Power

137 5 0
                                    

“Roxanne, kita mau kemana?” tanya Roxis berjalan dibelakang Roxanne.

            Roxanne hanya terdiam dan sibuk menebas semak-semak tinggi yang menghalangi jalan dengan pisau kecil miliknya yang digunakan untuk lempar pisau.

            Roxis melihat Roxanne yang kelihatan sibuk menebas semak-semak yang ada. “Wew” suara nafas Roxis. “Kalau dengan pisau seperti itu bagaimana bisa kamu menebas semua semak-semak yang ada? Aku bisa membawa terbang melewati semak-semak itu, bagaimana?” tanya Roxis.

            Roxanne kelihatan kesal dan berjalan mendekati Roxis. Wajahnya sangat dekat dengan Roxis dan membuat Roxis sedikit salah tingkah. “Er….. a-ada apa?” tanya Roxis.

            “Pinjam pedangmu.” Kata Roxanne mencabut pedang milik Roxis.

            Kemudian Roxanne berjalan mendekati semak-semak tersebut dan menebasnya untuk membuka jalan bagi mereka. Roxis hanya berjalan mengikuti Roxanne dan melihat Roxanne yang terlihat kelelahan menebas semak-semak yang ada.

            “Sudahlah, aku tidak keberatan membawa terbang.” kata Roxis.

            “kalau begitu bagaimana kalau kamu terbang duluan?” kata Roxanne.

            “Um… Baiklah…” kata Roxis. “Wind” kemudian Roxis pun terbang dan betapa terkejutnya dia. Tiba-tiba monster raksasa yang seperti burung bangkai datang menyerang dirinya “WOAH!!” teriak Roxis. Roxis pun berusaha menghindar dan terjatuh kembali ketanah.

            Roxanne pun berjalan mendekati Roxis yang terlentang ditanah. “Itulah alasannya.” Kata Roxanne dingin dan melanjutkan menebas semak-semak yang ada.

            “Wow.” Kata Roxis dan berusaha berdiri kembali. “Bagaimana kamu bisa tahu ada monster itu?” tanya Roxis.

            “Aku sudah sering kemari dan mengobservasi hutan ini.” Kata Roxanne.

            “Lalu monster apakah itu? kenapa dia tidak menyerang kita didarat?” tanya Roxis.

            “Monster Vulture. Termasuk dalam burung bangkai. Hanya saja ukurannya yang jauh lebih besar. Disini terdapat berbagai jenis hewan yang ukurannya sangat besar. Seperti kelinci yang biasanya kecil, kamu akan menemukan ukuran yang besar disini. Kelinci besar disini akan melindungi kelinci-kelinci normal yang ada. Mereka seperti raja bagi kelinci-kelinci normal. Kenapa Monster Vulture tidak menyerang didarat? Karena darat bukan daerah kekuasaan mereka. Jika mereka nekat menyerang dari darat, maka monster lain yang akan menyerang mereka.” Jelas Roxanne.

            “Wow…. Keren…” puji Roxis. Bagaimana seorang puteri raja bisa tahu begitu banyak hal? Dia benar-benar sangat berbeda. Pikir Roxis yang sangat kagum pada Roxanne.

            “Oh iya, berhati-hatilah. Aku cukup ribut menebas semak-semak yang ada. Bisa-bisa saja itu memancing monster darat untuk menyerang kita dan menjadikan kita santapan mereka.” Kata Roxanne dan kembali menebas semak-semak yang ada.

            “Baiklah.” Kemudian Roxis berjalan mendekati Roxanne dan memegang tangan Roxanne yang sedang memegang pedang Roxis. “Biar aku saja.” Kata Roxis mengambil pedang dari tangan Roxanne dan lanjut memotong semak-semak yang ada.

            Tidak lama kemudian, Roxis dan Roxanne merasakan sesuatu yang aneh.

            “Kamu rasakan itu?” tanya Roxis mulai waspada.

            “Iya, hati-hati.” Jawab Roxanne yang mulai melirik kiri kanan dan waspada.

            “Datang!” teriak Roxis.

RoxanneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang