Esok ataupun lusa, mungkin tak ada yang tahu jika kemarin aku menangis.
Bukan tanpa alasan, senyum yang selalu ku simpulkan sudah cukup untuk memberi penjelasan. Seulas canda juga mengiring senyumku yang mengembang. Mungkin ini yang terbaik. Terbaik untukku dan untuk mereka.
Membiarkan mereka mengetahui senyumku saja, bukan yang lain. Biarkan aku menyimpan air mataku sendiri. Biarkan Allah saja yang tahu. Biarkan mereka hanya tahu bahwa Qiyya adalah sosok gadis yang selalu bahagia. Gadis yang periang tanpa beban dan selalu tersenyum. Meskipun begitu di sini semuanya tak berubah. Di sini, di hatiku.
Walaupun senyum itu telah menutupi rasaku, namun sorot mataku tak bisa berkata dusta. Karena disitulah kutumpahkan segala rasa yang meluap lewat air mata. Ketika gejolaknya tak mampu ku tahan lagii. Sendiri, bersama pelukan hangat teddy bear yang selau menemani tiap tangisku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
SpiritualKumpulan kisah perjalanan 'Azqiyya' bersama sahabat. "Karena dalam hidup, ada fase dimana kita harus berpura-pura kuat untuk membuat orang lain bahagia" - Azqiyya Iftikar "Tak selamanya ulat itu buruk rupa, ketika ia berjuang untuk berubah ia ak...