- 11 -

91.3K 1.3K 57
                                    

"Hei jalang, kenapa kau diam" dia memajukan wajahku dan cengkraman tangannya semakin keras

"Kau bilang, kau melakukannya dengan-"

"Cinta? Ha? Omong kosong! Kau sudah terjebak bodoh" dia melepaskan cengkramannya dan aku terdorong ke belakang

"Jebakan apa ha?!" Aku merasakan amarahku sudah tidak dapat dibendung lagi

"Dengar ya, gadis cupu. Kau ini hanya gadis kutu buku di kampus dan aku juga sahabat sahabatku bertaruh" jawabnya santai lalu menelfon seseorang dan masuklah kedua pria yang aku mengenalinya.

Louis dan Liam.

"Hey mate, kau berhasil. Ini" kata Liam lalu memberikan sebuah amplop

"Huh, aku akui kau hebat. Ini" sekarang Louis yang memberikan segepok uang lembaran hijau yang dililit oleh kertas coklat

"Jadi- aku-" aku menutupi seluruh tubuhku yang setengah telanjang sambil terus menangis

"Yap, kau bahan taruhan kami jalang" jawab Harry lalu mereka semua tertawa.

What the hell? Apa yang lucu? Dia pikir merubah diriku menjadi seperti ini mudah? Tuhan, tolong aku.

Dengan tangisan yang mulai pecah, aku bangun dari tempat tidur dan memunguti pakaianku satu persatu dan memakainya diluar sebelum mengambil tas ku.

Kini aku terlihat sangat kacau. Kemeja yang berantakan dan lecak, celana jeans pendek yang kotor, rambut yang kusut dan mata sembab juga menggelikan ini.

Aku menunggu bus di halte dekat sini cukup lama, oh maksudku sangat lama. Karena bus sudah banyak yang penuh karena ini jam kerja. Aku terlihat seperti orang sinting disini.

Tak sedikit juga orang yang berlalu lalang sambil memperhatikanku dengan tatapan heran mereka. Jujur saja aku risih diperhatikan seperti ini, tapi aku terlalu lemah untuk mengubris itu.

Akhirnya setelah sekitar 45 menit menunggu, bus yang aku tunggu datang. Tak sampai 30 menit, kini aku tiba di apartemen.

Tapi, entah kenapa rasanya kepalaku berkunang kunang dan terasa berat. Juga perutku serasa di aduk aduk, sangat mual. Dan aku teringat sesuatu.

'Tuhan, jangan sampai jangan sampai' aku terus berdoa dalam hati sambil menunggu hasil dari test pack yang aku gunakan.

Apa mungkin baru semalam aku melakukannya, sudah tumbuh bayi di dalam rahimku? Tapi, jika Tuhan sudah berkehendak, semua akan mungkin.

Satu garis muncul, aku begitu gembira. Tapi tiba tiba ada satu garis berwarna merah menyala disampingnya.

Apa aku cukup kuat untuk mempertahankan kandunganku sendirian?

.

Ayoloh Harry hamilin anak orang wkwk


sext partner ✧ stylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang