"The unfamiliar memories."

602 58 24
                                        

Chp ini benar benar singkat.


































"Saya perkosa ya?"

Satu kalimat tiga kata yang tergolong tidak sopan atau bahkan kurang ajar itu di katakan tepat di telinga Mingyu. Tak sempat mingyu berucap Wonwoo sudah lebih dulu membungkam mulut Mingyu dengan telapak tangan nya yang besar sementara tangan satu nya mulai menjamah pinggang dan pinggul pria yang ada di depannya ini dengan seenaknya.

"Mingyu, Mingyu. Saya sudah menunggu ratusan tahun dan kamu ternyata di sini? Saya rindu denganmu.. Kamu gak mungkin lupa saya siapa kan?" wonwoo pun menyingkirkan tangan nya dari mulut mingyu seakan akan menyuruh pria bermarga Kim itu berbicara.

"Aku benar-benar tak mengerti ... Wonwoo," ucap mingyu dengan suara pelan dan kecil nyaris seperti bisikan, setelah itu Wonwoo tak menjawab hanya suara nafas yang terdengar di ruangan bernuansa putih itu.

"Tak mengerti ya?" Kalimat Wonwoo menggantung, Mingyu sedikit terkejut tak kala pria yang memeluk pinggangnya itu berbicara tepat di telinganya lagi, "Kalo begitu, saya bersedia untuk menjelaskannya kembali, Kim Mingyu." Lanjut Wonwoo yang tadi sempat menggantung. Tiba-tiba sekali Wonwoo menggendong tubuh Mingyu yang tak bisa dibilang kecil dan ringan itu, Mingyu bahkan terkejut dengan kekuatan pria itu.

Dengan kasarnya, pria bernama Jeon Wonwoo itu membanting badannya ke kasur empuk miliknya sendiri. Wonwoo meraih kedua tangan milik Mingyu, kedua tangan itu di silangkan membentuk huruf  'X'  lalu di taruh di atas kepala Mingyu, Wonwoo menahan tangan itu agar tak lepas dan tetap pada posisinya.

Mingyu merasa canggung pada posisi ini, tangan Wonwoo benar-benar erat sampai sampai tangannya terasa sedikit perih. Mingyu menolehkan kepalanya kearah yang lain serta memejamkan matanya.

Dengkul Wonwoo tiba-tiba menekan paha dalam Mingyu, kaki Mingyu otomatis terbuka lebar, kasarnya Mengangkang.

Wonwoo menangkap dagu Mingyu membuat kepala pria manis itu mengarahkan kepadanya. Tinggal matanya saja yang belum terbuka.

"Buka matamu." Titah Wonwoo. Mata yang tadi memejam perlahan mulai terbuka memperlihatkan tatapan sayu yang ditujukan kepada Wonwoo. Ah, manisnya.

Wonwoo kembali tersenyum miring dan jujur, itu membuatnya dua kali lebih menyeramkan dari yang sebelumnya. Dari pandangan Mingyu, mata Wonwoo berwarna seperti darah, tatapan juga tajam saking tajamnya Mingyu seperti telanjang di sana. Dan ada satu yang mencuri perhatian Mingyu, gigi taring Wonwoo. Gigi taring terlihat sangat tajam di tambah Wonwoo yang tersenyum miring membuat Mingyu leluasa melihatnya.



'Apakah itu sakit?'

'Apa dia akan menggigit ku?'

'Bagaimana jika dia menggigitku seperti mimpi tadi malam?'










































'Apakah dia seorang Vampir?'























































-kkeut.

Hai, absen dong yang kangen Ubi

Aku udah ngelantarin cerita aku yang ini berbulan bulan dan ninggalin Readers dan Sider aku huhuhuhu, ini khusus aku update karna hari ini hari ulang tahun akuu^^

14 februari, hari valentine, carat's day jugaa

Selamat ulang tahun yaa Caratdeul! Semoga tahun ini kita bisa membuat SEVENTEEN lebih bahagia dari tahun sebelumnya!

Maaf kalo singkat dan gak ada adegan 🔞 nyaa, next chapter deh Ubi janji.

Bye byee!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. Vampire || WongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang