ANAK GEMBEL

340 46 8
                                    


Malam berganti pagi, matahari juga mulai menampilkan dirinya namun kedua dua sosok itu masih dalam lena masing masing. Beberapa kali bunyi alarm mengelegar diseluruh pelosok ruangan tidak digubris sama sekali.

"RORAAAA!!!" Teriak satu suara dari ruang tamu.

"RAA?!!!" Teriakan tadi lebih bergema dari sebelumnya saat gadis itu memasuki kamar rora saat melihat ahyeon dan rora tertidur pulas saling berpelukkan dengan nyaman antara satu sama lain.

"Apa sih ram, berisik banget tau" omel rora masih belum sedar akan adanya ahyeon dipelukkannya.

"BERISIK KATA LU? LU APAIN ANAK ORANG RA?" Lagi dan lagi teriakan itu kembali menyambar gegendang telinga rora membuatkan gadis itu berdesih sebal.

Bukannya menyaut rami, rora kembali menengelamkan dirinya lebih erat di dalam pelukan ahyeon, sekarang baru dia sedar alasan kenapa rami berteriak histeria melihat dirinya.

"Sayang bangun, sayang" ucap rora lembut sambil mengusap lembut pipi gadisnya sebelum memberi kecupan singkat dibibirnya.

"HAHH?!!! GW KENAPA DISINI BJIR" umpat rami tidak puas hati.

"Ra gw butuh penjelasan lo" tegas rami sebelum meninggalkan kamar rora dengan wajah merah padam menampilkan dengan jelas wajah kesal miliknya tercetak indah diwajah cantiknya.

Lagi rora kembali mengabaikan gertakan seorang rami dan tetap fokus menatap wajah damai ahyeon yang tidak kunjung bangun dari tidur membuatkan rora terkekeh kecil sebelum menelusuri seluruh wajah ahyeon dengan tangannya.

Sentuhan demi sentuhan yang merayapi wajah cantik gadisnya akhirnya mampu menganggu lena seorang ahyeon.

"Ngghhhrrrr......huaaamm" ahyeon mengeliat ditempat tidurnya sebelum membuka matanya dan disambut dengan senyuman hangat yang bersinar dari seorang rora, membuat ahyeon juga terikut untuk tersenyum.

Cupp...

Rora kembali mengecup bibir gadisnya.

"Morning sayang, nyenyak tidurnya?" Tanya rora dengan lemah lembut dan dibalas anggukan dari ahyeon serta senyumannya yang semakin melebar saat rora menarik dia mendekat dan mengecup keningnya lembut.

"Sayang ayok keluar, rami udah nunggu kita" ajak rora mengelus pucuk kepala gadisnya.

"Eoh? Rami sudah disini?" Tanya ahyeon binggung.

"Ya sayang, tadi dia teriak teriak dagang kesini keknya dia kesal deh" ucap rora sambil terkekeh pelan. Mendengar penjelasan rora ahyeon mulai membangun dari tidurnya di ikuti rora yang berdiri lebih awal dari ahyeon bersiap untuk membangun gadisnya berdiri.

"Kok sayang ga bilang, kangen banget sumpah sama rami" ujar ahyeon semangat dan berlari kecil ke ruang tamu setelah dibantu rora untuk bangun.

"Dasar ga sedar diri banget tuh bocah, masa gw ditinggalin demi cewe lain. Oke cukup tau" omelnya pada dirinya sendiri dan memasang wajah kesal miliknya.

Saat kakinya melangkah keluar dari kamar saat itu juga matanya menagkap sosak rami dan ahyeon saling pelukan, ada perasaan yang sulit diartikan mulai menjalar di seluruh tubuhnya. Sensasi terbakar dan keinginan untuk menarik gadisnya menjauh dari rami mulai berkobar kobar dalam dirinya.

Baru ingin memprotes datang lagi satu manusia dari arah pintu apartmentnya berlari memeluk gadisnya kali ini membuat rora pasrah saat melihat 3 gadis lain mengikuti langkah si bontot dari belakang. Rora menukar arah kakinya melangkah menuju taman mini miliknya tepat disebelah kamar nya berada namun cukup untuk dirinya bersembunyi dari mereka ber6.

Dia duduk dikerusi memeluk kakinya sendiri dengan tatapan sayu menatap bunga kegemarannya tumbuh dengan sehat.

"Cantik" gumamnya tersenyum hangat menikmati waktu menyendirinya yang terbebas dari energi acak acakan dan suara berisik dari arah luar. Dia sengaja membuat taman itu kedap suara agar dia dapat menikmati dunianya sendiri tanpa gangguan dari orang orang.

Sementara itu diluar tempat rora berada ke 5 member mencari keberadaan rora, ahyeon benar benar panik saat dia mengetahui rora tidak berada diruangan yang sama dengan mereka.

"Unnie, unnie benaran yakin nggak liat rora keluar tadi?" Tanya ahyeon panik jelas tersirat dari nada dan wajahnya, badannya mengeletar hebat saat dia mendapat tahu ketiga unnienya menggangguk sebagai jawapan.

"Yeon hpnya di kamar yeon" kini chiki membuka suara saat berinsiatif untuk membuat panggilan buat rora malah deringan ponsel datang dari kamar rora yang ternyata hpnya disana tanpa tuannya.

"Ra kamu kemana sih" panik ahyeon dia benar benar kawatir tentang gadis itu yang baru saja sembuh dari sakitnya.

Ceklekk...

Pintu berhampiran dengan kamar rora terbuka menampilkan wajah datar nan dingin milik gadis itu memandang lantai dingin sebelum mengangkat kepala saat ahyeon langsung berlari memeluk dirinya.

"Sayang kamu buat aku kawatir, gila yaa" umpat ahyeon kesal dalam pelukkan rora.

"Ehh? Aku bukannya mati sayang. Masa ya cakep ii mati belum berkeriput juga aku sayang" canda rora membuatkan ahyeon semakin kesal sehingga gadis itu memberi cubitan kecil di pinggang rora.

"Ra kenapa lu ga bilang kalau lu bakal nikahin ahyeon?" Tanya asa membuka bicara

"Penting ka buat lu?" Rora kembali bertanya sementara tangannya setia mengelus kepala ahyeon pelan sesekali mengecup keningnya, toh mereka juga udah tau ahyeon calon isteri dia.

"YAA PENTING LA EGEK" pekik ruka kesal tidak dianggap oleh rora.

"Terus..?" Tanya rora lagi tanpa fokus ke arah pembicaraan rakan rakannya yang lain sebaliknya memfokuskan dirinya kepada gadis yang ada dipelukannya saat ini. Mendengar pembicaraan ngelantur rora ahyeon menarik dirinya menjauh dari rora.

"Sayang mereka itu teman aku sayang, semestinya mereka penting banget buat aku" ujar ahyeon memberi pengertian kepada rora.

"Lebih penting dari aku ka?" Tanya rora menatap netral mata ahyeon lekat.

"YAAHH NIKAH AJA BELUM SOK IYE BANGET JADI MANUSIA" pekik ruka kembali, sungguh luar biasa gadis bernama rora ini pikirnya bisa sepede itu padahal belum tentu ahyeon mau. (Salah lu ruk wkwkwkw)

"Yaa ga gitu sayang, kamu memang penting lebih penting malah tapi teman ku, mereka seeasa kelurga bagiku tanpa mereka aku ga bisa apa apa sayang" jelas ahyeon kembali membuat rora mengangguk kecil dan tersenyum hangat.

"Baguslaaa" ujarnya dengan senyum hangat berganti ke gentir ada perasaan yang jelas disembunyinya dari ahyeon, namun gadis itu lebih dahulu menangkap signal dari mata rora.

"Kenapa sayang? Hm? Apa yang kamu sembunyiin?" Tanya ahyeon bertubi tubu.

"Gapapa sayang, aku cuma sedikit tidak terbiasa dengan kehadiran ramai orang lagipun dari kecil sampai gede temanku cuma chiki dan rami, itu juga chiki ninggalin aku tinggal aku sama rami doang yang temanan. Tapi gapapa aku biasain buat sayang" ujar rora menjelaskan perasaan ganjil di hatinya sejak kedatangan 3 member tambahan dalam hidupnya.

"Owiyalah ternyata, anak gembel pantasan sering lari kalau di ajak nongkrong" celah ruka merasa sedikit mulai mengerti arti sikap dinginnya rora selama ini kepada mereka.

"Tapi lu santai aja ra, kami ga jual lu kok" jelas chiki lagi membuatkan asa mencubit pelan lengan si bontot.



















DONE LA YAA....

HAHAHAHAHAH SEE YOU GUY DI CHAPTER SETERUSNYA

JANGAN LUPA APA???

VOTE
KOMEN
DAN

MENCINTAI AUTHOR KALIAN YANG SATU INI🫶🏻😘

HAUNTED [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang