Secret Marriage BAB - 62

99 9 1
                                    


Mata Rissa mengerjap-ngerjap berharap ini hanya mimpi. Tapi, Leo yang di depannya itu adalah Leo yang nyata. Bukan mimpi. Semua kenangan tentang Leo dari yang menyakitkan hingga yang mengesankan muncul di kepala Rissa.Tapi, Rissa tidak bereaksi apa-apa.

Leo mendekati Rissa. dia menatap wajah Rissa yang tak banyak berubah selama tujuh tahun berlalu. Dia masih cantik, awet muda dan masih tampak misterius dengan ekspresi datarnya. Mata Leo berkaca-kaca. Tujuh tahun berlalu dan rasa itu masih ada utuh dan sempurna.

Leo memeluk Rissa. Dia memeluk istrinya itu dengan erat seolah tidak ingin membiarkan Rissa pergi lagi.

Rissa dengan susah payah menahan sesak dan air mata yang ingin keluar. Perasaan yang ditidurkannya kembali hidup, menggema dan menguasai dirinya. Dia pikir perasaannya akan selesai setelah tujuh tahun lamanya, tapi ternyata perasaan itu hanya tidur. Tidak benar-benar mati.

"Mah..." Suara Elsa membuat Leo melepaskan pelukannya dari Rissa dan menatap gadis cilik yang dengan mata bulat sempurna itu.

"Dia putriku?" tanya Leo dengan suara gemetar.

Rissa hanya diam.

Meskipun Rissa tidak menjawab, tapi Leo tahu kalau gadis cilik itu adalah putrinya. Leo berlutut dan emnatap wajah gadis cilik itu. Hidung, bibir dan dagunya sangat mirip dengan Leo.

"Ini papah." Ujar Leo dengan senyum yang tidak bisa dijelaskan lagi. Senyum bahagia, cinta dan kasih sayang.

"Papah." Ucap Elsa polos.

Leo memeluk Elsa. Pelukan yang hangat dan sangat lama.

Elsa menatap wajah ibunya dengan heran. Tapi, entah bagaimana pelukan pria asing yang mengaku sebagia papahnya itu memberi kehangatan yang dia rindukan sebagai anak yang tumbuh tanpa kasih sayang ayahnya.

***

Angela mulai merasa waswas mengetahui keberadaan Rissa. Erick dan dia hidup aman dan nyaman selama Rissa tidak ada. Bahkan dia merasakan cinta Erick yang begitu membuatnya bahagia. Selama tujuh tahun bersama Erick, Angela belum dikarunia seorang anak. Tapi, Erick menerima hal ini dengan apa adanya. Dia tidak berambisi untuk segera memiliki momongan.

Dia menceritakan kegelisahannya pada Clara. Kekhawatiran dan ketakutan-ketakutannya yang memperjelas rasa insecure-nya.

Angela menyesap jus jeruk buatan Clara.

"Tidak usah khawatir. Kak Erick kan sudah sama kamu selama tujuh tahun ini, rasanya tidak mungkin kalau dia tiba-tiba kembali mengejar Rissa."

"Tapi, Rissa itu bukan..."

"Kamu terlalu khawatir. Jangan dipikirkan."

"Gimana kehidupan Rissa sekarang? Dia baik-baik saja?"

"Kayaknya sih begitu. Kan sekarang dia punya bisnis penerbitan buku. Dia juga seorang penulis. Novelnya yang Secret Marriage ternyata jadi best seller. Aku tidak tahu kalau dia punya bakat di bidang kepenulisan." Clara senang Rissa bisa berdiri sendiri dengan bakat yang dimilikinya.

"Kamu sudah ketemu dia?"

"Belum. Tapi, aku ada rencana datang ke rumahnya nanti. Mau ikut?"

"Mungkin."

"Ayolah, Rissa itu orang yang baik kok."

"Aku temen dia, Cla, aku tahu. Tapi, kenapa dia ninggalin Leo kaya begitu. Tanpa kejelasan apa-apa bahkan sampai tujuh tahun dia menghilang. Apalagi kalau bukan balas dendam pada Leo yang katanya dulu jahat sama dia."

"Atau mungkin Rissa punya pria idaman lain." Lanjut Angela.

Clara hanya bisa menghela napas mendengar asumsi-asumsi Angela. "Rissa bukan orang yang kaya begitu. Pria idaman lain?" Clara tertawa kecil.

"Bukannya kamu temennya Rissa kok bisa nuduh kaya begitu." Clara mempertanyakan pertemanan Angela dan Rissa.

"Aku tidak terlalu dekat dengannya dan Rissa itu susah ditebak." Angela mencoba mengingat-ngingat Rissa semasa sekolah dulu.

"Iya, kalau susah ditebak aku setuju." Clara setuju dengan pendapat Angela tentang Rissa yang susah ditebak.

"Erick tahu soal Rissa saat ini?" tanya Clara.

Angela mengangguk. "Iya, dia sudah tahu."

"Terus gimana responsnya?"

"Diam saja." Angela menatap Clara.

***

Secret Marriage (Adult Romance 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang