RASA & IRI

551 44 17
                                    

Ruangan yang gelap dipenuhi dengan alat penyiksaan, diterangi oleh sebutir cahaya yang meruyup masuk, terdengar suara komputer yang berbunyi, dan tempat seperti penjara khusus yang dibuat oleh station Tapops.

"Apa yang kita nak buat dengan diorang nih??" Ucap kapten Kaizo bertanya datar.

"Diorang telah melakukan kesalahan besar yang memungkinkan fatal untuk dimaafkan... " Jawab komandan kokoci dengan tegas.

"Lalu, apakah kita akan membuang mereka???" Laksamana Tarung giliran bertanya.

"Untuk sementara, kita berikan pengobatan kepada Shielda dan Sa'i sebagai penerimaan hak dari perjuangan mereka" Jawab komandan kokoci sembari menghembuskan nafas.

"Baiklah, sementara itu kita makamkan jasad Afufu dan Zeyna sebagai bentuk penghormatan terakhir sebelum ia berbuat dosa pada station Tapops" Ucap kapten Kaizo geram dengan menahan gejolak emosi dari dalam dirinya.

Selagi Shielda dan Sa'i yang dirawat oleh beberapa dokter di station Tapops untuk diberikan pengobatan terakhir sebelum akhirnya mereka dihapuskan, seluruh anggota serta struktur Tapops memakamkan jasad Afufu & Zeyna dengan memberi penghormatan terakhir. Sungguh tak menyangka ujian yang diadakan komandan guna untuk melatih pertahanan dan kekuatan station Tapops, justru berakhir tragis seperti ini.

       ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

FANG POV'S

Sehari berlalu bagi dirinya, luka parahnya memang masih basah, namun tidak terlalu sakit saat awal, kini Fang mulai berjalan-jalan mengelilingi kampung, menghirup udara yang segar, serta melihat keindahan alam semesta. Namun ada suatu hal yang membuatnya sakit di kala ia melihat anak seusianya yang sedang berbahagia dengan keluarganya karena mendapat beasiswa sekolah, sungguh ia ingin merasakan rasa dan perlakuan itu.

Di bawah pohon rindang ia duduk bersedekap di dahannya, tatapannya kosong, seketika otaknya tidak konstan, namun tiba-tiba pundaknya di tepuk oleh seseorang yang membuatnya menoleh.

"K-kak? Ki-r-ra-na??" Ucap Fang terbata-bata saat mengetahui sosok tersebut yang muncul di hadapannya.

"Hihihihi, hai Pang, apa kabar?? Agaknya dah lama akak tak heri untung kat bumi nih, tambah damai ya kat sini... " Jawab Putri Kira'na dengan ceria sebagai pembuka obrolan mereka berdua.

"Hehehe iya, kabar Pang baik jee, aihh akak buat apa kat sini??" Ucap Fang dengan senyuman manis di bibirnya seolah tak terjadi sesuatu, lalu ia kembali bertanya.

"Tak boleh kehh?? Akak rindu sangatlah dengan adik ungu ini yang gemashh sangat, makin comel tauu, kebetulan akak lagi free jadi nak sempatkan waktu tuk berkunjung, Pang dah besar ye dulu masih kicikkk" Timpal Kira'na yang mencoel-coel Fang saking gemasnya sembari mengoceh tentang perubahan dirinya.

Fang yang diperlakukan seperti itu mendadak mencair dengan perlakuan lembut Kira'na.

Kira'na adalah putri dari planet Gurlatan yang lahir dari Panglima Tertinggi Kul'dar, semasa Fang balita dititipkan kepada putri Kira'na untuk mengasuhnya disebabkan kapten Kaizo sibuk berlatih dan menjalankan misi bersama Laksamana Tarung, Putri Kira'na sendiri telah berteman dekat dengan kapten Kaizo dimasa kecil, terkadang mereka bertarung untuk adu kuasa yang membuat gelak tawa pada bayi si surai ungu.

"Ehh akak, boleh ajarkan Pang untuk latih kuasa nih?? Pang nak jadi lagi hebat macam abang, abang cakap Pang dah banyak berkembang ia bangga pada Pang, Pang nak ingin kejutkan abang tuk buat die makin bangga... " Ucap Fang yang terlintas ide gila di benaknya padahal kondisinya masih sangat mengkhawatirkan, namun ia mencari alasan guna memberikan nama baik untuk abangnya walau hanya disebalik kalimat.

KAIFANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang