah bentar lagi Tasya juga pulang kamu tunggu didalam aja”
“iyaa om, permisi”
Dengan sedikit basa – basi Ana memasuki rumah Tasya yang diikuti oleh Raka dibelakangnya.
“eh iyaa, nama kamu siapa cantik?”
“Ana Om”
“oh iya Ana, silahkan duduk”
Setelah menganggukan kepalanya Ana duduk disalah satu kursi sofa yang ada diruangan tamu berukuran cukup luas tersebut. rumah tersebut terlihat sangat kosong dan sunyi apa lagi setelah Raka menutup pintu.
Raka kembali menoleh pada Ana yang terlihat meletakkan tasnya diatas meja sambil tersenyum miring. Lalu berjalan kearah kamarnya. Ternyata Raka menghubungi Tasya bukan mengabari jika Ana datang tapi justru menyuruh Tasya membeli sesuatu yang tempatnya sangat jauh seolah ia ingin mengulur waktu.
Saat Raka kembali ternyata Ana tengah berdiri didepan aquarium berukuran cukup besar dan tinggi yang terletak ditengah – tengah ruang tamu tersebut memperhatikan bermacam – macam ikan hias yang cukup mencuri perhatian Ana.
Sementara Raka terlihat sibuk memperhatikan Ana seolah kedua matanya telah berhasil menelanjangi Ana yang menggunakan rok pendek span coklat diatas lutut dengan sedikit belahan pada paha kanannya dipadukan dengan tangtop putih ketat yang sedikit memperlihatkan perut ratanya dan dilapisi oleh gardigan pendek.
“ahh Om”
Pekik Ana saat Raka tiba – tiba meremas pantatnya dan mengunci pergerakannya dari belakang. Aksi Raka tersebut cukup membuat Ana kaget.
“lepasin”
“lepasin, huh? Setelah kamu muasin kontolku lonte kecil”
Ana cukup dibuat keget dengan ucapan frontal Raka bagaimana bisa Raka mengatakan hal itu padanya saat mereka baru pertama kali bertemu dan ini juga kali pertama Ana dilecehkan oleh orang lain selain kakak dan papanya.
“kaget, huh?”
Raka memeluk dada Ana sambil tangannya mengusup masuk kedalam rok Ana hingga kedalam celana dalamnya dan langsung menggesek memeknya. Tentu ada alasan kuat hingga Raka berani melakukan hal tersebut pada Ana. Ia melihat sebuah cairan putih kental yang mengalir dipaha Ana tanpa disadari oleh sang empu dan sebelum memasuki kamar Raka pura – pura menjatuhkan ponselnya hingga ia dapat memastikan asal cairan itu. tidak salah lagi jika itu adalah sperma.
“oummmm”
Lenguh Ana saat Raka tidak henti mengesek memek basahnya yang belum sempat ia bersihkan. Ana yang telah terbiasa mendapatkan rangsangan dan pelecehan tidak lagi melakukan perlawanan dan malah menikmatinya dengan menumpukan tangannya pada kaca Aquarium hingga membuat Raka senang dan semakin sibuk mengocok memek Ana.
“memek kamu basah banget”
Komen raka saat kedua jarinya telah menyusup kedalam lubang memek Ana sementara Ana hanya bisa mendesah dan membuka kakinya semakin lebar agar mempermudah Raka untuk menjamah memeknya.
“ahhhh sthhhh ommm”
Pekik Ana lagi saat Raka menarik – narik klitoris Ana dengan kasar rasanya ngilu nikmat hingga membuatnya tidak tahan untuk segera mencapai puncaknya. belum lagi dengan satu tangan Raka yang telah menyusup kedalam balik tangtopnya dan meremas susu Ana.
Sesuai dugaan Raka kedua susu Ana benar – benar berukuran besar bukan hanya karena efek BH semata, susunya begitu besar untuk ukuran anak seusianya apa lagi dengan putting susunya yang cukup menonjol hingga membuat Raka tidak sabar untuk mengeyotnya.
“ahhh ommm aghhttt sthhhhh”
Desah Ana menahan tangan Raka saat ia merasakan gejolak kenikmatan saat tiga jari pria dewasa itu tidak henti menggelitiki lubang memeknya yang beberapa saat lalu dientoti oleh sang kakak.
“kenapa huh? Enakkkk? Mau crott?”***
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana 2+ 🌛❌🌜(anak angkat)
Romanceana yang diadopsi keluarga kaya untung memuaskan hasrat ngentot papa dan abang abang angkatnya. hingga Ana berubah menjadi gadis haus kontol. *bahasa kasar dan frontal *baca aja dlu