Losing Memories

1.5K 17 0
                                    

Bau itu menyeruak ke dalam penciumanku. Wangi khas alcohol, ruangan putih, dan suasana ini. Rumah sakit. Kugerakkan kepalaku yang terasa berat dan pening. Hei, ternyata ada perban melilit kepalaku. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Kutatap sekujur tubuhku lagi dan mencoba menggerakkannya. Ssshhhh… kenapa tubuhku sakit semua? Apa yang terjadi? Aku tidak bisa mengingatnya. Bahkan selang oksigen di mulutku membuatku terbungkam, tidak bisa berkata – kata.

Sayup – sayup kudengar langkah kaki beberapa orang di luar, berhenti di depan ruangan ini, tepat di pintu. Syukurlah, itu Yu dan Paman Lee. Setidaknya aku harus bertanya pada mereka apa yang terjadi, setelah peralatan sialan ini dilepas dariku.

Mereka tampak berbicara dengan wajah serius di luar. Sesekali tampak samchon mengusap keringat di wajahnya dan Yu yang terlihat memperdebatkan sesuatu dengan dokter, yang terlihat seperti orang Korea itu. Kutatap mereka sampai akhirnya Yu menoleh padaku, tersadar kalau aku sudah membuka mataku. Dia melongo menatapku. Hei, Yu, aku sudah bangun, kau mengkhawatirkanku? Ingin rasanya kuucapkan itu kalau saja selang sialan ini sudah terlepas dariku. Kugerakkan tangan kiriku melambai padanya. Tangan kananku di gips dan tidak bisa bergerak sama sekali. Dia tersenyum. Akhirnya dia tahu juga.

Sesuatu di tangan kiriku menarik perhatianku. Cincin transparan bertuliskan Lee Kyu Ri dangan permukaan berwarna hitam di bagian bawahnya melingkar di jari manisku. Jantungku kenapa berdegup kencang? Lee Kyu Ri kan namaku sendiri?

Pintu itu menjeblak terbuka. Yu langsung meraih tanganku membuatku tidak bisa menatap benda itu lagi. Samchon langsung memelukku. bisa kurasakan dia tersengguk dan menangis pelan. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi air mataku leleh karenanya.

“ Kyu, kau tidak apa – apa? Kau sakit? Aku takut Kyu, benar – benar takut. Jangan berbuat bodoh seperti itu lagi. Jebal…” Yu, dia mulai menangis. Sial! Apa yang sebenarnya terjadi? Dan kenapa otakku tak bisa mengingatnya? Hal terakhir yang kuingat adalah acara wisuda kami di California Institute of Arts.

Kuanggukkan kepalaku pelan karena tidak bisa berbicara. Lalu kuangkat tanganku, menunjuk selang bodoh ini agar dilepaskan. Yu mengangguk, menatap dokter Korea itu, meminta agar selangnya dilepaskan.

“ Daijoubu, Kyu? Have u feel better?” tanyanya setelah memberikanku minum.

“ Ya.” Kata pertama yang keluar dari mulutku.” Selang bodoh! Lain kali aku tidak mau benda sialan seperti itu dimasukkan ke mulutku lagi!”

Paman masih menangis, tapi dia tersenyum lega,” Makanya, jangan melakukan hal gila lagi kalau tidak mau selang itu dimasukkan ke mulutmu lagi.”

“ Ya! Dan kau koma selama hampir tiga minggu Diablo!”

Tiga minggu? Aku benar – benar terkejut. Lama sekali?

“ Apa yang terjadi?” aku penasaran sekali sejak tadi,” Ini Korea? Bukankah harusnya aku masih di California?”

“Mwo?” kata itu keluar bersamaan dari mulut Yu dan Paman Lee. Apa aku melakukan kesalahan?

“ Kyu, kita sudah dua bulan berada di Korea Selatan. Jangan bilang kalau kau..”

“ I couldn’t remember it. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa aku di rumah sakit ini?”

“ Tunggu, Kyu. Sekarang tanggal berapa?” Tanya dokter muda itu.” Kau ingat denganku tidak?”

Kuingat – ingat lagi. Kemarin aku wisuda tanggal 03 Januari , dan sekarang,” tanggal 04 Januari 2013.” Kutatap wajah dokter itu,” dan aku tidak mengenalmu sama sekali.”

Dia menghela napas berat.” Kyu, sekarang tanggal 19 Maret 2013 dan kau mengenalku. Aku Kang Joo Won.”

Kang Joo Won? Siapa Kang Joo Won? Kupaksa otakku untuk mengingat lebih jauh. Kepalaku pening dan semuanya terasa berputar di satu titik.aku melihat seseorang. Well, hanya matanya saja. Tapi jantungku berdegup kencang. Efeknya sama saat aku menatap cincin transparan itu. Kurasakan kepalaku rasanya seperti mau pecah. Aku sudah tidak tahan lagi. Perlahan kupijat pelipisku yang terasa berdenyut – denyut. Wajah mereka tampak sangat khawatir.

Bed of RosesWhere stories live. Discover now