Part 2 - It's Raining

106 8 2
                                    

It'sRaining

Kaliini gadis itu berdiri di teras cafe. Gadis itu, gadis yang selaludinantikan kehadirannya oleh Yoongi, Moon Aeri. Hujan turun membasahikota Seoul siang ini. Sepertinya gadis itu tidak membawa payung danterpaksa berteduh di tepian teras cafe yang sebenarnya tidakbenar-benar terlindungi dari hujan.

Yoongimelirik ke pintu cafe berkali-kali, memastikan keadaan gadis itu.Dari balik pintu kaca cafe mereka, Yoongi bisa melihat gadis itumenggosok-gosokan tangan ke lengannya sendiri. Gerakan yang selaludilakukan Aeri ketika kedinginan. Setelah berpikir beberapa saatakhirnya Yoongi memutuskan untuk berjalan menghampiri gadis itu.

"Chogiyo,"Yoongi berusaha memanggil Aeri, tapi gadis itu tidak sedikitpunmenoleh. Mungkin Aeri tidak mendengarnya karena suara hujan.

"Chogiyo,"Yoongi berusaha memanggil Aeri sekali lagi, kali ini sembari menepukpelan lengan gadis itu, membuatnya segera menoleh dan menatap kagetke arah Yoongi.

"Daripadamenunggu di sini, lebih baik masuk di dalam," kata Yoongi lagi.

Gadisitu belum mengatakan apapun dan masih menatapnya dengan tatapankosong penuh tanya.

"Maksudku...kalau tidak sedang terburu-buru kau bisa menikmati kopi hangatsembari menunggu di dalam, kau kelihatannya kedinginan," kataYoongi lagi.

Gadisitu mengedip-ngedipkan matanya sekali lagi sebelum akhirnya mengertimaksud Yoongi.

"Ah,ne," jawabnya sembari tersenyum tipis.

Yoongisegera meraih pergelangan tangan Aeri dan membimbingnya menuju salahsatu sofa di sudut cafe yang cukup sepi. Di saat hujan seperti inimemang biasanya tidak banyak pengunjung di cafe.

"Kaumau pesan sesuatu? Kopi mungkin," tanya Yoongi.

"Emm...Aku tidak suka kopi, cokelat hangat saja," jawaban Aeri membuatYoongi tidak bisa menyembunyikan senyumnya.

Gadisitu kembali menatapnya dengan tatapan penuh tanya.

"Waeyo?"tanya Aeri.

Yoongisegera menggeleng, "Tidak apa-apa. Kau hanya.....sangat miripdengan seseorang yang kukenal. Dia juga sangat suka cokelat," jawabYoongi.

"Sungguh?Hmm.... yah siapa yang tidak suka cokelat kan?" kata Aeri lagi,kali ini seulas senyum kembali menghiasi wajahnya.

"Ya,benar juga, siapa yang tidak suka cokelat," kata Yoongi lagi,"Kalau begitu satu cokelat panas silahkan ditunggu 5 menit,"katanya.

Aerimengangguk sementara Yoongi segera berjalan ke balik counter sembariberusaha menyembunyikan senyuman lebarnya yang entah bagaimana tidakbisa lagi terbendung setelah melihat senyuman gadis itu.


***


Yoongi tersenyumsekali lagi. Ia tidak bisa melupakan senyuman tipis yang menghiasiwajah Aeri tadi sore. Senyum yang selama bertahun-tahun ia rindukan.

Titik-titik hujanmasih berjatuhan membasahi kota Seoul di balik jendela kecil ruangstudio Yoongi. Suaranya terdengar samar-samar dari ruang yangsengaja dibuat kedap suara -walaupun masih banyak bagian yang tidakbisa diubah Yoongi karena keterbatasan dana- tersebut.

Hujan. Hujan. Hujan.Hujan yang membuatnya kembali melihat senyuman gadis itu. Hujan.Hujan. Hujan. Namun hujan juga yang kemudian mengingatkannya kembalikalau gadis itu tidak mengenali dirinya setelah bertahun-tahunberlalu.


***


"Inihadiah untuk pelanggan setia cafe kami," kata pelayan cafe berambutmerah sambil tersenyum lebar dan memberikan sebuah kotak CD kepadaAeri.

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang