Mungkin sebuah kejujuran itu pahit, dan sakit. Namun apa menyenangkan hidup dalam kebohongan?
"Maaf tapi kita emang gak bisa lanjutin hubungan ini lagi." Kata seorang gue dengan mata yang yang seyakin-yakinnya ke dia.
Tapi dia kayak gak mau, gak percaya gue ngomong kayak gitu, emang sakit sih tapi, mau gimana lagi? Gue capek pacaran gak jelas kayak gini.
Mata dia kayak bertanya-tanya,entah apa, gue gatau, "But why? Apa aku ada salah? Tolong aku cinta sama kamu sweetheart." Kata Leo sambil pegang tangan gue, sedikit dramatis.
Gue jadi ngerasa bersalah putusin Leo tapi mau gimana, gue udah gak ada rasa lagi sama dia, "Gak lo gak salah. Tapi gue emang udah gak bisa lanjutin ini, maaf."
"Tolong kasih aku penjelasan, aku gak ngerti apa maksud kamu. Kamu cuma bercanda kan?"
"Engga gue serius. Maaf hati gue udah bukan di lo lagi."
"Apa aku ada salah ? Tolong kasih tau aku. Aku bakal berubah."
"Lo gak salah, tapi emang gak ada lagi rasa buat lo. Jadi kita memang harus berhenti sampai di sini, maaf."
"But i'm still in love with you..."
"Gue tau lu pasti bisa lupa sama gue. Ini bukan karna sikap lo atau ada orang ketiga, tapi emang gue udah gak ada rasa lagi sama lo."
"Jadi selama setahun 3 bulan 15 hari yang kita jalani itu bagi kamu apa?"
Yah, ginilah percintaan jaman SMA gue, pacaran sebentar, terus putus, karna ga ada lagi rasa, terlalu singkat.
"Kenangan bahagia, antara lu dan gue." Kata gue dengan senyuman termanis gue.
"Tapi maaf itu semua tinggal kenangan." Lanjut gue dengan nada lebih rendah.
"So, it's over?" Pada akhirnya ya begini pun gak ada yang bisa maksain hati kan?
"Yep, thank's for anything, friend." kata gue, yang cukup seneng bisa putus baik-baik.
Leo cuma ngeliat gue pake tatapan seriously-nya itu, "Friend?"
"Ya, iya..."
Dia senyum maksa banget, itu senyum ter-fake yang pernah gue liat. "Ya, friend."
Suasana tercanggung ini gimana cara kaburnya?
"Ehm, Leo, gue masuk kelas dulu ya,"
"Hah, gu-, oh eh iya,"
"Bye!"
"Iya sweet-, eh Tin bye."
Sip gue merasa jadi orang jahat sekarang. Tapi apa gue harus maksain hati gue? Bukan itu sama aja gue bohongin dia dan perasaan gue sendiri?
KAMU SEDANG MEMBACA
Trial and Error
Teen FictionKenapa setiap gue coba pergi gue pasti bakal balik lagi sama lo? Gue udah gak bisa lagi menahan segala luka yang lo buat. Terlalu sakit. Semua orang menatap iba. Seakan gue gadis malang yang harus di kasihani. Seolah mereka tau apa yang gue rasakan.