Chapter 1

14 1 0
                                    

Semua butuh proses.

Sama disaat dua orang manusia, lelaki dan perempuan diciptakan dan dipertemukan untuk bersama menjalin suatu hubungan yang sempurna. Saling melindungi, saling melengkapi, saling menyayangi, dan saling mencintai.

Dan hal yang terpenting adalah saling mengerti dan percaya satu sama lain. Tapi apalah dayaku? Perempuan lemah yang tidak berdaya menghadapi lelaki yang aku cintai. Sifat keras kepalanya yang selalu membuatku kesal. Semenjak ia berurusan dengan kehidupannya yang sangat liar diluar sana--penyanyi yang digemari oleh kaum hawa. Membuat kami sering mengalami adu suara, entah itu karena kecemburuanku terhadap penggemarnya atau perhatian yang tidak pernah lagi ia berikan padaku.

***
Aku menyiapkan sarapan pagi untuknya, seperti biasanya. Ia menyukai daging sapi panggang dengan telor mata sapi. Dan ditutup oleh minum teh panas. Setelah aku menaruh dipiringnya, aku melihat ia berjalan keluar dari kamar dengan wajah berantakan, entah apa yang dia kerjakan kemarin malam. Hanya itu yang bisa aku lihat, seterusnya tidak.

Ia duduk dihadapan ku, lalu melahap makanannya tanpa melihatku dahulu atau mengucapkan 'selamat pagi' sebagai sapaan. Aku menghembuskan nafasku perlahan lalu ikut melahap makananku. Seseling aku makan, aku melihat reaksinya-yang sama sekali tidak berubah. Aku menjatuhkan garpu-ku dipiringku yang membuat keheningan yang kami alami pecah begitu saja. Ia berhenti lalu menatapku dengan tajam, aku tidak tahu apakah dia marah atau hanya melihatku dan tidak menghiraukanku. Ia mengerutkan dahinya, menyuruhku untuk menghabiskan makananku.

"Aku sudah tidak ingin makan"

Ia hanya menganguk dan melanjutkan makannya. Aku sama sekali tidak mengerti apa yang ada dipikirannya. Aku tetap diam dan menatapnya, "Apa yang sebenarnya terjadi". Ia berhenti lalu menatapku sambil mengerutkan dahinya--lagi. "Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu"

Aku berdiri tidak menghiraukannya lalu membuang sisa makananku, dan mencuci. Setelah itu aku berjalan menuju kamar. Dan bepikir beberapa hal apa yang harus aku lakukan. Dengan keadaan seperti ini, aku rasa hubungan kami memang tidak bisa dipertahankan lagi.

Aku duduk dikasur lalu menarik bantal yang berada disampingku dan menaruhnya dibelakang punggungku sebagai penyangga. Menunggu, terus menunggu apa dia akan datang menghampiriku atau tidak. 5 menit, 10 menit, sampai 15 menit. Dia tidak datang. Dengan tekat-ku aku beranjak bangkit dan keluar menemuinya.

Aku terkejut, tidak ada siapapun. Dia tidak ada, hanya ada sisa makanannya. Aku bergegas membersihkannya, lalu mengenakan jaket kulitku dan keluar dari apartment.

Aku tidak tahu bisa menghadapi ini sendiri atau tidak. Dengan melihat banyak wartawan yang sudah menunggu diluar sana membuat kepala-ku mendadak pusing. Terkadang dia yang melindungku, menggenggam erat tanganku melewati kerumunan wartawan itu. Tetapi, tidak dengan hari ini.

Dengan penuh keberanian aku keluar menundukkan sedikit kepala-ku. Begitu-pun mereka. Melontarkan beribu pertanyaan, mengapa aku tidak bersama kekasihku. Aku hanya tersenyum kecut lalu masuk ke mobil. "Bawa aku ketempat Justin"

Setelah beberapa menit perjalanan, aku turun. Lalu memasuki club yang sering ia datangi. Ramainya club ini membuatku susah untuk mencari-nya. Sampai akhirnya, aku melihat dia duduk santai di bagian pojok ruangan dengan dua gadis yang sedang asik bersandar dengannya.

Aku menarik tangannya dengan kuat agar dua gadis itu pergi, lalu menamparnya sekeras mungkin. Yang membuat sekitar menjadi terkejut melihat perlakuanku.

Bajingan

Ia mencengkram tanganku dengan keras, menahan emosinya agar tidak meluap. Air mata yang semula-ku tahan, akhirnya jatuh. Aku mendorong badannya yang kekar itu hingga jatuh ke sofa yang ia duduki. Dengan rasa malu, aku berbalik badan sambil menutupi wajahku yang penuh kekacauan dan segera meninggalkan tempat itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart MilesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang