The Emergence of Eclipse
( Kemunculan Eclipse )Dipagi yang cerah, sinar matahari menyelinap masuk menyinari seluruh kota melewati setiap sudut kota dengan sinarnya yang hangat, menandakan awal dari perjalanan kehidupan dipagi hari.
Haruka, saat itu, ia sedang bersiap-siap untuk bergegas menuju ke sekolahnya, Kael, memiliki kesadaran akan dirinya, ia hidup seperti manusia pada umumnya, bertindak tanpa memerlukan sebuah perintah. Ia mengurus kehidupan Haruka yang buruk itu.
Pagi yang cerah membuat keluarga kecil yang sederhana itu memenuhi senyuman manis diwajah mereka. Keceriaan dipagi hari bersama cahaya terang yang menyinari ruangan apartemen kecil itu.
"Cepatlah, Haruka! kamu akan terlambat. Sarapan pagi ini sudah di siapkan dimeja ya!", ucap Kael dengan raut wajah tersenyum, wajahnya adalah sebuah bukti ia menikmati kehidupan kecil mereka. Kehidupan yang dipenuhi akan kebahagiaan kecil.
Haruka yang menanti kehidupannya saat awal bekerja, dengan cepat menyantap sarapan pagi yang Kael buatkan spesial khusus untuknya.
Waktu terus berjalan, ia berangkat ke kantor yang baru saja menerima dirinya waktu itu. Saat ia melangkah keluar, angin, udara, yang sejuk menghembus ke arahnya, dengan membawa kehangatan dipagi hari. Udara yang mengalir perlahan, Suara burung berkicauan, suara yang bergema seakan menantikan kehidupan hari ini—suara kicauan yang bergema dimana-mana, seperti sebuah melodi pagi yang indah.
Selang menikmati udara segar didepan apartemen nya, ia langsung menuju ke stasiun kereta, yang berada dekat di distrik 13.
Saat ia tiba di stasiun, ia langsung menaiki sebuah kereta HoverVive, kereta yang dibuat agar penumpang bisa menikmati keindahan Terra Nova dalam sebuah perjalanan. HoverVive memiliki jalur rel udara, rel udara diciptakan agar penumpang tidak merasa bosan saat berada didalam kereta cepat.
Dalam perjalanan, Haruka menatap Pemandangan kota yang dipenuhi oleh Teknologi maju yang mumpuni dalam setiap aspek kehidupan.
Mobil AeroNova yang meluncur jelas diudara. Burung-burung berterbangan bebas, seakan tiada halangan dalam kehidupan mereka, meski begitu, burung-burung telah terancam punah, akibat habitatnya yang mulai dihancurkan oleh manusia yang berniat membangun sesuatu. Manusia menebang pohon dimana-mana, tanpa memikirkan kehidupan setiap makhluk hidup di sana.
Tapi, Haruka, ia berharap bisa bebas seperti burung, terbang kemanapun yang ia inginkan, menjelajahi langit sesuka nya, di alam tanpa teknologi berlebihan seperti sekarang ini.
Waktu terus berjalan, ia pun tiba di tempat kerja barunya, pekerjaan yang ia impikan, untuk mendapatkan kenalan baru, ia berencana ingin mendapatkan kenalan yang lebih banyak pada hari pertamanya itu.
Sekarang, ia berdiri tepat disebuah gedung pencakar langit, ia menatap ke atas, melihat gedung yang menjulang tinggi itu. Ia terpukau akan keindahan struktur gedung tersebut, Ia berdiri tepat, matanya berbinar kagum akan hal ini. selang melihat gedung itu, ia perlahan memasuki gedung yang berada tepat dihadapannya.
Di dalam, udara yang sejuk langsung memenuhi dirinya, udara yang dingin, menyampuri udara panas, beserta orang-orang yang berjalan dimana-mana, seakan sibuk akan setiap aktivitas mereka.
Haruka langsung menuju ke ruang Manager di sana, untuk menentukan pekerjaan Haruka di kantor yang ia impikan. Haruka, ia berharap bisa bekerja di lantai atas, agar bisa bekerja sembari menikmati pemandangan Terra Nova, kota yang ia tinggali.
Tanpa ia sadari, ruang kerjanya berada di lantai 7, ruangan menengah dari gedung yang ia kerja. Kebahagiaannya memenuhi seluruh raut wajahnya, ia sangat menantikan hari demi hari, lalu menikmati pekerjaannya di sana.
Ia duduk di kursi kerjanya, sembari menatap keindahan kota megah, ia melihat, Iklan, dan berbagai hal di atas sana, Hologram yang memenuhi gedung-gedung besar lainnya.
Namun, Hologram yang ia lihat dihadapannya berubah, seperti diretas oleh seseorang, Glitch terjadi di setiap gedung, semua sistem operasi diretas. Semua orang, semuanya, panik, mereka ketakutan, karena itu bukanlah hal kecil. Tepat di hadapan Haruka, Hologram yang berada disana menggantikan wajah seseorang, di balik layar itu, ada Profesor. Esther Zenka, ia adalah professor penelitian teknologi, ia menjaga teknologi tetap berjalan dalam damai.
Tetapi, saat ini, adalah situasi yang darurat, ia mengalihkan semua iklan, layar hologram, layar lebar, menunjukan dirinya. Tanpa menunggu waktu lama, ia langsung mengatakan tentang bencana Internet, Teknologi, System Operation, semuanya di luar kendali, ini adalah kiamat besar yang bisa menghancurkan segalanya.
Haruka, ia baru memasuki kehidupan kantornya, namun meski begitu ia harus menghadapi bencana ini, raut wajahnya berubah, wajah yang penuh keceriaan telah menjadi datar, seakan merasa semua tiada artinya lagi.
Saat ini, Kael, ia bergegas menuju ke kantor dengan menggunakan kendaraan darat untuk mencari Haruka, seakan dia telah mengetahui akan hal yang akan terjadi ini.
Ia tiba di kantor, ia langsung memasuki kantor tersebut tanpa berpikir panjang, ia menjelajahi setiap ruangan, lantai yang ada di sana demi mencari keberadaan Haruka. Waktu terus berjalan, orang-orang seakan menjadi panik, berlarian, mencari perlindungan, nantinya.
Orang-orang seperti terpecah belah, ada yang mencari perlindungan, ada yang tidak mempedulikan hal itu, mereka hanya mengira itu hanyalah lelucon yang dibuat untuk masyarakat. Nyatanya efek dari hal ini mulai memicu satu per satu, setiap Teknologi mulai berhenti beroperasi akibat sebuah virus.
Teknologi mendadak meledak, gedung yang menjulang tinggi di sana hancur akibat ledakan besar. puing-puing gedung berterbangan dimana-mana, semua teknologi hancur dengan perlahan, ledakan yang begitu keras membawa rasa panik dan gelisah bagi semua orang, bahkan, kendaraan AeroNova berhenti beroperasi, orang yang sedang berada di dalam kendaraan tersebut berjatuhan, menabrak setiap gedung yang berdiri di sana, kendaraanya meluncur ketanah dengan cepat.
Semua LYNX mulai melakukan tindakan melanggar hukum, tanpa diperintahkan, mereka bergerak sesuai kemauan. Mereka adalah RBT-Ai yang diciptakan untuk membantu setiap aspek kehidupan, namun, mereka berubah menjadi penghancur itu sendiri.
Namun, sebelum semuanya terhenti, Prof. Esther Zenka, ia mengatakan sesuatu dibalik layar itu.
"Ini... ini akhirnya—ini adalah akhir! Kiamat... kiamat sudah tiba! Oh, sang Maha Pencipta... tidak... Eclipse, Ec-lipse—Ec..." ucapnya dengan keseriusan, suaranya terdengar derap panik, diakhiri dengan sebutan, ECLIPSE sebelum sistemnya berhenti beroperasi.
Kehancuran dari segalanya
( Eclipse 3125 )NEXT ⟩
KAMU SEDANG MEMBACA
Eclipse 3125
Science Fiction© MireruSHINT Pada tahun 3125, Terra Nova, kota megah yang bergantung pada teknologi, terguncang oleh kemunculan Eclipse, virus misterius yang menginfeksi sistem global. Virus ini perlahan mengubah teknologi menjadi ancaman mematikan. Haruto, seoran...