Who

75 3 0
                                    

Ruangan pertemuan istana terlihat terasa sangat tegang. Wajah penuh amarah terlihat jelas di wajah Ashley. Matanya menatap tajam ke mata Roxanne.

            “Beraninya kamu membunuh Lumi!” teriak Ashley marah dan sedang ditahan oleh Mina.

            “Puteri kumohon bersabarlah…” kata Mina menahan Ashley yang hendak memukul Roxanne.

            Raja Endelson sedang duduk di kursi rajanya pun menghela nafas, “Jadi penyebab kematian anak-anak pejabat itu Lumi? Dia yang membunuhnya ya? Baiklah kalu begitu, aku bebaskan orang-orang yang sudah aku tahan.”

            “Tidak! Lumi tidak mungkin melakukan itu! Lumi hanya mendengar perintah dariku saja!” Jelas Ashley.

            Apa jadinya kalau dia tahu bahwa Lumi tidak hanya setia pada dirinya? Pikir Roxanne.

            “Mina, bawa Ashley kekamar. Aku ingin bicara berdua pada Roxanne, jadi kalian semua boleh keluar.” kata Raja Endelson.

            “Kenapa? Kenapa?!! Selalu saja Roxanne!!” teriak Ashley kesal dan langsung berlari meninggalkan ruangan diikuti semua orang yang ada.

            “Baiklah, sekarang hanya tinggal kita berdua. Lumi itu, siapa dia sebenarnya?” tanya Raja Endelson.

            “Pengguna sihir Element.” Jawab Roxanne.

            “Baiklah, aku mengerti. Kamu boleh pergi sekarang, istirahatlah dan obati lukamu itu, tidak baik seorang puteri mempunyai bekas luka sekalipun hanya goresan.” Kata Raja Endelson.

            “Ada hal yang belum ayah ceritakan padaku? Kenapa ayah tidak terlihat terkejut dengan kejadian Lumi?” tanya Roxanne.

            “Kadang ada baiknya tidak mengetahui terlalu banyak hal.” Jawab Raja Endelson.

            “Satu hal lagi, jangan pernah menggunakan sihir Elementmu lagi.” kata Raja Endelson.

            “Baiklah, aku permisi.” Kata Roxanne dan berjalan menuju pintu.

            Begitu mencapai pintu, Roxanne berhenti sejenak dan ia membalikan badannya “O iya, aku ada memunggut seorang anak kecil kira-kira dia berusia 8 tahun, bolehkah dia tinggal bersama aku?” tanya Roxanne.

            “Baiklah, asalkan dia menjadi pelayan bagimu.” Kata Raja Endelson.

            Tumben tidak ditanya panjang lebar ataupun ditolak. Pikir Roxanne. “Terima kasih ayah.” Kata Roxanne tersenyum dan berjalan pergi.

            “Akhirnya dia tersenyum juga….. wew….. Sampai berapa lama aku bisa bertahan menyembunyikan kenyataan bahwa Roxanne pengguna sihir Element.” Kata Raja Endelson.

            Kemudian beberapa hari pun berlalu sejak kematian Lumi dan pertempuran pertamaku dengan pengguna element. Untuk pertama kalinya, aku merasa sangat kesepian karena Roxis tidak datang menjumpaiku. Tiap malam diam-diam, aku menanti dirinya.

            “Malam ini juga, dia tidak datang.” Kata Roxanne berdiri di teras kamarnya sambil menikmati angin malam dan memandang bintang indah dilangit.

            “Roxanne, kamu belum tidur?” tanya Sun yang terbangun dari tidurnya menghampiri Roxanne.

            “Ah, iya aku akan tidur sekarang.” kata Roxanne berjalan bersama Sun menuju tempat tidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RoxanneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang