Part 10 - UN

9K 456 11
                                    

Sejak insiden perkelahian ku direstoran dgn Rasti si Jalang itu,aku menjalani hari-hariku seperti biasa,aku selalu ditemani ketiga sahabatku Nata,Eza dan Kevin.. hanya mereka yg bisa membuatku tertawa disaat aku merasakan kesedihan.
Tak terasa kami akan melaksanakan ujian Nasional sebentar lagi.. karna kami akan sudah melewati semester ganjil.
Kami sibuk dengan bimbel,Ujian sekolah,dan ujian praktikum.
Aku bahkan sering begadang untuk belajar.

Hari ini kami belajar bersama untuk UN besok..
Aku sengaja mengajak Nata,Kevin dan Eza berkumpul dirumah ku agar kami bisa sharing Unniversitas apa yg akan kami ambil setelah lulus nanti..
Aku dan Nata sepakat untuk kuliah di Jakarta saja,sementara Kevin dia akan kuliah di Harvard,kalo Eza msh belum belum pasti karena dia disuruh papanya untuk melanjutkan bisnis keluarganya dibidang properti dan WO. Aku berharap agar Kevin dan Eza satu kampus dengan ku saja sehingga kami bisa berkumpul lagi..

"Gue juga binggung.. satu sisi gue pengen kuliah bareng kalian..tapi bokap gue mau gue lanjutin usaha bokap.."

"Gue berharap lo kuliah bareng kita za,kan lo bisa kuliah sambil lanjutin bisnis papa lo..lebih baik lo pikirin dulu deh za.."

"Iyaa Al,gue maunya juga gituh sih... eh vin kok lo diem mulu sih..kan elo yg mau kuliah jauh Harvard tega lo ninggalin kita.."

"Yaa jangan pada sedih dong.. gue mesti gimana??nyokap gue minta gue balik kesana,lagi pula disini gue ga ada siapa-siapa guys.. gue pasti nanti balik kesini lagi ko.." kevin tersenyum menatap kami bertiga.

"Awass lu ya kalo gak kesini gue samperin kesana trus gue gebukin lo Hahaaaaaaa.."

Aku tertawa mencoba memecah keheningan antara kami berempat,jujur saat ini hatiku sangat sedih. Kemarin aku kehilangan papa ku dan Sebentar lagi aku juga akan berpisah jauh dengan Kevin untuk melanjutkan kuliah. Kevin adalah sahabat ku yg paling pendiam,namun dialah sosok yg paling hangat di antara kami berempat. Tanpa dia,aku merasa kurang lengkap persahabatan ini.

"Iyaa lo harus sering kesini vin... jangan lupa kabarin kita juga." Nata yg sedari tadi diam ikutan ngomong

"Ya iyalah.. hahaa apaaan sih kok jadi mellow gini kan gue berangkatnya entar kaga sekarang... jadi simpan air mata kalian buat nangisin gue guys.. Hahahaaaa..." Kevin tertawa penuh paksaan terlihat dari tawanya yg dibuat-buat

"Idiiih najong deh ekikah nangisin yey emangnya yey saposee.." Eza menjawab dgn gaya khas bencong buatannya.

Dan seketika tawa kami pun meledak karna ulah Eza yg slalu saja menghibur.

Rasa senang,sedih juga haru menyelimuti hatiku..
Tak terasa aku akan melanjutkan study yg lebih tinggi,masa sekolah yg begitu indah kini akan berakhir sebentar lagi.
Kuliaaah im coming !!!! :)
........................

DEG-DEGAN.

Itu yg kurasakan saat lembaran-lembaran soal UN dibagikan.
Ada 20 paket berbeda dengan lembar jawaban berada dibelakangnya,posisi duduk ku pun berada nomer dua dari depan,sehingga pengawas Ujian dengan leluasa bisa menatap ku dari dekat. Aku berdoa terlebih dahulu memohon kepada Allah swt agar dimudahkan dalam menjawab soal-soal UN. Setelah itu aku mulai membulati dan mengarsir namaku. Berhubung namaku agak panjang aku jadi agak lambat mengarsirnya.. fiuhhh aku sangat gemetar takut lembar jawab ini lecek dan kotor.

Aku menarik nafas mencoba memberi kekuatan pada diriku,ku lirik Eza,Nata,dan Kevin secara bergantian mereka nampak tenang,apalagi Kevin dia sangat cekatan dan sigap mengerjakan soal UN yg ku anggap lumayan sulit.. Dia memang paling pintar diantara kami makanya dia bisa tembus kuliah di Hardvard. Ckckck

Dua jam berlalu aku telah selesai mengerjakan soal UN dengan penuh perjuangan,kalaupun ada soal yg tak bisa ku jawab maka aku akan... hmmm yaa kalian tahu lah aku akan memilih dengan cap cip cup hahaaa
Wew semoga saja aku beruntung.
Beberapa teman-teman ku telah selesai dan keluar ruang Ujian. Aku melirik Nata dengan wajah frustasi dia mengacak rambutnya dan berjalan mengumpul soal UN kepada pengawas. Tak hanya Nata,Eza juga terlihat kesal. Well, karena ini pelajar yg paling Eza benci yakni matematika.

I Love My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang