My Bestfriend My Husband

Perkenalan

Namaku Sintia Putri Pratiwi, aku biasa dipanggil Tia. Aku berumur 22 tahun. Putri tunggal keluarga Pratiwi. Aku mempunyai seorang sahabat pria bernama Reno Anggara. Kami sudah bersahabat semenjak SMP. Aku mempunyai seorang kekasih bernama Mike Henderson, pria keturunan inggris ini berumur 25 tahun. Aku dan Mike sudah berpacaran selama 1 tahun. Aku mempunyai tinggi 165cm dan badan proporsional dengan kulit putih, hidung mancung, rambut panjang berwarna coklat, mata berwarna coklat. Aku bekerja sebagai Direktur Pemasaran di Pratiwi Company.

Argggghhhh mike, kalo aku hamil gimana? Aku enggak bisa ngegugurin bayi aku. Dia enggak bersalah, seandai nya aku enggak datang ke pesta waktu itu. Ucap Tia dalam hati.

Flashback on

Mike mengajak tia untuk pergi ke pesta ulang tahun sahabat nya Daniel Patrick. Tia berpenampilan sangat menawan menggunakan dress putih dengan pita dibagian pinggang nya dan panjang diatas lutut, serta rambutnya di curly. Dan memakai makeup natural, semakin membuat tia cantik. Mike mengajak tia untuk bertemu dengan daniel.

"Ayo sayang, kita kesana ketemu sahabat aku" ujar mike lembut dan menggandeng tangan tia menuju tempat daniel.

"Hai bro, apakabar nih? Udah tua aja lu, udah 27 tahun aja" sapa mike kepada daniel.

"Baik nih, lu sendiri gimana?" Tanya daniel.

"Baik bro, oh iya kenalin nih cewek gue, Tia" ujar mike memperkenalkan pacar nya kepada sahabat lamanya ini.

"Hai, gue Daniel Patrick. Sahabat cowok lu waktu di Inggris" ujar daniel memperkenalkan diri dan berjabat tangan serta tersenyum manis kepada tia.

"Gue tia, pacar nya mike. Selamat ulang tahun yah" tia memberikan selamat kepada daniel dan tersenyum manis.

Lalu setelah tia dan mike mengucapkan selamat ulang tahun kepada daniel dan mengobrol sebentar dengan daniel. Mike menarik tangan tia menuju minuman beralkohol. Tia menolak meminum, tetapi mike membujuk tia untuk minum segelas. Akhirnya tia meminum wine segelas kemudian mike menambah lagi, hingga gelas kelima, tia sudah mabuk berat. Sedangakn mike sudah minum wine hampir 1 botol. Lalu ia membawa tia ke hotel terdekat karena tidak mungkin mereka pulang dalam keadaan mabuk.

Mike mencium tia dengan kasar. Tia pun membalas ciuman itu. Akhirnya mereka melakukan hubungan intim dengan kondisi mabuk dan mike tidak menggunakan pengaman. Apalagi saat itu tia sedang dalam masa subur.

Flashback off

"Tia, lu kenapa? Kok diem aja sih?" Tanya reno dengan khawatir karena akhir akhir ini tia sering melamun dan jadi pendiam.

"Gue gapapa kok ren" balas tia dengan senyum dipaksakan.

"Oh iya, lu putus yah sama mike? Soalnya lu udah enggak jalan lagi sama mike hampir 1 bulan ini? Dan gue denger denger mike di pindahin ke bali sama perusahaan nya" jelas reno dengan santai, dia hanya menebak kalau tia putus dengan mike. Karena jika mereka berantem paling lama hanya 2 hari.

"Apaa? Mike pindah ke bali?" Tanya tia hingga menaikan suara nya 1 oktaf.

"Iya, baru hari ini kalo enggak salah. Lu enggak tau?" Tanya reno curiga.

"Enggak, nomor nya juga udah enggak aktif dari beberapa hari yang lalu" jelas tia dengan lesu. Sekarang ia dan reno sedang berada di apartement tia, sehabis pulang kantor tadi, reno menjemput tia di kantor tia. Dia sudah seminggu tidak bertemu tia. Semenjak kejadian di hotel waktu itu. Tia memutuskan untuk pindah ke apartement nya.

"Yaudah ti, move on dong dari mike. Cari cowok lain. Lu kan masih muda" reno memberi semangat kepada sahabatnya ini.
Tia hanya tersenyum kecut. Tiba tiba tia merasa mual, ia langsung berlari kedalam toilet di ikuti reno. Reno memijat leher belakang tia, dan membawa tia duduk kembali di sofa. Dan reno memberikan segelas air putih untuk tia.

"Lu sakit? Mau kedokter?" Tanya reno khawatir melihat kondisi tia yang tiba tiba muntah dan mukanya pucat.

"Enggak ren, mungkin gue masuk angin aja" ujar tia menenangkan.

"Tapi muka lu pucet banget. Ayo kedokter" reno menarik tangan tia keluar apartement nya. Tia hanya bisa pasrah.

Sesampainya dirumah sakit, reno langsung mendaftarkan tia. Dan saat nama tia dipanggil, reno ikut masuk kedalam ruang pemeriksaan. Sekitar 5 menit tia diperiksa.

"Gimana dok keadaan tia?" Tanya reno langsung dengan raut wajah khawatir yang tidak bisa ditutupi.

Dokter tersebut tersenyum
"Selamat anda berdua akan menjadi ayah dan ibu" ucap dokter itu tulus. Muka tia bertambah pucat mendengar dia hamil.

"Berapa dok usia kandungan saya" tanya tia dengan tercekat.

"Sekitar 3 minggu, sebaiknya ibu jangan stres dan tidak boleh terlalu capek. Karena kondisi hamil usia muda lebih mudah keguguran" ujar dokter tersebut dengan senyuman.

"Terimakasih dok" ujar tia dan menyalami dokter itu,

"Sama sama bu"

Tia berjalan dengan gontai, reno yang daritadi hanya diam. Mulai tersadar dari keterdiaman nya. Ia kaget mendengar sahabat nya hamil 3 mingguan. Reno pun membawa tia menuju apotek untuk menebus vitamin yang disuruh dokter. Setelah menebus obat, reno membawa tia kemobilnya. Didalam mobil keadaan sunyi, mereka sibuk pada pemikiran masing masing. Sesampainya di apartement tia, reno langsung bertanya kepada tia.

"Anak siapa yang didalam kandungan lu?" Tanya reno menahan amarah.

"Mike" jawab tia singkat

"Brengsek, dia udah ngehamilin lu dan dia langsung pergi gitu aja. Enggak bertanggung jawab. Gue akan ke Bali dan memberi dia pelajaran" ujar reno dengan tajam.

"Enggak ren, dia enggak mau bertanggung jawab. Waktu itu dia nyuruh gue ngegugurin kandungan gue kalo gue sampe hamil" ujar tia dan air mata mulai mengalir di pipinya. Dan tia menceritakan awal kejadian kepada reno. Reno hanya mendengarkan. Reno mengepalkan tangan nya menahan emosi yang akan meledak sebentar lagi. Mana ada cowok yang tidak bertanggung jawab seperti mike.

"Terus lu mau ngegugurin bayi lu?" Tanya reno dengan tajam.

"Enggak ren, gue akan ngelahirin dan ngebesarin anak gue sendiri" ujar tia dengan tegas.

"Tanpa ayah?" Tanya reno lagi.

"Iya ren. Gue kayanya mau pindah keluar negeri deh ren" ujar tia dengan lemah. Hening beberapa saat.

"Gue akan nikahin lu" ujar reno dengan tegas kepada tia.

Hai hai voment nya ya. Apakah tia akan menerima reno? Tunggu bab selanjutnya ya.