Takut banget di banned wp
" Ahh ahh om ahhh lebih kencang. " Ucapku menatap Om Bram dari meja rias tante ku.
Posisi kami saat ini aku yang sedang nungging di meja rias tante ku dan om Bram yang sedang menyodok brutal memek ku dari belakang.
" Uh ahh ahh Sarahh. "
Drtt drtt
Handpone ku tiba-tiba saja bergetar pertanda ada telpone masuk, segaja ku abaikan tanpa melihat siapa yang menelpon karna asik meningkmati setiap sodokan Om Bram.
" Ahh ahh om."
" Angkat telpon nya sayang. " Katanya sambil menampar kuat pantat ku.
" Ahh ahh iya omm. " Aku memberengut kesal saat harus mengangkat telpone entah dari siapa.
Tak lama kemudian mataku membulat saat melihat nama yang tertera di layar.
Buru-buru aku ingin melepas penyatuan kami tapi di tahan pinggul ku oleh om Bram.
" Om" Kata ku kesal.
" Biar gini aja." Ujarnya lalu menyodok pelan memek ku.
" Tapi ini dosen aku om. "
" Ck dia nggak tau juga kalau kita lagi ngetot." Katanya membuat ku terpaksa mengangkat telpon dari dosen ku.
Perlu kalian ketahui aku ini adalah keting di kelas ku. Jadi banyak nomer dosen yang ku simpan di kontak ku ini.
Termaksud dosen yang satu ini, dia salah satu dosen tua yang killer. Tidak tua-tua amat sihh tapi kebugarannya di ancungi jempol. Dia salah satu dosen yang menjadi bahan menstrubasi ku juga.
" H-hhalo pak. " Sapa ku.
" Kamu dimana Sar?" Kata pak Anton di sebrang sana.
Aku tak terlalu konsen dengan ucapan Dosen ku karena sodokan Om Bram semakin kuat di belakang sana.
" Ah ah ah. " Desah ku kecil agar Pak Anton tak mendengar.
" Kamu lagi ngentot sar? " Tanyanya membuat ku tersedak dengan desahan ku.
" E-e ngga pak shh. " Ujar ku menatap Om Bram lewat kaca yang di depan ku aku menggeleng padanya memberikan isyarat agar di berhenti.
Tapi bukannya berhenti sodokan itu makin kuat.
" Satu jam lagi kita ujian. " Katanya.
" Eung i-iyah pak. " Ujar di sertai desahan-desahan kecil.
" Sialan kamu sarah buat saya ngenceng aja. " Katanya lalu mematikan sambungan telponnya.
" Masih ada sejam lagi. " Bisiknya lalu membawa ku kearah balkon.
Kondisi di luar tidak terlalu ramai bisa ku lihat di bawah sana terdapat ibu-ibu sedang berbelanja di tugang sayur keliling.
" O-om kalau mereka lihat gimana? " Tanya ku takut-takut.
Dia tak memperdulikan ucapannku, " Uhh tetek kamu gede banget sar. " Ujarnya meremas toket ku gemas
" E-emhh om udahhh. " Jarinya terus menerus membelai memeku. Lalu tangan satunya mencekik leher ku.
" Diam lonte. "
Plak
Om Bram menampar tetek kuat membuat ku meringgis sakit.
" Balik belakang! " Katanya lalu ku balik tubuhku dan berpegang erat di pagar balkon.
" Shh enak baget entot lonte kayak kamu sar. " Ujarnya. "Lonte-lonte om nggak ada yang sebinal kamu. " Katanya lagi lalu memasukan kembali kontolnya ke lubang ku.
" Ahh ahh shh aku suka banget jadi lontenya om." Kata ku membuat ia semakin brutal
" Lihat tu satpam komplex lagi lihatin kita. " Ku ikuti arah pandang om Bram dan benar saja satpam itu sedang mengelus kontolnya dari balik celananya.
" Ouchhh sangge baget kalau di lihatin gini. " Kataku mendesah semakin kencang. Om Bram menarik rambut ku bergaya seakan ia sedang berkuda membuatku mendongkak mendesah ke atas.
" Ahh ahh yang kuat sodokannya sayangghh"
" Hmm ahh memek binal ahh. " Ujarnya menyodok ku dan meremas tetek ku sembarangan.
Sodokannya berhenti Om Bram Mendoronhku ke bawah menyuruhku berlutut menjajarkan penisnya dan mulutku. Tanpa di perintah ku masukan penis besar itu ke dalam mulut kecil ku.
Aku terus mengisap penisnya mengeluar masukan penisnya sampai desahan panjang terdegar.
Dan semua cairannnya ku telan habis tanpa ku biarkan tersisahh.
***
Sedari tadi om Bram tak membiarkan lubang ku kosong sedikit pun.
Perentotan kami berhenti ketika Aku sudah memakai pakaian ku untuk berangkat ke kampus." Nggak usah pake CD biar om gampang kontolin kamu di mobil. " Katanya.
Siang ini aku memakai rok pendek di atas lutut serta kemeja ketat di tubuhku. Aku memoles sedikit bedak agar tak terlihat begitu pucat. Jujur dari kemarin energi ku terkuras habis di entot Om Bram.
" Udah siap? " Tanyanya membuat ku menganggung, tubuhku seakan remuk di tambah lagi aku belum belajar untuk Ujian sebentar.
" Cape banget yahh sayang? " Ia mengecup bibir ku lalu mengedong tubuh ku menuju mobilnya.
Aku memeluk om Bram erat menyiapkan energi ku agar mampu menghadapinya di mobil nanti.
Aku membaca buku di tanggan ku sambil menyuruhku menganggakang di samping nya sedangkan dirinya mengobek-gobek memek ku dan tangan satunya focus menyetir mobil.
" Emhh om aku nggak konsen belajarnya." Ia tak memperdulikan ucapanku.
" Lonte om harus siap kapan aja. Colmek didepan om sekarang. " Katanya saat mobil berhenti di lampu merah.
Aku melepas buku yang pegang dan tangan satu ku sibuk mengelus klit ku dari tempo lambat hingga cepat.
" Ehmmm ahh tambahin jari om. " Ujar ku kurang puas dengan jari ku sendiri.
Tanpa aba-aba ketiga jari om Bram masuk memek ku dengan hentakan cepat.
" Ahhhh fuck Om shhh ahhh ahh enak banget. Mau di entott" Teriak ku kuat.
" Enak di kobelin gini, bukannya belajar malah minta di entot. Dasar memek lacur. " Katanya lalu meludah di memek ku.
Uhh colmek sampe bocor enak banget.