²⁹

271 49 3
                                    

Sudah tiga hari [name] menginap di rumah keluarga Kwak. Semua berjalan baik baik saja sampai pagi hari ini.

KNOCK KNOCK

Jichang membuka pintunya diikuti oleh [name] yang kepo.

"Dia pak! Yang melindas teman saya dan langsung pergi! Untungnya saya bisa dengan cepat membawa teman saya ke rumah sakit!" Ucap salah satu yang beberapa hari sebelumnya membegal [name].

"Mungkin anda salah or-"

"Lah, situ duluan yang begal saya!" [name] memotong ucapan Jichang sebelumnya.

"Bwahahaha" Terdengar suara ketawa Jihan yang cukup kencang dari dalam rumah.

[name] melemparkan dua gepok uang yang satu ikatanya bernilai 1 juta won.

"Tuh buat gantiin biaya pengobatan nya" Ucap [name], Jichang hanya mengusap wajahnya pasrah.

"Tangkap dia pak, ini juga termasuk usaha menyogok polisi" Ucap si preman itu, walaupun dia mengambil 5 lembar secara diam-diam.

"Aku gak nyogok!" Bantah [name].

"Maaf, pak Jichang ada ikatan apa dengan pelaku?" Tanya salah satu polisi yang mengenal Jichang.

"Beberapa tahun yang lalu, kakak ku ini kasian melihat gembel di tengah hujan, sendirian. Jadi di asuh" Ucap Jihan menahan tawanya.

'Bajingan amat'

"Saya sudah diperintahkan menangkap pelaku di kasus ini, saya izin membawanya pak Jichang" Ucap polisi itu ramah lalu memborgol tangan [name].

BRAK

[name] menendang preman yang melaporkan nya hingga terpental cukup jauh.

"Oke, aku puas, ayo bawa aku" Ucap [name] dengan seyuman.

Jihan sepertinya benar-benar tidak bisa menahan tawanya hingga air mata keluar.

"Yatuhan" Jichang mengusap pangkal hidungnya karena lelah dengan tingkah adiknya dan orang yang di anggap adiknya juga.

"Jangan kangen sama princess yah, kalau mau berkunjung harus bawa kue rasa strawberry, kalau gak bawa, gak usah berkunjung. Lopyu" Ucap [name] sebelum masuk ke mobil polisi.

"Gila" Celetuk Jibeom ketika melihat tingkah Jihan dan [name]. Jibeom mengusap punggung sang kakak yang benar-benar terlihat pusing sekarang.

*****

Kini [name] benar-benar masuk kedalam sel penjara, gadis itu mendapatkan label kuning. Padahal dia korban (hampir) begal, tapi di laporin nya karena percobaan pembunuhan.

"Hoahm" [name] berjalan menuju sel tempatnya membawa beberapa perlengkapan untuk mandi.

"Kau tidak takut akan masuk sel? Walaupun hanya 3 bulan" Tanya sipir yang mengantarnya.

"Enggak, dah pernah di tahan juga waktu umur 11, karena jadi pelaku pembunuhan" Jawab [name] santai, sedangkan sipir itu hanya menampilkan wajah datar.

"Ini sel mu, yang lainnya sedang kegiatan di luar. Entah kenapa kau di antar nya siang hari" Sipir itu membuka pintu sel mempersilahkan [name] masuk.

"Boleh request gak sih kalau makan siang di kantin?" Tanya [name] saat meletakkan barang barangnya.

"Enggak" Jawab sipir itu singkat lalu pergi.

"Pemberitahuan, untuk sel ***, akan ada tahanan baru" [name] mendengar pemberitahuan itu, yang dimaksud oleh penyiar adalah [name]. Karena tahanan lainnya sedang di luar.

[name] hanya diam, menunggu tahanan yang lain kembali, gadis itu berharap akan ada yang dia kenal. Tapi jangan Park Jiho.

Setelah sekitar 90 menit, atau 1 jam 30 menit. Para tahanan kembali ke sel nya. Gadis itu benar-benar tidak mau satu sel dengan Park Jiho.

"[name]"
"Kau!?"

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Jihan parah banget anjir ckckck

FYI! aku dah selesai ngetik book ini sampe chapter si buntung mokad. Gw bingung maw tamatin disitu atau lanjut.

maav juga yach baru up, gw nungguin papa gw tidur buat nyalain hotspot
/tertawa jahat

Tungguin terus ya bub.

Jangan lupa Vote + Comment

Lopyu <3

LOOKISM x f! reader [hiat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang