Selama jam pelajaran berlangsung, Velly hanya bengong. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan di otaknya.
"Apa dia bosan ya sama aku? Makanya sekarang bareng Letta. Apa aku ada salah? Apa karena Letta lebih cantik ya? Atau lebih asik? Iya deh kayak nya, bukan kayak nya lagi ini, bukti nya asik banget ngobrol nya :)"
Air mata Velly sedikit demi sedikit memenuhi mata Velly. Velly ingin menahannya, tetapi karena pikirannya, ia tidak sanggup. Akhirnya Velly izin ke Guru pengajarnya dan pergi ke kamar mandi.
Tanpa disadari, Velly sudah lumayan lama di kamar mandi, hingga bel pulang berbunyi. Velly langsung mengelap air matanya dan keluar dari kamar mandi menuju ke kelas.
Di depan kelas, teman-temannya menunggu Velly keluar menunggu Velly keluar dari kamar mandi. Mereka melihat wajah senam Velly (sebam gak sih namanya?). Mereka langsung menyerbu Velly dengan pertanyaan "Velly, kamu kenapa? Ada masalah?"
Karena Velly diberi pertanyaan seperti itu, 1 tetes air mata jatuh ke pipinya. Melihat itu, teman-temannya langsung berhenti menanyakan itu, dan mengajak Velly pulang bersama. Di gerbang, Velly melihat Ken dan Letta pulang berdua.
"Enak ya mereka, kalau pulang bareng bisa ngelanjut ceritanya. Aku kalau mau cerita bisa nya di wa, itupun jarang"
...
Malam hari nya, Velly tidak mendapatkan pesan dari Ken. Padahal Velly ingin bercerita. Dari pada ada yang janggal di otaknya karena tidak diceritakan, akhirnya Velly menceritakannya panjang lebar. Tetapi Ken tidak membacanya, Velly menunggu respon dari Ken hingga ketiduran.
...
Esok hari nya, setelah bangun tidur. Velly langsung membuka handphone nya, berharap ada pesan dari Ken. Tetapi??! Ken hanya membacanya dan tidak merespon sama sekali.
Bayangkan betapa sakitnya ketika kita cerita panjang lebar tapi respon mereka cuma "oh", itupun sakit. Lah ini, cuma dibaca. Mungkin ga dibaca, cuma dibuka doang. Karena kebanyakan kali ya, makanya dia gamau baca wkwk.
Di sekolah dan di jam istirahat, seperti biasa, mereka berkumpul tetapi hanya 1 orang yang tidak berbunyi.
'Gw muak!' Batin Velly sambil memakan makanannya dengan penuh amarah dan penuh tekanan. Ia melampiaskan amarah nya ke makanan tersebut.
"Velly... pelan-pelan doang" Tegur Ken.
"Peduli apa Lo" Velly beranjak dari tempat duduknya dan kembali ke kelas.
"Kesambet paling" Seru Letta.
Letta melihat makanan Velly yang belum habis. "Duh emane" Letta memakan sisa makanan Velly. Setelah jam istirahat, semua guru rapat, dan tidak ada pelajaran. Ken dan Letta datang menemui Velly di kelasnya. Merek mengajak Velly untuk keluar malam ini.
Warning!!! 📢 Yang merasa tidak nyaman dengan scene ini, skip yaaaa
Malam hari nya, Velly, Ken, dan Letta pergi ke taman. Bisa dibilang, selama di taman mereka baik-baik saja. Velly sedikit heran, 'mengapa mereka mengajakku mengobrol?' Batinnya. Tetapi. Velly tidak perduli, ia menikmati moment itu.
Mereka bertiga berjalan menuju rumah Letta. Selama di perjalanan, Velly merasa kalau Ken dan Letta menyembunyikan sesuatu.
1 jam telah berlalu, Velly pulang dari rumah Letta. Sesampai nya di rumah, Ibu Velly kaget melihat ada saos tomat di rok Velly. Saat itu, Velly sedang datang bulan. Velly pun menggantinya. Setelan itu ia pergi ke kamar tidur nya.
"kenapa kalian ga bilang kalau aku bocor? Kenapa? Apa karena gaena ngomongnya? Atau sengaja biar aku malu? Kan kalau kalian ngomong, aku jug bakal pulang sebentar buat ganti. Kenapa? Kalian jahat! Kita sama-sama perempuan padahal hikss... Aku kecewa..."
Dari cerita tersebut, semoga readers selalu perduli akan penampilan seorang teman ya. Jangan sampai teman mu merasa kalau kamu tidak perduli terhadap nya. Cmiwww
Kivv
.
.
.
.
.
VOTEEE!! 🥰🥰
![](https://img.wattpad.com/cover/381856837-288-k590748.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HUHH???!
RandomCerita ini menggambarkan seorang anak perempuan yang merasa dirinya tidak pandai berteman. Ia selalu dianggap tidak ada. Di setiap masanya, Ia selalu mendapatkan 2 seorang teman. Temanan bertiga itu memanglah rumit, tapi mau bagaimana lagi, anak itu...