You say goodbye
I fell apart
I fell from all we had
To I never knew
I needed you so bad
"Ash, kita harus putus!"Dum!
3 kata yang membuat dunia Ashton terluluh lantahkan. Dunianya terasa hancur. Hatinya terasa lebur. Pandangannya mulai kabur. Fikirannya tak dapat mencerna semuanya.
"Ta- Tapi. Kenapa Lill?"
"Maafkan aku Ash. A-aku sudah dijodohkan oleh kedua orang tuaku. Aku akan dinikahkan oleh anak teman ayahku, Ash" Lilly menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Menyembunyikan wajahnya yang mulai berhamburan air mata.
Lilly McFadden merupakan wanita beruntung yang dapat meluluhkan hati seorang Ashton Irwin. Pria yang sudah ia kenal sejak mereka duduk dibangku High School.
Mereka sudah menjalani kisah cinta mereka sekitar 4 tahun belakangan ini. Bahkan bulan depan, genap 5 tahun. Namun, semuanya akan berakhir atau bahkan sudah berakhir sekarang. Lilly sudah dijodohkan oleh pria pilihan ayahnya, Brian McFadden. Ayah Lilly menganggap kalau Ashton bukanlah pria yang tepat untuk Lilly. Brian tidak membenci Ashton, Ia menyukai Ashton. Hanya saja, pria paruh baya tersebut sudah memiliki kesepakatan oleh sahabat kecilnya untuk menjodohkan anak mereka.
"Maafkan aku Ash. Aku sudah coba untuk menolak tawaran daddy. Hanya saja, daddy sudah kekeuh dengan prinsipnya. Maafkan aku Ash. Maafkan aku" Ia benar-benar merasa bersalah telah menyakiti pria yang ia cintainya itu. Ia juga merasakan sakitnya, sama seperti Ashton. Hanya saja, prinsip tetaplah prinsip. Brian memang sedikit keras kepala jika berbicara masalah prinsip.
Ashton menghirup udara banyak-banyak. Dengan sabar, Ashton mengusap lembut rambut pirang Lilly. Lalu mendekap wanita didepannya itu.
"Aku tidak tau harus berkata dan berbuat apa Lill. Apa aku harus merelakanmu untuk orang lain? Sedangkan aku disini, masih mengharapkanmu untuk tetap bersamaku. Atau memintamu untuk tetap bersamaku? Itu benar-benar tidak mungkin" Lirihnya pasrah. Ashton mengecup puncak kepala Lilly berulang kali. Ia benar-benar mencintai wanita yang ada didekapannya ini. Ia mencoba untuk menetralkan emosinya. Dan menenangkan gadisnya, meskipun hatinya juga tidak tenang
You need to let things go
I know you told me so
Why did I ever let you slip away?
Can't stand another day without you
Without the feeling I once knew"Ash? Kalau tiba-tiba aku pergi dan menghilang, apa yang kau lakukan?" pertanyaan itu tiba-tiba terlontar dari bibir mungil Lilly. Ia menatap lurus kedepan. Sedangkan yang ditanya, sudah terbelalak, dan bangkit dari tidurnya
"Kau bicara apasih Lill? Aku tidak akan membiarkanmu pergi. Aku akan terus bersamamu, dan menjagamu" ucap Ashton serius. Lilly masih terfokus pada acara tv yang ditontonnya
"Semua bisa saja terjadi Ash. Kalau tiba-tiba aku diculik? Atau ada monster yang menyanderaku? Atau ada traktor besar yang melindasku? Atau ada panda besar yang memangsaku, mungkin?" Ucap Lilly santai. Ia meraup pop corn yang berada dimeja disebelahnya ia duduk
"Panda bukan Karnivora bodoh!" jawab Ashton nyeleneh
"Iyakah?" Lilly mengerutkan dahinya sejenak, "Aku serius Ash!!! Jawab pertanyaanku dulu!" lanjut Lilly serius
"Pertanyaan apa?" tanya Ashton santai. Ia mencomot popcorn yang berada ditangan Lilly
"Pertanyaan yang tadi. Bagaimana kalau tiba-tiba aku pergi dan menghilang?"
Ashton menangkup wajah Lilly, lalu menatapnya dalan "Tidak akan Lilly! Tidak akan ada yang bisa mengambilmu dariku. Aku kan terus menjagamu. Tidak akan aku biarkan orang lain mengambilmu seenaknya dariku" Tegas Ashton
KAMU SEDANG MEMBACA
I Cry • Ashton Irwin - Lilly McFadden [One Shoot]
FanfictionI cry silently I cry inside of me I cry hopelessly Cause I know I'll never breathe your love again © 2015 by Lashtonhemwinaf