PART 6

1.5K 91 0
                                    

Minggu, 19 July 2010

"Good morning sweetheart!! Ayok bangun!! Temani aku berjalan-jalan."bangun Justin, tubuhku terasa sangat menggigil, kepalaku pusing, semua terasa nyeri dan pegal, "ju..just..tin..."jawabku lemas, "Y/n? you're sick? omg! how do you feel? Sakit di mana nya? Scooter!! SCOOTER!! PLEASE CALL A DOCTOR Y/N NEED IT! SCOOTER!! SCOOTER CALL AMBULANCE"panik Justin, "justin, no.. aku hanya butuh istirahat" Justin tetap bersikukuh untuk memanggil dokter.

"dia hanya banyak pikiran saja, tidak perlu khawatir, ini beberapa recipe obat dari saya. Obat-obatannya bisa dibeli di apotek terdekat! Selamat Siang"kata Dokter sambil bergegas keluar, "honey kamu mikirin apa sih sampe bisa kayak gini? aku gabisa liat kamu kayak begini, get well really soon please"mohon Justin, aku hanya menjawab dengan tersenyum. Aku melihat kecemasan yang dihadapi seorang Justin, aku sangat sedih melihatnya seperti itu, tetapi aku tidak dapat berbuat apa-apa. "honey, mau makan? makan ya?"tanya Justin, Justin menyuapiku bubur, Justin merawatku. "Justin, tomorrow kita udah harus ke Ontario"jelas Scooter, "No, y/n masih sakit! Apa kau gila? Silahkan jika kau ingin pulang, aku akan tetap disini bersama y/n sampai y/n sembuh!"tolak Justin, "hey? perjalanan hanya 1jam 5menit! Apa dia tidak bisa menunggu sebentar?"tanya Scooter, "Apa kau tidak bisa memikirkan kedepannya selain perjalanan? Kita harus check in barang ambil barang dan sebagainya, Dia tidak mungkin kuat!" Perdebatan antara Justin dan Scooter semakin menjadi-jadi, aku semakin tidak nyaman dengan situasi ini. Aku bisa dan sanggup untuk kembali ke Ontario, apa Justin menganggapku selemah itu? "Justin... Honeeyy..."Panggilku, "yes? ada apa? kau pusing iya?"tanya Justin dengan panik, "no, i can. Aku kuat kok kalo kita pulang besok. Aku gamau kecewain kalian cuma karena kondisi aku. Please"mohon ku, "tapi hon..." "babe, please gaada tapi. Aku yakin aku bisa"potongku, Justin hanya mengangguk kecil saja.

Justin menemaniku di kamar hotel, dia selalu menghiburku dan membuatku tertawa sampai-sampai aku lupa dengan penyakitku. "feel better babe?"tanya Justin, aku hanya tersenyum lebar, Justin membalas dengan kelitikan diperutku, itu sangat geli. "i am very thankful to God because i have you in my life"kalimat ini disebut oleh Justin saat suasana sudah agak hening aku merasakan ketulusannya.

Senin, 20 July 2010

Aku bergegas ke bandara bersama Justin dan crew, saat di bandara aku menemukan sesosok Selena sedang mencari sesuatu sepertinya orang. Aku segera menyingkirkan Justin dari hadapan Selena supaya Justin tidak dapat melihat Selena. Boom, tapi sayang itu tidak berhasil. Selena ternyata benar-benar mencari Justin, "hey! what are you doing here?"tanya Selena, "Wanna go to Ontario"jawab Justin singkat. Aku sangat senang mendengar jawaban Justin, "Oh? Me too!"balas Selena, spontan aku sangat kaget dan meminta Justin untuk menemaniku membeli makanan supaya Justin tidak dekat dengan Selena, "hun, why?"tanya Justin, "aku tidak suka melihatnya!"jawabku, "hun, kenapa sih jadi gak percayaan gini sama aku?"tanya Justin ketus, "Ya aku tau Selena lebih dari pada aku, jauh sangat."jawabku, "hello? i love you. we're just friend" jelas Justin. "im just to scared, why dont you understand?"jawabku, "bisa gak sih kamu jangan egois? aku mau bebas berteman sama siapa aja. Please"marah Justin, "Aku gak pernah ya ngelarang kamu main sama siapa, Never. Tapi aku gaseneng liat tingkah Selena."kataku, "Okay gini. Aku mau kamu cuma 1 doang, biarin aku sama Selena. Aku gak bakalan lebih dari seorang temen okay?"pinta Justin, "i'm trying"jawab ku singkat.

Kami satu pesawat dengan Selena, aku sangat mencoba bersabar dan menerima Selena. "Hun, if you're sleepy just sleep in my arms"kata Justin, aku segera memindahkan posisiku untuk tidur. Aku melihat mata Selena memandangi kami tetapi aku akan semakin sengaja untuk bermesra-mesraan dengan Justin, "Kiss for sleep?" ledekku, Justin mencium bibirku selama 2-3menit, bibirnya sangat lembut dan selalu membuatku terbawa suasana, "sleep tight honey"kata Justin.

Aku sampai di Ontario, aku dan Justin mengambil koper dan bergegas mencari supir Justin yang datang menjemput, "hey bro?"sapa Christian, "Chris? You here?"tanya Justin kaget, "yea. i pick you up here, hey y/n you're so beautiful" ledek Christian, aku hanya tertawa kecil, Ekspresi kesal di tunjukkan oleh Justin, "chill! just kidding"kata Christian, kami berjalan ke mobil christian, Scooter and crew pergi memakai mobil lainnya. Kami pergi ke cafe yang biasa kami suka tempati, sambil bercanda dan mengobrol.

Aku segera tertidur karena sangat kelelahan akan aktifitas hari ini.

senin, 4 agustus 2010

Aku bertengkar hebat dengan Justin karena masalah, aku dibilang sangat kekanak-kanakan dan tidak bisa menjadi dewasa, pikiranku kacau. Penyakitku kambuh tetapi Justin tidak perduli. Ibu dan Ayah sangat panik dan segera membawaku ke rumah sakit. Aku melihat Ayah dan Ibu menangis karena takut terjadi apa-apa. Penyakitku bukan hanya penyakit kemarin, tetapi penyakit komplikasi. Aku terlalu banyak pikiran, asma ku kambuh, penyakit magh yang tiba-tiba muncul semua menjadi satu. Sakit.

Justin memutuskan untuk berhenti dalam menjalani hubungan yang sudah kami jalani selama ini. Ya, aku sangat kaget dan membuat semua penyakit ini datang kepada ku, dokter menyarankan supaya aku mengikuti therapy penyembuhan penyakit ini karena aku tidak bisa terus menerus seperti ini. Aku bisa menjadi sangat lemah dan bisa menyebabkan drop yang menghasilkan kritis atau koma, ayah dan ibu tidak ingin itu terjadi.

Semua ini semakin menjadi-jadi, aku menjadi sangat luka, aku terus memikirikan apa yang sedang dilakukan oleh Justin? Apa Justin sudah makan? Apa Justin sudah terlelap tidur? Apa Christian sedang bermain di rumah Justin? Semua pertanyaan itu melintas di otakku seakan tidak mau pergi. Aku semakin melemah.

Kamis 7 agustus 2010

Aku seakan terbangun dari tidurku yang sangat panjang, "syukurlah kau sadarkan diri"kata Ibu, aku merespon dengan muka yang sangat bingung, apa maksud mereka? "kamu tidak sadarkan diri selama 3 hari sayang, syukur kamu sudah bangun"lanjut Ibu, ternyata semua yang aku bayangkan dan aku pikirkan dalam keadaan tidak sadarkan diri? Bahkan disaat aku sedang koma pun bisa memikirkan Justin?

"Dimana Justin?"
kalimat pertama yang aku ucap, Ibu bilang jika Justin sempat menengokku tetapi hanya sebentar. Ia terlihat sangat sedih, tetapi ibu tidak tahu kemana lagi dia pergi setelah itu. Ya setidaknya ia datang untuk melihatku, "feeling better?" tanya Ayah, aku mengangguk kecil, Dokter bilang therapy ku bisa dimulai minggu depan untuk menghilangkan stress. Syukurlah.

My First Love ( complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang