Episode 23

25 7 7
                                    

"Leon, maafkan aku karena terlambat. Dia baru saja tiba disini" Arthur menarik kursi yang berada di sebelah Leon lalu mendudukkan dirinya pada kursi tersebut.

"Oh, iya dia sedang di toilet karena ia sudah menahannya sejak turun dari pesawat" tambahnya setelah melihat wajah Leon yang kebingungan.

Ekspresi muka Leon berubah menjadi tertawa kecil karena ia memikirkan sesuatu yang tidak disangkanya.

"Aku melihatnya dari kaca jendela ternyata kalian memiliki kebiasaan seperti itu" godanya membuat muka sang senior memerah.

Leon melanjutkan berbincang-bincang dengan sang senior hingga dikejutkan akan suara yang muncul dari tas pada pangkuannya.

"Aku akan menerima panggilan ini dulu" ucapnya kepada sang senior.

Setelah meletakkan tasnya pada meja, Leon berjalan keluar dan menerima panggilan yang dilihatnya berasal dari sang alpha yang mengajaknya bertemu.

"Ada yang bisa saya bantu Tuan Darion?"

"Tinggalkan cafe itu"

Sang omega hanya menyipitkan matanya dan memastikan identitas orang yang menelponnya.

"Tuan Darion apakah anda mabuk?" tanyanya lagi setelah melihat nama Darion Navarro tertera pada layar handphone nya.

"Tidak, tunggulah di sana aku akan menjemputmu"

Panggilan tersebut terputus tepat setelah kalimat yang dikatakan oleh sang alpha membuat Leon kebingungan, ia hanya menaikkan pundaknya kemudian kembali masuk ke dalam restoran. Seseorang yang sebelumnya berada di toilet telah kembali ke tempat duduknya tepat disebelah Arthur sang senior tetapi sebelum mereka sempat saling memperkenalkan dirinya seseorang datang dan menepuk pundak Leon.

"Tuan Darion?" ucap Leon setelah menoleh dan melihat pemilik tangan yang menepuk dirinya.

"Sebentar ya" Ia tersenyum kecil lalu berdiri dan menarik sang alpha keluar dari cafe tersebut.

Keduanya saat ini berdiri di luar cafe tersebut dengan Leon yang menajamkan matanya dan tidak mengatakan satu kalimat pun karena dirinya sudah kehabisan kata-kata melihat perilaku dari alpha tersebut. Melihat kondisi keduanya yang saling bungkam Leon hanya dapat menarik nafasnya dalam-dalam dan mencoba untuk bertanya dengan nada yang ditahan.

"Ada masalah apa Tuan Darion? Bukankah saya sudah bilang bahwa saya memiliki urusan pribadi untuk malam ini"

Sang alpha terkekeh kecil mendengar pertanyaan tersebut.

"Urusan pribadimu lebih penting dari kesehatan pasien? Dan seharusnya kau berterima kasih karena aku sudah menjauhkan dirimu dari alpha brengsek itu"

Leon menyipitkan matanya karena kebingungan akan pernyataan Darion.

"Setiap dokter terutama pada divisi psikologi dan kesehatan secondary gender memang diberikan waktu luang karena sifat pekerjaan kami yang menguras kekuatan mental dan juga apa yang anda maksud dengan alpha brengsek" ucapnya karena tidak terima.

Kekehan kecil yang sebelumnya dikeluarkan oleh Darion lambat laun berubah menjadi tawa membuat Leon terdiam karena kebingungan.

"Aku baru saja melepaskanmu dari alpha itu, tidak tahukah kau kalau dia memeluk dan mencium omega lain saat sedang berkencan denganmu?"

Kalimat tersebut membuat Leon menutup matanya dan menggenggam tangannya erat-erat berusaha untuk tidak memukul sang alpha yang berada di depannya. Ia benar-benar kehabisan kata-kata dan tidak tahu harus menjawab apa lagi sehingga ia hanya meninggalkan Darion dan mulai berjalan ke arah pintu masuk cafe tersebut. Tanpa disangka dirinya, Darion langsung memegang tangannya dan menarik dirinya menjauh dan perilaku tersebut merupakan batas terakhir yang sudah dilewati oleh alpha tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[bxb abo] OmegaphobicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang