3

38 4 0
                                    

Rain PoV

Bunyi lonceng menyambut kedatangan gue di salah satu cafe dekat sekolah. Gue memilih duduk di meja dekat jendela.

Gue ngelirik ke luar jendela.
Mendung. Mungkin sebentar lagi akan hujan.

Gue memesan lemon tea hangat dan cupcake coklat kesekuaan gue.

Tak menunggu lama, pesanan gue akhirnya dateng.

Well, gue nggak nafsu makan sih sebenarnya. Tapi nggak mungkin 'kan gue kesini terus nggak mesen apa-apa?

Drttt. Drttt.

Iphone gue bergetar.
Line.
Dari,
Rainbow.

Haii Rain, lo lagi dimana sekarang? Maaf yah tadi gue ninggalin lo, hehe. Lo mungkin nggak akan percaya, gue jalan bareng Kenzo, Rain. KENZO. Oh my gosh, gue seneng banget. Dia itu keren binggooo Rain. Oh ya, lo mau nitip apa? Nanti gue beliin dehh.

With love, Aprill.

Deg.

Entah, kenapa, hati gue kerasa remuk pas baca kata demi kata di pesan itu.

Apa cinta harus sesakit ini?

Jari-jemari gue udah mulai menari di atas keyboard iphone gue.

Haii Prill. Gue lagi di cafe ni, bentar lagi pulang kok :) oh ya? Lo jalan bareng Kenzo? Wah. Udah nggak usah, gue nggak mau nitip apa-apa kok. Have fun Prill.

Send.

Gue menyeka airmata yang tanpa sadar udah membasahi pipi gue.

Sampai kapan lo pasang topeng itu Rain? Tanya hati gue.

Yah, yang jelas, sampai Aprill bahagia.

Karena, kalo Aprill bahagia, gue bakal ikut bahagia.

Gue mulai menyatap habis semua pesanan gue. Gue pengen cepet-cepet pulang.

Setelah semua makanan gue habis, gue bergegas pergi ke kasir dan mengeluarkan uang seratus ribu tanpa menginginkan kembaliannya.

Saat gue membuka pintu cafe, ternyata hujan.
Sekebat ingatan masa lalu muncul di benak gue.

Tentang gue, Aprill, dan dia.

Mungkin bagi Aprill itu kenangan yang indah, tapi nggak buat gue.

Kenapa?

Karena, gue selalu mengalah.


---------

Kadang, kita lebih mementingkan orang lain daripada diri kita sendiri.

-------

Haii. Alonia balik lagi.
Vote and comment?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the brittlesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang