2 (Julian)

63 12 20
                                    

Julian mendudukan diri di depan Nathan yang tampak fokus pada ponsel yang berada di tangannya, keduanya berada di kantin yang cukup ramai siang itu, Julian terus menatap Nathan yang bahkan tak menatapnya saat ini.

"fokus banget" ucap nya dengan mengambil alih ponsel yang terdapat di tangan Nathan.

"eh! sayaang siniin dulu."

Julian mematikan ponsel itu dengan wajah yang terlihat tidak bersalah sama sekali sedangkan Nathan langsung panik "siniin dulu yaang" ia berusaha mengambil ponsel nya dari Julian.

Tapi Julian segera memasukkan ponsel itu kedalam saku nya lalu tersenyum simpul, Nathan menghela nafasnya lalu memijat dahi nya, mati saja.. ia sedang mabar bersama teman temannya dan entah apa yang akan terjadi nantinya.

"apa? kamu mau marah?"

Nathan menatap Julian yang kini menopang dagu nya, wajahnya seolah mengejek keadaan Nathan detik ini, yang bisa Nathan lakukan hanya menampilkan senyuman palsu nya, melihat senyuman palsu itu Julian pun segera memicingkan matanya.

"kenapa kamu telat!?"

"kesiangann."

"iya! karena semaleman kamu login kan!"

"nggakk, nggak login, beneran deh, sumpah gak boong."

Julian semakin memicingkan matanya.

"apa cil?"

"kamu gak lagi boongin aku kan" tekannya dengan menggebrak meja.

Nathan tersentak dengan perilaku sedikit beringas dari kekasihnya itu
"sakit gak?" tanya Nathan setelah Julian menggebrak meja yang berada di hadapan mereka.

"sakit, tapi jawab aja dulu pertanyaan dari aku!"

"semalem pas jam 11 lebih dikit kamu bilang nya ngantuk ke aku, itu kamu login kan? kamu gak bobo kan!?"

"astaga bociil, aku kalo bilang ngantuk sama kamu pasti aku bobo dong, percaya deh aku gak sebegitu nya sama game, cil."

Jelas Nathan tidak membenarkan pertanyaan yang terlontar dari bibir kekasih kecil nya itu, dia bersungguh sungguh jika Nathan berkata bahwa ia mengantuk maka ia akan tidur.

"iya, aku percaya."

"kamu ini ya, gak usah mikir yang aneh aneh deh cil, aku gak gila game kok."

"y."

"z."

Julian melotot pada pria tampan yang kini menatapnya, senyuman tampak terukir di bibirnya terlihat sangat indah kala masuk ke indera penglihatan milik Julian, pipi nya berubah menjadi merah muda saat Nathan tak kunjung memudarkan senyuman nya.

"kamu jangan sok ganteng ya."

"pacar nya Julian kan emang ganteng."

"diem kamu."

Julian mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan merah yang semakin menguasai wajahnya sedangkan Nathan sendiri langsung tertawa gemas saat melihat kekasihnya yang sedang salah tingkah.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bell pulang berbunyi...

Julian sedang menunggu Nathan di depan gerbang sekolah, ia akan pulang bersama Nathan biasanya dia memang berangkat dan juga pulang bersama kekasihnya itu tapi pagi tadi ia harus berangkat lebih awal karena ia piket osis.

Dan ternyata si Nathan Nathan itu malah terlambat.

Entah sengaja apa tidak Nathan malah menabrak Julian dengan sepeda yang ia kenakan, Julian hampir saja terjatuh untungnya dia masih kuat menahan tubuhnya, tamparan yang sedikit keras melayang pada bahu Nathan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nathan & JulianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang