"Kau tau, akhir-akhir ini semakin banyak tawuran antar kelompok, bahkan kemaren ada berita tentang Naga Hitam kalah dari kelompok tak dikenal, benar-benar sekarang mafia-mafia itu tak bisa membuat tenang."
"Eh lihat berita tadi pagi nggak?"
"Iya tuh, tawuran lagi kan, serem ih liatnya."
*chatter*
*chatter*
"Tsk" sosok cewek berjaket hody berdecak pelan, terdengar tak suka dengan topik pembicaran beberapa ibu-ibu dan anak SMP di depannya yang tak lepas dari pemberitaan penyerangan yang terjadi kemarin antara dua kelompok yakuza yang hampir menghancurkan setengah dari wilayah distrik hiburan. Jujur saja lingkaran hitam dimatanya pertanda kurang tidur terlihat semakin menggelap karena aura hitam yang menyelimuti tubuhnya, dia kesal. Aturan dia bisa mengambil waktu tidur barang 15 menit di kereta terganggu dengan obrolan seluruh penumpang tentang berita yang sudah puluhan kali di dengarnya.
Dengan kesal di putarnya penuh tombol volume MP3-nya, mencoba mengenyahkan suara obrolan seluruh penumpang kereta yang sudah seperti dengungan lebah itu, dia ingin secepatnya sampai ke sekolah.
Setidaknya itu yang diinginkannya waktu dikereta tadi.
Karena.
Sekolah lebih parah dari kereta.
*wishper*
*wishper*
Tanpa mendengarpun, karena musik ditelinganya sudah mencapai batas akhir volume, dia tau semua orang berbisik membicarakannya, mulut yang bergerak itu, tatapan yang sedikit-sedikit menatap tajam itu, orang dengan penglihatan normal pasti tau semua itu ditunjukkan untuknya.
"Kelompok tak dikenal yang menyerang kelompok Naga Hitam itu bisa saja Taring Putih kan?"
"Sssst, jangan keras-keras, kau tau Yamaguchi kelas 2b itu anggota Taring Putih kan,"
"Bukannya itu hanya gosip?"
"Banyak saksi yang lihat dia bergaul dengan orang-orang dari kelompok itu, Sanada dari kelas c malah lihat dia diantar pake mobil yang berisi penuh anggota Taring Putih di awal sekolah,"
Salahkan list lagunya yang berhenti bernyanyi atau telinganya yang kelewat tajam untuk mendengar bisikan-bisikan itu, aura hitam di tubuhnya semakin pekat karena kesal. Bisa tidak orang-orang itu tidak membicarakannya barang sehari.
*braakkkk*
Semua terdiam, tanpa sadar dia menutup pintu loker agak keras, yaah, terkadang sedikit tindakan tanpa kata bisa menghentikan dengungan lebah-lebah itu. Di tinggalnya pintu loker yang tertutup keras itu dengan santai, cuek karena meski terdiam, semua orang masih memandangnya.⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫
Yamaguchi Misaki, murid SMA kelahiran Akihabara 15 tahun itu selalu mengutuki hidupnya selama ini, hidup dalam sebuah tekanan setiap hari, tatapan tajam tak henti-henti, omongan semua orang terhadap keluarganya yang selalu menyakiti, dia tak pernah terbiasa dengan itu semua, dia tak pernah merasa nyaman dengan itu semua, tak pernah merasa sehina itu saat mendengar umpatan tentang keluarganya.
Bukan kehendaknya untuk lahir dari perut istri seorang mafia, sama sekali bukan kehendaknya.
Shiroi kiba ..
Taring putih ..
Kelompok yang berjalan tak terlihat, berdiri dibalik bayangan, bermuka topeng polesan. Telah berdiri lebih dari beberapa dekade, bahkan sudah ada di akhir zaman Jepang klasik, satu dari sekian banyak kelompok yang berdiri paling lama dalam sejarah.
Kelompok itu juga bukan kelompok sembarangan, eksistensinya telah lama muncul dalam issu yang terbang tanpa berita, kelompok yang hanya hadir di setiap omongan tapi absen disetiap siaran, jejaknya seperti dryice yang menguap tanpa lelehan, meski begitu bagi dunia yang dinaungi kegelapan, nama Taring Putih sudah seperti artis kawakan yang dielu-elukan, tak ada yang meragukan kekuatan kelompok itu.
Tetap saja, Misaki bukan dari sekian orang yang akan merasa bangga memiliki keluarga yang punya pengaruh besar itu. Baginya, apa yang bisa dibanggakan dari anak keluarga iblis yang di cemooh orang. Dia hanya ingin kehidupan biasa, punya teman, pergi ke pusat hiburan, belajar dan lulus dengan senyuman, sesederhana itu harapannya, tapi tak pernah bisa ia dapatkan.
Sering dia menghela nafas berat, sering dia berteriak keras, sering dia memaki, apa yang salah dari hidupnya di masa lalu hingga dia dilahirkan kembali dengan kehidupan seperti ini.BRAAAAKKK
Tanpa sadar digebraknya meja di hadapan.
Memikirkan kehidupannya membuatnya muak, dan lagi-lagi tatapan tajam itu dia dapatkan, muak dia MUAAK.
Tanpa bicara ditinggalkannya bangku dekat jendela, ditinggalkannya kelas yang hening, ditinggalkannya mata-mata tajam, karena dia tak yakin akan tetap tenang dengan pikirannya saat ini.
Helaan nafas berat terdengar, ini kali pertama dia begitu muak dengan dirinya sendiri.
________________________________________
Nah, setelah beberapa kali dibaca ulang, akhirnya bagian akhir prolog ini aku ubah minna-san, karena ada perubahan alur cerita ..
Chapter selanjutnya bakalan dilanjutkan lagi dalam beberapa hari, kalau ada typo atau kekurangan lainnya tolong disebutkan ya ..
Buat yang nge-review aku akan sangat berterimakasih ^^
Arigatou minna ..
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Sang Putri
RomanceMisaki, dalam 15 tahun hidupnya tak pernah merasakan kebahagiaan, tak pernah mengenal siapa ibunya, tak pernah mengecap manisnya kasih sayang.. Hidupnya selalu ramai, banyak teriakan disekelilingnya, banyak pesta pora disekitarnya, banyak tawa yang...