part 7

28 4 0
                                    

Hai selamat hari raya idul fitri ya bagi umat muslim,minal aidzin wal faidzin maaf ya kalau masih banyak typo apalagi kalau ceritanya ngebosenin gak nyambung atau aneh dan semacam nya,tapi author bener bener minta maaf ya,plis kasih vommant,makasi juga udah baca sampai sini hehe
Silahkan baca readers jeng jeng jeng

*sesampai dirumah*

Fania yang langsung masuk kamar dan mengambil guling untuk bersandar di badannya,akhirnya menteskan air mata deras lagii

"Kenapa?knapa lo datang lagi?apa lo belum puas???"

Fania yang berkata dalam hati meski sesekali meremat guling yang dipegangnya

Algio's POV

Saat itu juga algio memasuki rumahnya dan memberantaki benda benda diruang musiknya,karna ruang musiknya adalah tempat yang paling indah buatnya,tapi tanpa ragu ragu ia membuang semua benda di meja besar tempat gitar terletak,iya tidak salah lagi termasuk gitar listrik nya

"Lo knapa??!apa yang udah lo lakuinn???!?apa lo tau gimana rasanya??!loo bener bener bejat!!!"

Algio memandang wajah nya di kaca dan memarahi dirinya sendiri,tidak ada lagi hal yang bsa dia lakukan,semua terasa meyakitkan saat itu

*keesokan hari di sekolah*

"Eh fania mana?kok dia lama amat sih?apa dia gak dtg?" tanya talita pada durvan

"Gak tau tu,dari tadi belum gue liat batang idungnya" jwb durvan

"Fa?niaa?" tanya talita terkejut saat melihat mata fania yang membengkak dan merah itu

"Mata lo knapa?lo dipukuli ya sama org?atau lo diapain?kasih tau gue,gue bakal hajar sekarang jugak??cepet kasih tau!?"

"Udah udah lo gak perlu tau,gue gapapa kok,lagian ini bukan karna pukulan atau semacamnya kok"

"Lo yakin?"

"Iya"

"Trus mata lo kenapa?"

"Kita bicara di kelas aja"
Ajak fania ke kelas sambil menarik tangan talita

"Gue gamungkin kasih tau yang sebenernya,gue bakal ngasih tau alasan yang lebih tepat" kata fania dalam hati

"Hey hey"

"Ehm?eh?iya sampe mana critanya?"

"Yaelah lu melamun lagi,lo mau cerita tentang mata lo kan?"

"Ohiya lupa sorry hehe,jadi gini gue nntn film hantu tadi siang sama sodara gue,tapi anehnya itu film terkesan nyata........" fania menceritakan alasan kenapa matanya itu sambil berandai andai

"Ih pantes lo gak bisa tidur rupanya film gila itu,kalo gue jadi lo sampe mati gue jugak gak bakal tonton film itu"

"Makanya itu,mata gue gini"

"Yaudah obatin gih"

"Iyaiya bentar gue bawa obat mata"


*keluar main*

"Fan?"

"Ha?"

"Lo liat deh mata algio bahkan mata lo sama dia tu sama??"

"Lo mau makan bakso gak?" gue sengaja ngalihin pertanyaan talita supaya ngehindar dari masalah

"Yok yok"

Saat gue mencari tempat duduk bakso gak sengaja gue lihat algio termenung dan gue menatap nya,matanya sama kayak mata gue tapi anehnya apa iya?dia nangisi gue sama kayak gue nangisi dia?apa semua bener?

This is meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang