Tiffany!! Tiffany!!
Tiffany membuka matanya apabila mendengar suara jeritan yang cukup keras sehingga dapat menganggu tidur indahnya. Tiffany menghela nafasnya lalu menuju ke jendela untuk melihat siapa yang menjerit namanya pagi-pagi buta begini. Belum dibuka jendela aja tiffany sudah bisa menebak siapa makhluk aneh yang sering menganggunya pagi-pagi ini.
Krek~
Jendela di buka lalu lihatlah tiffany pada 2 namja yang berada di bawah sana."Yak tiffany! Baru bangun!?" Salah satu namja yang lebih tinggi dari namja satu lagi mengatakan itu sambil berteriak. Mungkin agar tiffany bisa mendengarnya yang berada di bawah.
"Apa tidak lihat wajah aku seperti ini? Mau nanya lagi!?" Tiffany juga sedikit berteriak tapi tidak sekencang namja tadi. Mungkin dia takut jika didengar oleh tetangga-tetangganya dengan suaranya yang kalau dijerit sangat lah keras dan itu akan mengganggu mereka.
Namja tadi menggelengkan kepalanya."Kita jogging yuk!" Tiffany memutar bola matanya lalu memberikan isyarat kepada mereka untuk menunggu sebentar sementara dia bersiap-siap.
'Selalu begitu.' Menurut namja tadi.
Tiffany berlari memecut dua temannya itu lalu berhenti tepat-tepat di salah satu bangku yang berada di taman itu. Ia mengambil air yang ditaruhnya di sana lalu meneguknya. Belum sempat dahaga tiffany hilang tiba-tiba ada yang merebut air itu dari tangannya.
"Yak! Tidak sopan sekali kamu, yeol. Aku haus berikan padaku." Tiffany coba merebut kembali air yang ada di tangan chanyeol, temannya itu.
"Coba aja kalau bisa." Chanyeol meneguk air itu sehingga separuh lalu memberikannya pada salah satu teman mereka.
"Sehun! Pulangkan padaku. Pulangkan pulangkan.." Tiffany melompat-lompat agar bisa merebut air yang berada di tangan sehun dengan keadaan sehun yang sedang mengangkat tinggi air itu.
"Hahaha.. dasar pendek. Begini saja tidak bisa diambil." Goda sehun lalu semakin meninggikan badannya agar tidak boleh di ambil oleh tiffany. Tiffany yang sebal dengan sikap sehun lalu dengan sengaja menumbok perut sehun sehingga sehun membungkukkan badannya.
"Ya appo..." sehun mengerang kesakitan. Tiffany yang berjaya mengambil airnya lalu tersenyum senang.
"Lain kali jangan pernah bermain denganku. Jangan kira kalau aku tidak berani bertindak kasar pada kalian." Kata tiffany lalu melihat kedua sahabatnya itu secara bergantian. Sehun dan chanyeol melihat tiffany dengan tatapan yang seperti ketakutan lihat setan.
Begitu mengerikan kah tiffany? ㅋㅋ
"Sudah aku mau pulang." Tiffany sudah mau meninggalkan mereka berdua tiba-tiba ditarik oleh chanyeol.
"Duduk sebentar di sini. Aku mau ngomong." Chanyeol mendudukkan tiffany di salah satu bangku lalu dia dan sehun turut duduk di situ.
"Cepat mau ngomong apa?" Tiffany menatap chanyeol intens tapi wajahnya sedatar wajah orang baru bangun tidur. Tiada apa yang membuat hatinya penasaran tambahan lagi dia memang sudah sering dikerjain oleh kedua temannya itu.
"Kamu ngomong dulu."
"Kamu la chan.."
"Kamu aja la.." tiffany menatap chanyeol dan sehun dengan tatapan aneh. Ngomong apa sebenarnya? Kenapa mereka jadi suruh menyuruh seperti ini sih.
"Memangnya kalian berdua mau ngomong apa sih? Penting? Kalau tidak penting aku mau pulang." Belum sempat tiffany hendak bangun dari tempatnya tiba-tiba sehun menarik tangannya agar kembali duduk. Tiffany memutar bola matanya malas lalu kembali duduk dan melihat kedua wajah imut sahabatnya ini.