gadis itu aku??

80 5 0
                                    

    Amanda's POV

   Bruk!!

      Satu bogeman mendarat di pipi kanan Alex, tuhan ada apa ini? sekarang aku benar-benar bingung dan panik. Kulihat darah segar mengalir di sudut bibir Alex, setelah itu Alex bangkit dan membalas Digra dengan satu tonjokan di bagian perut, Digra meringis kesakitan dan setelah itu terjadilah adu jotos seperti yang ku lihat di resto dulu, aku benar-benar bingung badanku terasa membeku, lidahku terasa kelu.

“STOP” hanya kata itu yang berhasil keluar dari mulutku, dua orang yang tengah beradu di hadapanku segera menoleh kepadaku. Aku berjalan mendekati Digra.

   Plak!!
Satu tamparan berakhir dipipi kiri Digra, entah setan apa yang merasukiku sampai berhasil menampar pipi Digra.

“kenapa sih lo itu gak bisa biarin hidup gue tenang, huh? Dosa apa gue sama lo?” aku membentak Digra dengan nada bergetar, tanpa bisa ditahan air mata berhasil lolos di pipi mulusku.

“apa yang lo lakuin dulu belum bisa bikin lo puas, huh?” sungguh aku tidak bermaksud untuk membentaknya tapi aku juga terlanjur emosi.
      Tidak tahu kah kalian, betapa sulitnya berada di posisiku? Mencintai dan membenci orang yang sama? Ohh percayalah hal ini membuatku sangat tersiksa melihat mata yang dulu selalu menenangkanku kini sorot akan luka dan pedih.
    
     Jujur aku tak tega melihat kepedihan yang amat jelas terpancar di matanya, ingin rasanya aku memeluk dan membisikkan kata cinta seperti dulu yang sering kulakukan ketika ia sedang kalut seperti ini. tapi sayangnya kondisi sekarang dan dulu amat jauh berbeda, sekarang yang mampu kulakukan hanya menangis di depannya sampai ada lengan kokoh yang merengkuh tubuhku dan menenangkanku sempat ku berharap bahwa orang itu adalah digra tapi sayang hal itu mustahil karna yang memelukku sekarang adalah Alex dia berusaha membuatku tenang dan akhirnya membawaku keluar dari restaurant itu meninggalkan Digra yang seakan membeku di tempatnya.

   Di dalam mobil aku hanya diam melamun dan melihat kearah jendela, alex juga hanya diam seolah mengerti aku tak ingin berbicara dulu tapi sesekali dia melirikku mungkin memastikan apa aku baik- baik saja. Air mataku memang sudah tak mengalir seperti tadi tapi luka di hatiku masih sama karna sampai detik ini tak ada yang mampu mengobati luka itu walaupun ku tahu luka ini tak mungkin hilang walau diobati karna luka ini akan selalu membekas.

     Terlalu asik melamun aku tak sadar kalau kini mobil alex sudah terparkir di salah satu taman di Jakarta yang agak ramai karna ini adalah sabtu malam, begitu banyak pasangan kekasih bahkan keluarga yang datang ke taman ini. alex membawa ku turun dan duduk di bangku yang tidak terlalu ramai.

“duduklah disini, aku ingin membelikanmu minum dulu. Kamu mau minum apa?” kata alex sambil bangkit dari kursi, aku memang agak haus karna tadi agak lama menangis dan lagi kami tidak sempat makan di resto tadi karna ada pengacau yang datang

“terserah kamu saja, air mineral juga boleh” jawabku sambil tersenyum tipis.

“baiklah tunggu di sini dan jangan kemana-mana sebelumaku kembali” ucapnya seraya mengusap-usap kepalaku, aku hanya mengangguk tanda mengiyakan perkataannya.

  Alex berjalan ke salah satu kedai minuman terdekat di taman ini, udara di taman ini sangatlah dingin di tambah lagi aku hanya menggunakan dress selutut. Aku menggosok-gosok lenganku dengan tangan agar terasa agak hangat, aku mengedarkan pandangan ke sekeliling taman tapi aku tidak juga menemukan Alex padahal dia pergi sudah agak lama. Aku tersentak saat kurasakan ada jas yang tersampir di punggungku dan menutupi lengan dan tanganku saat aku berbalik aku menemukan Alex yang sedang tersenyum manis di belakangku.

“Aku melihatmu kedinginan jadi aku ke mobil dulu mencari jaket tapi yang ku temukan hanya jas itu jadi aku mengambil jas itu, lumayan untuk menutupi tubuhmu” ujarnya seraya berjalan dan duduk di sampingku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pilihan Hati AmandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang