TB 2

11.8K 287 18
                                    

Happy reading and Enjoy (*˘︶˘*).。.:*♡





Aku mengerjapkan mataku kembali. Memandang sekeliling ruangan kamar besar ini yang tampak elegan dan cewek sekali.

Aku melihat laki laki itu masih bicara serius dengan dokter. Kemudian tersenyum sumringah ketika menatapku. Dia mengantarkan dokter itu keluar lalu berjalan mengambil duduk disisiku. Kemudian mengecup keningku lembut.

"Aku senang sekali karena kamu akhirnya bangun juga, kamu membuatku khawatir"

Tapi matanya menatap ku sedih ...

"Ada apa?" tanyaku

Dia meringis dan mengecup perutku "maaf kurasa luka diperutmu akan membekas, maaf Ana karena datang terlambat"

"Tidak, aku yang harusnya berterima kasih padamu, berkat dirimu aku masih disini..."

Dia nampak kaget dan emosi.

"Apa yang kamu bicarakan? Kamu akan tetap disini tidak kemana mana. Merekalah yang akan membusuk ke neraka dan harus segera disingkirkan Ana, jadi jangan berbicara yang tidak tidak"

"Sebenarnya kamu siapa?"

Dia tersenyum.

"Kenalkan Ana aku adalah tunanganmu, Kevin Altairo Benedict"

"Tapi aku tidak mengenalmu?"

"Tapi sekarang kamu sudah mengenalku dan kamu sudah terikat denganku"

Aku tahu dia tampan. Dan errr sexy? Tapi aku benar benar tidak suka dipaksa apa lagi aku tidak mengenal nya.

Dia mengusap perutku lembut kemudian menyusuri dadaku, bahuku, langanku dan berakhir di jemariku. Dia mengelus tangan manis sebelah kiriku dan mengecup cincin yang melingkar indah disana. Cincin berlian indah.

Tunggu, kenapa ada cincin itu dijariku? Kapan aku memakainya? Cincin apa ini?

"Itu adalah tanda bahwa kita akan selalu terikat Ana"

"Tidak, aku tidak mau"

Aku berusaha melepaskan cincin itu tapi Pria itu malah mencegahnya dan menampakkan tatapan dinginnya.

Kenapa sih setelah lolos dari si pria brengsek itu aku malah ada disini? Bersama seseorang pemaksa pula. Mataku berkaca kaca dan pria itu terlihat khawatir.

"Sial, kumohon Ana jangan menangis please..." dia merengkuhku dalam dadanya yang bidang. Jantungku berdegup sangat keras.

"Aku janji aku akan selalu melindungimu Ana" dia mengecup bibirku. Dan aku mulai bergairah.

"Kamu adalah milikku Ana selamanya akan menjadi MILIKKU!!!" dia menyecap bibirku lembut, kemudian beralih ke leher dan menangkup payudaraku lembut yang masih terbalut bra.

"Ouch..." aku sudah tak tahan lagi. Ini gila. Dia sangat lihai dalam berciuman apa dia juga hebat dalam hal 'itu' juga.
Oh, shit apa yang kamu pikirkan Ana?

Dia memasukkan lidahnya ke dalam bibirku, membuat gerakan berputar putar didalamnya dan menyesap bibirku dalam. Kurasa bibirku mulai membengkak.

Tangannya mulai menyusup ke dalam blouse lusuh yang kukenakan. Menangkup payudaraku yang masih terbungkus bra dan dia mengerang nikmat.

Dengan tatapan gairahnya dia cepat cepat membuka blouseku. Tapi kurasa dia kesusahan untuk membukanya. Mukanya sangat lucu.

Dia mengagetkanku saat dia memilih merobek bajuku.

"Maaf, aku akan menggantinya dengan beribu ribu baju yang kamu mau Ana" matanya menggelap menatapku lapar. Dia segera membuka pengait braku dan membuangnya entah kemana. aku tahu ini bukan pertama kalinya untukku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Billionaire (PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang