LOOKISM x f! reader [hiat]

⁴³

Kami sampai di stasiun Chunryang dan menuju ke tempat penginapan karena Jay menunggu di sana.

Sesampainya disana mereka memilih untuk langsung berenang di pantai. Haneul, Crystal, dan Jaehye sudah berganti pakaian dengan bikini.

[name] keluar dari tempat ganti pakaian dengan bikini berwarna biru langit.

"Kak [name] cantik banget!" Puji Jaehye.

"Tidak juga, Mijin lebih cantik" Ucap [name] sambil menunjuk tempat ganti pakaian.

"Dimana Mijin?!" Tanya Zin dengan nada tinggi ke [name].

"Mijin malu, dia tidak ingin keluar" Lanjutnya lagi.

[name] melakukan pemanasan sebelum masuk ke air.

"..."

"Tentu saja Jay, kalau aku jelek DG juga jelek, kita kan dari gen yang sama" Jawab [name] lalu melompat ke air dan membuat cipratan besar.

"Huwaaa.. mataku perih!" Teriak [name] sambil mengusap matanya.

"Laut kan air garam, kamu lompat tidak menutup mata" Ucap Haneul.

Jay yang panik segera berlari ke arah [name] membawa kotak p3k.

"Aku mau lihat Mijin" Gerutu Zin.

"Sekarang mereka tampak seperti pasangan" Celetuk Haneul saat melihat Jay yang meneteskan obat mata ke mata [name].

"Tapi kak [name] milik pangeran jurusan kecantikan itu" Balas Jaehye.

"Aku akan menjadi kapal Jay [name]!" Ucap Haneul.

"Dan aku akan melayarkan kapan Hyun[name] duluan!" Ucap Jaehye tak aau kalah.

"Sudah, jangan bertengkar" Ucap Crytal menjadi penengah keributan mereka berdua.

Siang berlalu, malam pun datang. Mereka akan menyalakan kembang api.

"Aku tak butuh bantuan! Huwaa.. aku yang akan menyalakan kembang apinya!!" Rengek Zin seperti anak kecil.

"Kuadukan pada Mijin nih, ya? Ku adukan!! Ini dia alasan kenapa kau tak punya teman!!" Bentak Haneul.

"Mirip ibu yang sedang memarahi anaknya" Celetuk [name] dengan sedikit kekehan.

Kembang api pun menyala karena kehendak Zin.

"Ahh, Lee Zin, kau ngapain sih! Mijin, lagi-lagi Zin bikin masalah!" Adu Haneul saat kembang apin nya menyala.

"Enggak kok, Mijin!" Sanggah Zin.

"Aku masuk dulu, mau bantu Mijin menyiapkan makanan" Ucap [name] lalu memasuki penginapan.

[name] keluar membawa beberapa minuman kaleng dan snack, gadis itu melihat Kim Miru dari jurusan Vocal&Dance membanting dua orang yang tidak asing di matanya.

"Loh, kalian" Ucap [name] saat melihat Kim Miru dan tiga pria lainnya.

"Kau tampak familiar" Ucap salah satu pria.

"Kalian tidak ingat aku? [name], aku [name]" Ucap [name].

"Aku kira hanya kebetulan, ternyata kau memang Miru yang aku kenal!" Ucap [name] sambil memeluk Kim Miru.

"Kukira kau diculik anak dukun lagi dan menghilang" Ucap pria lainnya.

"Sialan! Aku hanya pulang!" Kesak [name].

Pria lainnya memberikan sebuah jaket ke arah [name].

"Aku baru sempat memberikannya karena kau menghilang saat itu"

*****

Liburan di Chunryang sudah selesai, saat ini mereka menghadapi angin baru, Hostel.

Malam hari ini, [name] berjalan menemui Wonseok dan Janghyun untuk menyelesaikan masalah hostel.

Gadis itu memakai celana panjang dan baju croptop di selimutinoleh jaket yang tidak di tutup membiarkan tato 'H' di perutnya terlihat.

"Anak yang ku lahirkan, bukan hanya Yena. Aku harus bertanggung jawab pada anak yang ku lahirkan" Ucap Janghyun membawa tongkat berwarna hitam.

"Aku yang akan membunuh Wang Ochun sialan itu" Ucap [name] sambil mengikat rambutnya yang mulai memanjang.

[name] dan Wonseok berjalan berdampingan di belakang sang big papa dengan kondisi siap bertarung.

Setelah berjalan cukup lama mereka bertemu dengan 'Janghyun'. Wonseok membuat pria kecil itu pingsan dan Janghyun menggeledah pakaiannya.

"Bagaimana, Hyun?" Tanya [name] yang jongkok di sebelah Janghyun, gadis itu tidak mungkin menggeledah 'Janghyun' kecil karena dia perempuan dan Janghyun kecil laki-laki.

Janghyun mengeluarkan beberapa perhiasan emas dari kantong Janghyun kecil.

"Bagaimana rasanya melihat sendiri hal-hal yang di ajarkan Wang Ochun?" Tanya Wonseok yang bersandar di dinding.

"Rasa bersalah iya, tapi bukan rasa tanggung jawab. Karena meski kita yang memulai nya, tapi yang membuatnya menjadi organisasi adalah Wang Ochun" Sambung Wonseok.

"Kita harus segera mencegah Wang Ochun" Ucap [name].

"Ka-kau?!"