"Kira, aku akan menciummu disini ya," Nato menyentuh bibirku dengan tangannya.
Aku menepis tangannya dan menghindarinya.
"Kenapa Kira-chan?" Tanya Nato tanpa wajah bersalah.
"Ini tidak boleh! Kita masih sekolah!"
"Begitu ya, kalau begitu aku akan melakukan yang lebih dari ini Kira-chan!!!"
"Haah?" Tanyaku bingung.
Nato menyeringai sambil menyentuh kerah baju seragamku. Membuka kancingnya satu persatu.
"Berhenti Nato-chan!!!" Aku berusaha menghentikan tangannya. Tapi tidak berhasil.
"Berhenti Nato-chan!!!!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
."Nato-chan berhenti!!!"
Aku menerjapkan mataku. Mimpi mesum lagi. Nato seenaknya masuk ke dalam mimpiku. (Emang bisa?)
"Kira-nee jangan mengigau Nato-senpai terus!!" Seru adikku marah.
Oh ya, aku punya adik namanya Eru Arika. Dia kelas 2 SMA.
Aku dan Eru bersekolah di SMA Suginoki. Aku kelas 3 SMA.
"Kak, sebelum berangkat sekolah, Ada yang may Kaa-san bicarakan sama kakak." Kata Eru.
"Ha'i Eru-chan!" Aku segera melakukan ritual pagi seperti biasa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."APA!!!"
"Kaa-san, Aku tidal mau!"
"Ini semua janji kakekmu itu Kira, kamu jangan menolak." Kata Ibu Ku.
Sudahlah, tak ada gunanya berdebat lagi dengan Ibu. Sebaiknya Aku segera berangkat sekolah.
Rasanya malas sekali Aku berangkat sekolah.
***
Aku membantung tasku asal ke kursiku Dan untungnya mendarat dengan sangat mulus.Aku mengabaikan semua orang yang menyapaku dan mengajakku menceritakan masalahku.
"Kira-chan," panggil Hideo.
Aku mengabaikannya. Aku malas melihat dirinya.
"Kira-chan!"
Dengan malas Aku melirik Hideo. "Apa?"
"Aku akan menjelaskan semuanya padamu, tentang apa yang sebenarnya terjadi, tolong dengarkan Aku ya," pinta Hideo.
Aku hanya diam sambil mendengarkan ceritanya.
Jadi gini, tadi pagi Ibuku mengatakan kalau Aku dijodohkan dengan Hideo. Itu karena kakekku Dulu pernah berjanji pada kakek Hideo kalau mereka punya cucu, Cucu mereka akan dijodohkan. Menyebalkan sekali bukan?
"Kira, sebenarnya Aku tidak mau dijodohan seperti ini, tapi Aku tidak bisa menolak."
Sepertinya Aku juga tidak bisa menolak perjodohan ini. Orang tua ku paato akan terus mendesakku untuk menerima perjodohan ini.
Aku tidak yakin kalau aku menyukai atau bahkan mencintai Hideo.
Aku berjalan memasuki kelasku dan meninggalkan hideo. Aku duduk di bangkuku dan memainkan smartphoneku.
"Kira-chan ya?" Tanya seseorang yang tiba tiba duduk disebelahku.
Aku hampor terlonjak kaget mendengar suaranya. Sejak kapan dia duduk disampingku?
"Ya... Nato-chan."
"Ada apa denganmu? Ada masalah?" Tanya Nato sambil mendekatkan wajahnya pada wajahku. Aku reflek mundur menghindari wajahnya.
"A-aku tidak.. apa apa."
"Bohong, wajahmu pucat." Nato semakin mendekatkan wajahnya padaku.
Aku merasakan hal aneh itu lagi. Jantungku berdebar kencang dan wajahku panas.
"Ti..dak kok Nato-chan."
Nato menyetuh kerah seragamku dan menarikku mendekat dengannya. Aku berusaha meronta tapi tidak berhasil.
Kini wajahku dengan Nato sangat dekat, bahkan aku bisa merasakan hembusan nafasnya.
Wajahku semakin merah dan panas karena Nato.
Nato mencium keningku dan menahannya sebentar. Setelah itu Nato perlahan memundurkan kembali kepalanya.
"A-apa ini Nato-chan?"
"Ano... maafkan aku... Kira-chan."
Aku melihat wajah panik Nato yang perlahan mulai buram dan akhirnya gelap.
***
Aku menerjapkan mataku. Aku merasakan pusing dikepalaku.Aku melihat sekitar. Ini kamarku. Aku melirik jam dindingku. Jam 06.45!!! Aku harus segera berangkat sekolah
Aku beranjak dari tidurku tapi kepalaku masih pusing.
"Kira-nee!" Eru chan berjalan menghampiriku dan membaringkanku. "Kakak sudah bangun!"
"Ada apa denganku Eru-chan?" Tanyaku.
"Akan kuceritakan nanti, sekarang kakak istirahat dulu ya."
***
Terima Kasih buat yang udah baca cerita absurdku :) Vote dan Comment ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Nato-chan
Short StoryNato Akashiro namanya. Laki-laki manis yang membuatku merasa bingung.