Seorang pria gagah tegap dan berkharisma barusaja turun dari pesawat yang membawanya dari Amerika sampai tiba di Korea. Ia pulang bersama satu asisten yang selalu setia menemani kemanapun ia pergi. Keduanya memakai setelan jas khas pekerja kantoran yang membuat siapa saja terpana karena penampilan mereka yang mahal dan berkelas. Di luar pintu keluar sudah ada mobil mewah siap menjemput dua pria itu untuk segera meninggalkan bandara dan melanjutkan perjalanan ke kantor terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah. Di perjalanan sang asisten memberikan informasi penting mengenai hasil kerja mereka selama di Amerika selama sebulan. Ada beberapa permintaan yang diucapkan sang direktur sesampainya di kantor nanti. Ia ingin mengambil beberapa berkas saja untuk dibawanya pulang. Ia ingin istirahat dirumah menghabiskan waktu bersama keluarga karena hari ini adalah hari ulangtahun putra semata wayangnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sebaiknya Pak Jang juga istirahat hari ini tak usah menyentuh pekerjaan dulu."
"Gamsahamnida, Direktur Kim."
"Urusan SilverLine kita pikirkan besok saja. Aku harus menjemput putraku setelah dari kantor."
"Baik, Tuan."
Setelah mengambil beberapa berkas, direktur tampan itu meminta sopir pribadinya mengantar dirinya ke sebuah toko untuk membeli bunga. Ia akan pergi ke rumah sakit untuk bertemu istrinya yang sudah dirindukan setelah sebulan tak bertemu. Saat di Amerika, dirinya tak bisa setiap waktu menelpon karena kesibukan istrinya. Kalau menelpon malam hari kadang istri dan anaknya sudah tidur. Perbedaan waktu yang cukup membuat keluarga kecil ini kerepotan hanya sekedar komunikasi saja kadang tak berjalan sesuai harapan.
"Maaf, apakah Dokter Kim So Eun ada di ruangannya?," tanya pria itu ke nurse station departemen bedah.
"Iya, Tuan. Apakah Tuan sudah membuat janji dengan Dokter Kim So Eun?"
"Aku ingin bertemu sebentar. Aku suaminya."
"Oh....baiklah. Silahkan, Tuan."
Di dalam ruangan, ternyata So Eun tengah ngobrol santai bersama sahabatnya, Kwon Ji Eun. Mereka saling curhat tanpa menyadari kalau Kim Bum ada di balik pintu tengah mendengarkan. Ternyata Ji Eun tak menutup rapat pintu sehingga Kim Bum mendengarkan semua pembicaraan mereka mengenai rumah tangga masing-masing.
